Artikel

Kunci Kunci Mendatangkan Berkah Illahi ke Bumi

Kunci Kunci Mendatangkan Berkah Illahi ke Bumi

Oleh: Tri Wuryanto Susanto, S.P. (Sekretaris PRM Gumiwang dan Mahasiswa Sekolah Tabligh PWM Jawa Tengah di Banjarnegara)

Setiap hamba merindukan kehidupan yang berkah. Keberkahan (al-barakah) bukanlah sekadar banyaknya harta, tetapi “menetapnya kebaikan Ilahi pada sesuatu” (ziyadatul khair), yakni bertambahnya kebaikan pada usia, rezeki, ilmu, dan waktu, sehingga memberi manfaat yang luas.

Allah SWT telah menetapkan kaidah yang jelas mengenai cara menjemput keberkahan ini, sebagaimana firman-Nya: “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-A’raf: 96)

Ayat ini menyiratkan bahwa kunci utama untuk membuka pintu keberkahan dari langit (seperti hujan, rahmat, dan ampunan) dan bumi (seperti hasil panen, rezeki, dan keamanan) adalah dengan memenuhi dua syarat fundamental yaitu iman dan takwa.

Ada beberapa amalan-amalan utama yang menjadi sebab turunnya keberkahan dari Allah SWT. Pertama, memperbanyak istighfar. Istighfar adalah “penyapu” segala penghalang rezeki dan keberkahan. Dosa dan maksiat adalah sebab utama terangkatnya keberkahan. Dengan bertaubat, kita secara tidak langsung memohon agar Allah SWT menghilangkan hambatan-hambatan tersebut.

Nabi Nuh As. pernah berseru kepada kaumnya: “Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)

Ayat ini secara eksplisit mengaitkan istighfar dengan limpahan rezeki, hujan (keberkahan dari langit), serta harta dan keturunan (keberkahan dari bumi).

Kedua, menguatkan iman dan taqwa. Takwa adalah melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Ini adalah pondasi utama datangnya keberkahan dan jalan keluar dari segala kesulitan. Allah SWT berfirman: “…Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya…” (QS. Ath-Thalaq: 2-3)

Keberkahan dari langit dan bumi hanya akan terlimpah kepada hati yang tunduk dan konsisten dalam ketaatan.

Ketiga, mempererat tali silaturrahim. Menyambung ikatan kekeluargaan bukan hanya amalan sosial, tetapi juga amalan pembuka pintu rezeki dan panjangnya umur yang berkah. Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim). Silaturahmi mengundang rahmat Allah untuk turun dan melimpahkan keberkahan pada harta dan waktu yang kita miliki.

Keempat, bersedekah di jalan Allah SWT. Sedekah adalah bukti nyata tawakal dan keyakinan bahwa rezeki sepenuhnya di tangan Allah. Keberkahan harta yang dimiliki akan berkurang jika ia tidak ditunaikan hak orang lain di dalamnya.

Allah SWT berfirman: “Katakanlah: ‘Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).’ Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba: 39)

Sedekah tidak mengurangi, melainkan memancing ganti yang berlipat ganda dan penuh keberkahan.

Kelima, mengamalkan doa penuh berkah. Selain amalan fisik dan hati, kita juga diajarkan untuk secara spesifik memohon keberkahan. Salah satu doa yang diajarkan Rasulullah SAW untuk memohon keberkahan pada sesuatu adalah:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيهِ

Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami padanya.”

Doa ini bisa diucapkan saat makan, minum, atau ketika memulai suatu usaha. Meminta keberkahan adalah inti dari ibadah, karena tanpanya, segala yang banyak akan terasa kurang.

Harus kita pahami bahwa keberkahan dari langit dan bumi adalah anugerah terbesar. Ia tidak datang melalui kalkulasi semata, melainkan melalui ketulusan hati, ketakwaan, dan permohonan yang berkesinambungan. Mari jadikan istighfar, takwa, silaturahmi, dan sedekah sebagai jembatan kita untuk meraih limpahan Berkat Ilahi dalam setiap aspek kehidupan.

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button