
Hari Jumat adalah hari yang paling utama (Sayyidul Ayyam) dalam seminggu, hari yang penuh berkah dan keistimewaan. Di antara seluruh waktu yang ada di hari yang mulia ini, terdapat satu saat yang sangat istimewa, yang disebut dengan Sa’atul Ijaabah (Waktu Dikabulkannya Doa). Waktu ini bagaikan “jam emas” yang dijanjikan langsung oleh Rasulullah ﷺ.
Banyak ulama berpendapat, berdasarkan petunjuk Hadis, bahwa waktu yang paling kuat dan paling mungkin dikabulkannya doa (mustajab) adalah akhir waktu setelah shalat Ashar hingga terbenamnya matahari (Maghrib). Inilah saat yang tidak boleh dilewatkan oleh setiap Muslim yang mendambakan kebaikan dunia dan akhirat.
Dalil dari Hadis Nabi ﷺ (الدليل من الحديث النبوي)
Keistimewaan waktu ini ditegaskan dalam sabda Rasulullah ﷺ:
يَوْمُالْجُمُعَةِاثْنَتَاعَشْرَةَسَاعَةً،لَايُوجَدُفِيهَاعَبْدٌمُسْلِمٌيَسْأَلُاللَّهَشَيْئًاإِلَّاآتَاهُإِيَّاهُ،فَالْتَمِسُوهَاآخِرَسَاعَةٍبَعْدَالْعَصْرِ
“Pada hari Jumat terdapat dua belas jam (pada siang hari), di antara waktu itu ada satu waktu yang tidak ada seorang hamba muslim pun memohon sesuatu kepada Allah, melainkan Dia akan mengabulkan permintaannya. Oleh karena itu, carilah ia di akhir waktu setelah ‘Ashar.”
(HR. Abu Dawud, An-Nasa’i, Al-Hakim, dan Al-Baihaqi, disahihkan oleh sebagian ulama.)
Hadis ini secara eksplisit mengarahkan perhatian kita untuk fokus beribadah dan berdoa di penghujung hari Jumat.
Mengapa Waktu Ini Begitu Istimewa?
Waktu setelah Ashar di hari Jumat adalah momen unik karena beberapa alasan:
Petunjuk Langsung dari Nabi: Sebagaimana disebutkan dalam Hadis di atas, Rasulullah ﷺ secara khusus meminta umatnya untuk mencari Sa’atul Ijaabah di waktu tersebut.
Amalan Salafus Shalih: Para ulama dan sahabat Nabi terdahulu sangat menjaga waktu ini. Diriwayatkan bahwa Sa’id bin Jubair rahimahullah apabila telah selesai shalat Ashar, beliau tidak berbicara dengan siapapun hingga matahari terbenam (Maghrib) karena sibuk dengan berdoa. Ini menunjukkan betapa mereka sangat yakin dan memuliakan waktu mustajab ini.
Waktu Penutup Hari: Sore menjelang Maghrib adalah waktu berakhirnya hari yang mulia ini. Menutup hari Jumat dengan doa yang sungguh-sungguh adalah puncak pengagungan terhadap hari tersebut.
Apa yang Harus Dilakukan di “Jam Emas” Ini?
Manfaatkan waktu mustajab yang singkat ini dengan amalan-amalan terbaik, seperti:
- Memperbanyak Doa (كثرة الدعاء)
Inilah inti dari keutamaan waktu ini. Panjatkan segala hajat, baik urusan dunia maupun akhirat, dengan penuh kerendahan hati dan keyakinan akan dikabulkan.
Mintalah ampunan (Istighfar).
Mohonlah keteguhan iman dan keselamatan dari fitnah.
Mintalah rezeki yang halal, kesehatan, dan kemudahan urusan.
Doakan orang tua, keluarga, dan seluruh kaum Muslimin.
- Membaca Al-Qur’an dan Berdzikir (تلاوة القرآن والذكر)
Lisan harus tetap basah dengan dzikir dan tilawah. Salah satu yang utama adalah membaca Surah Al-Kahfi yang disunahkan pada hari Jumat. Selain itu, perbanyak:
Shalawat kepada Nabi ﷺ (الصلاة على النبي).
Membaca tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir.
- Bersuci dan Menjaga Kekhusyukan (الحفاظ على الطهارة والخشوع)
Pastikan berada dalam keadaan suci (berwudhu) dan duduk menghadap kiblat. Hadapkan hati sepenuhnya kepada Allah, jauhi segala bentuk kesibukan dunia, dan tinggalkan gadget (alat elektronik) sejenak.
Jadikan 1 jam setelah Ashar di hari Jumat sebagai janji bertemu dengan Sang Pencipta. Berhenti sejenak dari hiruk-pikuk dunia, arahkan hati dan lisan kepada-Nya, karena mungkin saja di momen singkat itulah Allah akan mengubah takdir hidup Anda selamanya.




