Artikel

Olahraga Juga Bisa Berpahala

oleh:  Dr. Hermawan, M.Pd.I

Tulisan ini dilatarbelakangi oleh penulis yang antusias berolahraga bersepeda (roadbike), berlari dan trail run, sehingga tulisan ini hasil kontemplasi dan pengalaman praktis penulis saat berolahraga. Tubuh yang sehat dan kuat adalah modal pokok untuk melakukan segala aktivitas kehidupan, baik itu pekerjaan, ibadah dan sebagainya. Sebaliknya, tanpa nikmat sehat seseorang tidak dapat melakukan aktivitas kehidupan secara optimal. Oleh karena itu, perhatian Islam sangat besar terhadap nikmat sehat, bahkan nikmat sehat tersebut harus disyukuri setiap saat dan dimanfaatkan untuk ketaatan. Tanpa nikmat sehat, seorang muslim tidak dapat salat dengan optimal, tidak dapat berpuasa dan ibadah-ibadah lainnya. Terlebih ibadah Haji yang mengharuskan muslim memiliki tubuh sehat dan bugar agar dapat menyempurnakan rukun, wajib dan sunnah hajinya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan orang dewasa untuk aktif melakukan aktivitas fisik setidaknya 150 menit per pekan. Islam pun demikian, melalui Sabda Nabi Muhammad saw, bahwa umat Islam dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik seperti berkuda, memanah dan berenang.  Bahkan ketiga olahraga tersebut dapat bernilai sunnah (pahala) jika dikerjakan oleh seorang muslim. Selain ketiga olahraga tersebut yang bernilai pahala, berikut penulis sajikan beberapa cara agar seorang muslim dapat meraih pahala saat berolahraga.

Pertama, niat karena Allah, artinya bahwa seorang muslim harus meniatkan olahraganya untuk mendapatkan sehat bugar sehingga dapat beribadah dengan maksimal dan optimal. Jangan sampai berolahraga hanya karena ingin flexing, karena gengsi dan tujuan-tujuan negatif lainnya. Selain itu seorang muslim dianjurkan juga untuk memulai aktivitas olahraganya dengan pengucapan nama Allah agar dapat bernilai ibadah. Lebih lengkap lagi dengan membaca doa-doa khusus, seperti olahraga bersepeda, maka saat menaikinya tidak hanya mengucapkan basmalah tapi juga membaca doa naik kendaraan. Atau olahraga lari, maka saat keluar rumah dianjurkan juga membaca doa. Dengan niat karena Allah dan basmalah, insyaallah olahraganya mendapatkan pahala dan keberkahan fisik yang sehat.

Kedua, berakhlak mulia, artinya bahwa saat berolahraga sebagai muslim tetap harus mengindahkan nilai-nilai akhlak mulia, seperti; berpakaian rapi, sopan, menutup aurat, menjaga mata, hati dan lisan, tidak bercampur lawan jenis. Ketiga, tidak meninggalkan salat wajib. Jangan sampai kegiatan olahraga melupakan kewajiban salat, artinya bahwa seorang muslim harus jeli memperhatikan waktu olahraganya, jangan sampai melakukan olahraga pada saat jam-jam salat wajib. Sebagai contoh, olahraga yang dikerjakan setelah solat maghrib, jelas hal tersebut akan mengganggu kualitas shalat isya, sehingga waktu yang terbaik untuk berolahraga dan tidak bertabrakan dengan waktu salat adalah waktu setelah salat subuh dan asar.

Keempat, berdzikir, salah satu dzikir yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw adalah ketika berolahraga dan jalannya naik menanjak maka dianjurkan mengucapkan takbir dan ketika jalannya turun maka dianjurkan untuk mengucapkan tasbih. Dapat juga diaplikasikan ketika berolahraga di alam terbuka dan melihat ciptaan Allah yang indah sekaligus menakjubkan maka dianjurkan mengucapkan masyaallah. Insyaallah dengan tetap berdzikir saat olahraga maka insyaallah akan tetap mendapatkan pahala dan kebaikan. Kelima, memanfaatkan nikmat sehat untuk ketaatan, jangan sampai olahraga yag dikerjakan bertujuan untuk urusan duniawi, sekali lagi diniatkan untuk Allah, niat sehat agar dapat beribadah dengan taat. Antrian ibadah haji saat ini kurang lebih 30 tahun (Provinsi Jawa Tengah), maka dengan olahraga agar diberi kesehatan sehingga dapat beribadah haji dengan sempurna maka itulah salah satu contoh tujuan olahraga yang dibenarkan.

Demikianlah beberapa tips agar berpahala saat olahraga, oleh karena itu olahraga bukan hanya sehat, tapi juga ibadah, niatkan untuk menjaga amanah tubuh dari Allah. Dan olahraga itu bukan hanya sekedar aktifitas fisik, tapi juga dzikir, gerakkan tubuh, tenangkan hati.

*Dr. Hermawan, M.Pd.I, Wakil Ketua Majelis Tabligh PWM Jateng dan Dosen Universitas Muhammadiyah Purworejo

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button