Artikel

Momentum Tahun Baru Momentum Perubahan

Oleh: Ari Wibisono ( Sekretaris MTDK PDM Kota Pekalongan )

Hari ini, kita telah memasuki tahun 1445 H, banyak umat muslim bergembira merayakannya. Di kota maupun di desa, mereka membaca doa akhir tahun dan awal tahun, kemudian banyak masyarakat yang mengadakan pawai ataupun kirab. Sebetulnya pergantian tahun, baik tahun baru masehi ataupun hijriah adalah hal yang biasa, tak ada yang istimewa karena zaman selalu berputar setiap saat. Hal terpenting bagi kita umat muslim adalah bagaimana kita memanfaatkan waktu untuk mengisi dengan amal kebaikan.
Muslim yang baik adalah yang mampu mengisi hari harinya dengan amal kebaikan setiap saat. Muslim yang setiap harinya selalu lebih baik dari hari kemarin


Dalam momentum pergantian tahun yang terpenting bukan perayaannya, karena bagi umat Islam sejatinya hanya peryaan idul fitri dan idul adha yang patut dirayakan dengan ibadah khusus yaitu sholat ied dan ditambah ibadah qurban saat perayaan idul adha. Nah, bagaimana seharusnya kita umat islam melihat dan memaknai tahun baru?

Pertama
Jangan sia siakan waktu!
Tahun baru adalah pergantian waktu bertambahnya umur, itu artinya jatah amal sholeh kita semakin menipis, maka hendaknya kita manfaatkan dengan mengisi hari kita dengan amal sholeh, dihiasi dengan hiasan iman. Imam Ibnu Qoyim al jauziah mengatakan dalam al fawaid mengatakan:

اضاعة الوقت اشد من الموت

Artinya : “Menyia-nyiakan waktu lebih buruk daripada kematian”


Kenapa? Kata beliau, waktu yang disia-siakan akan memutusmu dari Allah dan alam akhirat, sementara kematian hanya memutusmu dari dunia dan penduduknya.


Sementara Allah menegaskan dalam surat Al Ashr, setelah Allah bersumpah dengan waktu, lalu Allah mengatakan manusia pada dasarnya semua adalah mahluk yang rugi, lalu Allah memberikan istitsna atau pengecualian yaitu orang orang yang beriman serta mengamalkan waktunya untuk beramal sholeh.


Di sini kita bisa melihat bagaimana Allah bersumpah dengan waktu. Hal ini menandakan bahwa waktu menjadi sangat penting bagi manusia, lalu Allah mengatakan semua orang adalah hamba yang rugi, di lafad inna al insana Allah menggunakan harfu inna yang menandakan tauqid atau penguatan akan sumpahnya bahkan Allah menambahkan lamu tauqid pada lafadz lafii khusr.

وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

Dari ayat ini Allah menyeru terhadap manusia agar memanfaatkan waktu dengan iman dan amal sholeh

Kedua
Rencanakan kebaikan yang lebih untuk hari esok
Soal hari esok siapa yang tahu
Tak ada manusia yang tahu akan hari esok masih hidupkah dia? atau esok kita akan terkapar kaku? Tugas kita hanya merencanakan kebaikan yang lebih dari hari kemarin. Menambah ilmu dan amal kebaikan kita setiap harinya. Jangan sampai hari hari kita lalui dengan semakin menurun kualitas amal kita.


Bukankah anak kecil setiap hari tumbuh dengan perubahan yang lebih baik?
Ketika masih bayi belum dapat bicara kecuali hanya memandang sekitar sambil belajar mengenali suara orang tua dan sekitarnya. Kemudian bertambah usia dia mulai belajar mengucapkan kata kata yang ia dengar perlahan. Semakin bertambah usia dia mulai bisa berjalan berlari dan memanggil orang tua dan orang orang yang dia kenal. Itu artinya ada peningkatan kebaikan dalam dirinya. Maka seyogyanya kita pun demikian ada kebaikan yang bertambah ada ilmu dan amal yang meningkat. Jangan menjadi manusia yang rugi bahkan dilaknat sebagai mana kata nabi.

من كان يومه خيرا من امسه فهو رابح. ومن كان يومه مثل امسه فهو مغبون. ومن كان يومه شرا من امسه فهو ملعون.( رواه الحاكم

Artinya : “Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin maka dia beruntung barang siapa yang hari ini serupa dengan hari kemarin dia rugi barang siapa hari ini lebih buruk dari hari kemarin dia terlaknat.” (HR. Hakim)

Dalam surat Al Hasr Allah berfirman
 يٰاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْن

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”

Sudahkah kita merencanakan dunia dan akhirat kita?


Atau berlalu waktu kita tak punya rencana apa apa, hanya hanya sekedar melalui hidup tanpa rencana kebaikan.
Tahun berganti amal kita tetap tak meningkat.
Hanya kita lalu dengan rutinitas tanpa kualitas.


Hanya formalitas tanpa kebaikan membekas.
Maka mari manfaatkan momentum perubahan tahun sebagai titik balik untuk kita semakin bertambah kebaikan dan kualitas ilmu dan iman serta manfaat untuk keluarga umat. Bukan sekedar perayaan tanpa perubahan. Kita nikmati pergantian tahun dengan peningkatan iman, ilmu amal dan bertambah kebaikan dan perubahan.

Selamat Tahun Baru Hijriah 1445 H

Pekalongan, 1 Muharram 1445 H // 19 Juli 2023

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button