Artikel

Pendekatan Memahami Islam (Bayani, Irfani dan Burhani )

Oleh : Andik Susanto, SPt ( Peserta Sekolah Tabligh PWM Jateng Di Klaten

Menjadi muslim yang kafah tentunya menjadi harapan dan cita cita kita sebagai seorang muslim.Kafah artinya totaliatas menselaraskan keseharian kita dengan yang diajarkan Allah dan Rosulnya. Baik dalam hati, pemahaman dan implementas.Allah berfirman dalam QS Albaqoroh 208 yang berbunyi yayyuhalladzîna âmanudkhulû fis-silmi kâffataw wa lâ tattabi‘û khuthuwâtisy-syaithân, innahû lakum ‘aduwwum mubîn.Wahai orang-orang yang beriman, masuklah ke dalam Islam (kedamaian) secara menyeluruh dan janganlah ikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia musuh yang nyata bagimu. Untuk menjadi muslim kaffah tentunya harus memiliki pemahaman Islam yang benar dan kaffah juga. Dalam pertemuan Nasional ke 25 Majelis Tarjih tahun 2000 di Jakarta , telah merumuskan 3 pendekatan daam memahami Islam yaitu pendekatan Bayani, Burhani dan Irfani.

Pendekatan Bayani Adalah pendekatan memahami Islam secara tekstual dari Alqur’an dan Assunnah  sebagai sumber hukum utama. Peristiwa Isra’ mi’roj salah satu contoh bagaimana kita memahami Islam secara bayani , teks peristiwa isro, mikro’ dalam Al qur’an Surat al isro ayat 1 harus kita Imani tanpa banyak bertanya dan mengaitkan dengan kemampuan akal kita. Apa yang tertera dalam Alqur’an harus kita Imani sebagai sebuah kebenaran.Pendekatan .

Pendekatan Burhani Adalah pendekatan dalam memahami Islam dengan pendekatan akal. (a’ql ) dan empirisme ( al Tajribah ).Berbeda dengan Bayani pendekatan Burhani menjadikan hukum kausaliatas ( sabbabiyah ) sebagai salah satu sumber dalam memahami wahyu.sebagai contoh penentuan waktu sholat dengan mengkonversikan waktu waktu general menjadi dalam bentuk jam setelah ditemukan jam. Atau penentuan awal bulan qomariyah dalam KGHT. Begitu pula dalam penciptan bayi dalam QS al mu’minun ayat 12-15 bisa diterangkan secara ilmiah berkat kemajuan ilmu kedokteran . Banyak Ayat ayat dalam Alqur ‘an yang mengajak agar kita berfikr tentang yang Allah ciptakan dengan akal kita.

بِالْبَيِّنٰتِ وَالزُّبُرِۗ وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ اِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ

Artinya :Kami mengutus mereka) dengan (membawa) bukti-bukti yang jelas (mukjizat) dan kitab-kitab. Kami turunkan aż-Żikr (Al-Qur’an) kepadamu agar engkau menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan agar mereka memikirkan.” ( An Nahl 44 )

Pendekatan Irfani adalah metode pendekatan  yang mengutamakan pengalaman spiritual dan batin, di mana pengetahuan diperoleh secara langsung melalui intuisi, perasaan (dzauq), dan hati nurani (bashirah). Pendekatan ini berfokus pada pencarian makna hakiki di balik teks dan realitas, serta pengembangan kecerdasan spiritual melalui penyucian jiwa dan kedekatan dengan Tuhan.Pendekatan irfani terdiri atas tiga dimensi yaitu irfani sebagai ihsan, irfani sebagai  pilihan yang lebih baik dan irfani sebagai zuhud dan waro.. contoh penerapan Irfani sebagai ihsan seperti yang fatwakan PP Muhamadiyah ketika terjadi bencana tsunami aceh mengeluarkan bolehnya dana untuk membeli hewan Qurban dialihkan untuk membantu korban tsunami aceh kala itu. Sedangkan contoh pendekatan  irfani tentang pilihan yang lebih misalnya poligami, apabila tidak bisa berlaku adil  hendaknya tidak melakukan poligami. Sedangkan pendekatan irfani dalam kontek  zuhud leih diarahkan pada kehati hatian dalam memiliki dunia.sedangkan wara Adalah sikap kehati hatian , misalnya syarat sholat aurat harus tertutup dalam kontek irfani mengapa kita tidak memakai pakaian yang rapi dan wangi Ketika mau menghadap pada Allah.

Dengan melakukan tiga pendekatn tadi diharapkan kita biasa memahami Islam secara kaffah sehingga menjadi muslim yang kaffah pula.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Check Also
Close
Back to top button