Artikel

Menghadapi Musibah Dengan Pikiran Positif

Oleh: Agus Priyadi, S.Pd.I.*)

MENGHADAPI MUSIBAH DENGAN PIKIRAN POSITIF

Oleh: Agus Priyadi, S.Pd.I.*)

Hidup manusia tak luput dari musibah. Musibah datang kapan saja dan menimpa siapa saja. Anak-anak, remaja, dewasa, dan juga orang tua. Musibah datang tanpa melihat status sosial seseorang. Baik kaya, miskin, pejabat, orang biasa, orang penting, orang kota, orang desa dan lainnya sebagainya. Semuanya bakal menerima musibah tanpa kecuali.

Dalam perspektif agama, musibah yang menimpa seseorang dapat berfungsi sebagai ujian ataupun adzab. Hal itu bergantung pada perbuatan orang yang bersangkutan. Bagi orang baik, musibah merupakan ujian dari Allah SWT sebagai bentuk perhatian dan kasih sayang. Sedangkan bagi orang jahat, musibah tersebut merupakan adzab sebagai konsekuensi atas kejahatan yang dilakukannya.

Beberapa musibah yang kerap terjadi di Indonesia diantaranya; banjir, tanah longsor, kekeringan, gempa bumi, gunung meletas, DB, dan lain sebagainya. Musibah tersebut terjadi salah satu faktornya adalah karena ulah manusia.

Manusia acap kali mengeksploitasi alam tanpa mempertimbangkan keseimbangan alam sehingga memicu kerusakan yang pada akhirnya menyebabkan bencana. Selain itu, pola hidup yang tidak sehat dan tidak sesuai aturan yang benar juga lama kelamaan mendatangkan penyakit seperti DB, atau Covid 19 yang beberapa tahun lalu melanda dunia.

Bencana alam dan bencana sosial yang menimpa manusia selalu memakan korban jiwa yang tidak sedikit. Contohnya, kasus tsunami di Aceh menelan ribuan korban. Kasus covid 19 juga menelan korban yang tidak sedikit.

Musibah, apapun bentuknya, selalu membawa kesedihan dan kesengsaraan. Selain itu, musibah juga menjadikan denyut kehidupan masyarakat terganggu. Dengan demikian, masyarakat sulit memenuhi kebutuhan hidupnya. Mereka hanya bisa berharap dan menanti belas kasih dari orang lain.

Menyikapi kondisi tersebut, kita tidak boleh berputus asa dan juga tidak boleh meremehkannya. Akan tetapi kita harus sabar dan terus berikhtiar dengan senantiasa melakukan upaya-upaya rasional dan ilmiah untuk mengatasi musibah dan dampak yang ditimbulkannya.

Selain upaya- upaya yang terencana tersebut, kita juga harus menyikapinya dengan pikiran positif. Berpikir positif adalah sikap mental yang melibatkan proses memasukan pikiran – pikiran, kata – kata dan gambaran – gambaran yang konstruktif bagi perkembangan pikiran (Arifin, 2011: 18). Dengan demikian pikiran akan melahirkan kebahagiaan, suka cita, kesehatan serta kesuksesan dalam setiap situasi dan tindakan (Andrea, 2011: 20).

Lebih lanjut, Elfiky (2012: 10) menjelaskan bahwa berpikir positif merupakan sumber kekuatan dan sumber kebebasan. Dikatakan sumber kekuatan karena bisa membantu seseorang memikirkan solusi sampai mendapatkannya sehingga seseorang bertambah mahir, percaya diri dan kuat. Dikatakan sumber kebebasan karena mampu membebaskan seseorang dari kungkungan pikiran negatif serta pengaruhnya pada fisik.

Perlu diketahui bahwa pola pikir dapat mempengaruhi tingkat kesehatan seseorang. Orang yang berpikir positif cenderung lebih sehat, karena mampu menghadapi stres yang dimilikinya dengan baik. Mereka juga cenderung lebih mudah menjalani gaya hidup sehat sehingga tidak rentan terhadap penyakit (alodokter.com, 8/5/2025).

Orang yang berpikir positif melihat segala sesuatu dari sisi baiknya. Mereka memposisikan musibah sebagai instrumen untuk meningkatkan kekuatan mental dan spiritual serta derajat kemuliaan di sisi Allah SWT.

Sedangkan bagi orang yang berpikir negatif melihat musibah sebagai bencana yang menyakitkan. Dengan demikian hidupnya terasa sulit dan berat. Hari-harinya dihinggapi rasa sedih dan tertekan. Seolah – olah tidak ada keberuntungan bagi dirinya. Mereka menganggap Allah SWT sebagai dzat yang tidak adil.

Berpikir positif atau negatif adalah pilihan. Baik berpikir positif ataupun negatif sama-sama memiliki dampak terhadap ketahanan mental, spiritual dan kesehatan secara keseluruhan. Berpikir positif dapat membuat kesehatan seseorang lebih baik. Tidur nyenyak, pikiran tenang, rileks dan kondisi tubuh terasa bugar. Bukan hanya itu, pikiran positif juga dapat membangun mental yang tangguh serta meningkatkan imunitas tubuh.

Sebaliknya, berpikir negatif membuat kondisi mental seseorang menjadi panik, stres, labil dan emosional. Psikisnya terganggu sehingga berakibat pada menurunnya imunitas tubuh. Akhirnya, segala virus dan berbagai penyakit yang masuk ke dalam tubuhnya tak dapat ditangkal dengan baik. Dengan demikian tubuh pun menjadi lemah dan mudah sakit.

Berpikir positif merupakan cara mudah, murah namun efektif untuk terapi kesehatan. Berpikir positif dapat dilakukan dengan selalu bersyukur, ihlas, sabar, optimis dan tawakkal kepada Allah SWT. Selain itu, berpikir positif juga dapat dilakukan dengan tertawa, menerapkan pola hidup sehat, berkata – kata positif, serta bergaul dengan orang-orang yang berpikiran positif.

Orang yang berpikir positif selalu tampak ceria. Hatinya merasa damai dan bahagia serta terbuka terhadap nasihat orang lain. Dengan kata lain, orang yang berpikiran positif siap menerima segala ketentuan yang menimpa dirinya dengan ihlas. Bahkan terhadap hal yang pahit sekalipun.

*) Penulis adalah anggota KMM PDM Banjarnegara dan santri sekolah tabligh PWM Jawa Tengah di Banjarnegara.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Check Also
Close
Back to top button