Cabang Itu Harus Berkembang, MT PWM Jateng Turba Ke 16 Cabang Se-Kabupaten Blora

Sabtu, 18 Oktober 2025 Majelis Tabligh PWM Jawa Tengah mengadakan safari dakwah ke-6 nya ke PDM Kota Blora Jawa Tengah. Daerah yang dikenal dengan slogan MUSTIKA, akronim dari “Maju, Unggul, Sehat, Terbib, Indah, Kontinu dan Aman” memiliki 16 Cabang yang tersebar di daerah tersebut. Salah satunya adalah PCM Tunjungan. PCM ini termasuk PCM termuda di daerah tersebut, sebab baru disahkan sebagai cabang sekitar tahun 2014.
Adalah Da’i dari Majelis Tabligh PWM Jawa Tengah, Muhammad Isa Anshory, S.Kom.I, M.Ag yang ditempatkan di cabang tersebut dan ditugasi untuk mengisi 3 pengajian, pengajian pimpinan, bada subuh dan ahad pagi. Tempat pelaksanaan kegiatan ini disentralkan di satu masjid, Masjid Al-Fatih yang baru diresmikan pada tahun 2019 atas wakaf keluarga dari bapak Slamet, Ketua Majelis Tabligh PCM Tunjungan.
Di setiap pengajian yang terlaksana, ustadz yang keseharianya menjadi dosen tafsir di UIN Pekalongan itu selalu mengawali kajian dengan selalu mengutip satu ayat al-Quran sebagai pijakan materi yang ingin disampaikan. Pada pengajian pimpinan, ustadz tersebut mengutip QS. Yasin : 12 yang menekankan pentingnya mempunyai jejak tinggal yang baik, sehingga walaupun usianya pendek, namun karya dan amalnya bisa menembus sekat dan tembok waktu yang tidak terbatas. Contohnya adalah KH. Ahmad Dahlan yang mempunyai jasa besar dengan pengorbanan dan perjuannya. Walaupun beliau meninggal pada usia 54 tahun, namun nama, karya dan jejaknya akan senantiasa mengekal di bumi Nusantara.
Pada kuliah subuh, berpijak pada QS. Ali Imron : 185, sang ustadz menyampaikan kesuksesan yang haqiqi. Kesuksesan sebenarnya bukan terletak pada status dan harta yang melekat pada seseorang di dunia, namun pada kehidupannya di akhirat. Kekayaan, kekuasaan, jabatan, yang diamanahkan untuknya di dunia harus mampu mengantar kepada kesuksesan haqiqi tersebut, jangan membuatnya takabbur dan kufur. Ada dua contoh yang terdapat dalam al-Quran sebagai perbandingan agar kita bisa mengambil ibrah. Ada kisah Nabi Sulaiman yang taat dan Fir’aun yang sombong, yang sama-sama memiliki harta melimpath tetapi berbeda pada ujung kehidupannya.
Pada Pengajian yang ketiga ini, untuk menguatkan Pendidikan Islami, Pendidikan Pesantren secara khusus yang belakangan sedang disorot tajam oleh dunia maya, maka merefresh 17 kelompok ayat yang sering disampaikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada QS. At-Tahrim : 6 tentang pentingnya menjaga keluarga dari api neraka. Minimal ada 3 yang perlu diajarkan, dibersamai, dimonitori dan dievaluasi, yakni pendidikan tauhid, kemampuan interaksi dengan al-Quran dan menguatkan pondasi ibadah sholat. Sebab 3 hal ini jika tertanam kuat pada diri anak, makai ia akan menyelamatkannya dari godaan dan fitnah akhir zaman.
Di sesi acara ada ramah Tamah, berupa hidangan makanan dan minuman untuk menambah khidmah dan syahdunya pengajian Muhammadiyah yang mencerahkan dan menggembirakan.




