Artikel

Raih Keberkahahan Pada Waktu Santap Makan Sahur di Bulan Ramadhan

Oleh : Dr. Ibnu Sholeh, M.A, M.PI (Majelis Tabligh PWM Jateng)

Bismillah……

Pada rangkaian ibadah shiyam di bulan Ramadhan, ada satu bagian dari ibadah shiyam yang disunnahkan untuk dilaksanakan sebelum berkumandang adzan subuh, yaitu makan sahur.

Ketahuilah bahwa didalam makan sahur terdapat keberkahan, artinya kebaikan yang banyak dan tetap terus ada. Makan sahur adalah suatu hal yang disunnahkan dan dianjurkan untuk diakhirkan.

Dari Anas bin Malik, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً

Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.” (Muttafaqun ‘alaih)

Berkaitan dengan makan sahur ini, perlu diperhatikan betul, jangan sampai dilaksanakan hanya semata sebagai persiapan shaum saja, agar tidak terlalu lapar dan haus di siang harinya. Lebih daripada itu, makan sahur harus dimaknai sebagai bagian dari ketaatan kita kepada Allah dan Rasul-Nya.

Maksudnya, ketika kita melaksanakan sahur, harus kita niatkan bahwa sahur itu kita lakukan sebagai pelaksanaan dari perintah Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana sabda Rasulullah _shalallahu alaihi wa sallam_ yang memerintahkan sahur:

عَنْ جَابِرٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ أَرَادَ أَنْ يَصُومَ فَلْيَتَسَحَّرْ بِشَيْءٍ واه أحمد (14533)

Dari sahabat mulia Jabir dari Nabi _Shalallahu alaihi wa sallam_ ia bersabda: _”Siapa yang akan melaksanakan shaum maka hendaklah ia makan sahur.”_

Bahkan dalam satu haditsNya Rasulullah menjelaskan bahwa sahur adalah Sunnah bagi umat beliau karena sahur menjadi pembeda antara shaumnya ahlul kitab dengan shaumnya kita, ummat Nabi Muhammad _Shalallahu alaihi wa sallam._

فقال صلى الله عليه وسلم: «فصل ما بين صيامنا وصيام أهل الكتاب، أكلة السَّحر» (رواه مسلم).

Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam bersabda: _”Pembeda antara shaum kita dengan shaum ahlul kitab adalah makan sahur.”_ (HR. Muslim)

Oleh karena itu makan sahur harus kita lakukan dengan niat melaksanakan Sunnah Rasulullah _shalallahu alaihi wa sallam ini._ Sehingga sahur kita bukan semata-mata aktifitas makan dan minum sebagai persiapan melaksanakan shaum, tapi juga menjadi satu Ibadah yang tentu akan mendapatkan pahala dari Allah _Ta’ala._

Lebih dari itu, Rasulullah _shalallahu alaihi wa sallam_ menjelaskan bahwa di dalam sahur itu ada keberkahan.

عن أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً رواه البخاري (1923)، ومسلم (1095).

Dari sahabat mulia Anas bin Malik semoga Allah meridhoinya, ia berkata: Telah bersabda Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam:_”Makan sahurlah kalian, karena sesungguhnya di dalam sahur ada keberkahan”_

Keberkahan yang disebut berada pada makan sahur adalah kebaikan-kebaikan yang terdapat didalamnya. Diantaranya adalah:

Dengan melaksanakan sahur berarti kita mengikuti salah satu Sunnah Rasulullah _shalallahu alaihi wa sallam_. Dengan demikian kita akan mendapatkna pahala.

Dengan melaksanakan sahur, maka kita berkesempatan untuk memperbanyak dzikir dan istighfar di waktu sahur. Ini merupakan satu keutamaan tersendiri.

Dengan melaksanakan sahur maka kita tidak akan merasa terlalu lapar dan haus di siang harinya sehingga kita tetap bisa melaksanakan ibadah dengan maksimal. Sebab orang yang mengalami lapar dan haus yang sangat, ia tidak akan dapat beribadah dengan maksimal.

Dengan melaksanakan sahur maka kita akan dengan mudah melaksanakan shalat subuh berjamaah pada waktunya.

Allah _Ta’ala_ dan para malaikat bershalawat kepada orang-orang yang melaksanakan sahur.

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِيْنَ.

Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur.

Artinya dengan shalawat dalam hadits di atas adalah kasih sayang dan ampunan. Demikian pembahasan singkat mengenai sahur.

Dan yang lebih penting, untuk diketahui lagi adalah bahwa diantara keberkahan didalam sahur adalah merupakan waktu yang mustajabah untuk bedo’a

Imam Nawawi berkata bahwa bentuk keberkahan makan sahur di antaranya adalah karena waktu itu orang bangun, ada dzikir dan do’a pada waktu mulia tersebut. Saat itu adalah waktu diturunkannya rahmat serta diterimanya doa dan istighfar. (Syarh Shahih Muslim, 9: 182)

Dalam hadits ini kita akan melihat keberkahan waktu sahur tersebut. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ

Rabb kita tabaroka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Dia berfirman, “Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari no. 1145 dan Muslim no. 758). Imam Nawawi berkata, “Pada waktu itu adalah waktu tersebarnya rahmat, banyak permintaan yang diberi dan dikabulkan, dan juga nikmat semakin sempurna kala itu.” (Idem, 6: 36).

Ibnu Hajar juga menjelaskan hadits di atas dengan berkata, “Doa dan istighfar di waktu sahur adalah  diijabahi (dikabulkan).” (Fathul Bari, 3: 32).

Hal di atas dikuatkan dengan firman Allah Ta’ala,

وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ

Dan orang-orang yang meminta ampun di waktu sahur.”  (QS. Ali Imran: 17).

Semoga kita semua yang berpuasa dapat meraih keberkahan-keberkahan Ramadhan tahu ini, termasuk keberkahan yang ada pada saat santap sahur diwaktu sahur.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button