Artikel

Imannya Pemuda,Tiang Peradaban Dan Sinar Perubahan

Oleh: Yudi Kodarto (Peserta Sekolah Tabligh Kelas Banjarnegara)

قَالَ تَعَالَى إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى

“Sesungguhnya mereka adalah para pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, lalu Kami tambahkan kepada mereka petunjuk.”
(QS. Al-Kahfi: 13)

pemuda & Iman: Sebuah Kombinasi Kekuatan

Masa muda adalah masa fitnah dan gejolak. Namun justru pada masa inilah Allah ﷻ sangat mencintai hamba yang menjaga imannya. Iman di usia muda adalah tanda kemuliaan, dan kekuatan umat berakar dari keteguhan iman para pemuda.> قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: « سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ… وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ اللَّهِ »

“Ada tujuh golongan yang akan Allah naungi dalam naungan-Nya… di antaranya: pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Teladan Para Pemuda Salaf

1. عَلِيّ بْن أَبِي طَالِب رضي الله عنه

Masuk Islam di usia 10 tahun dan ikut hijrah menggantikan Rasulullah ﷺ di atas ranjangnya saat dikepung musyrikin Quraisy. Iman menjadikannya berani.

2. أُسَامَة بْن زَيْد رضي الله عنه

Diangkat Rasulullah ﷺ sebagai panglima pasukan saat usia 17 tahun. Pasukan itu berisi para sahabat besar! Rasul ﷺ percaya pada kekuatan iman Usamah.

3. مُحَمَّد بْن الْقَاسِم رحمه الله

Penakluk Sindh (Pakistan) dalam usia 17 tahun. Beliau menyebarkan Islam ke anak benua India. Semua karena keimanan yang kuat dan kemauan berjuang.

4. الإِمَام الشَّافِعِيّ رحمه الله

Hafal Al-Qur’an di usia 7 tahun, dan menguasai kitab Al-Muwaththa’ karya Imam Malik di usia 10 tahun. Beliau tumbuh dalam iman dan ilmu.K

Kata Ulama Salaf tentang Pemuda & Iman

> قَالَ إِبْرَاهِيمُ النَّخَعِيُّ رحمه الله:
“كُنَّا نَأْتِي الشَّابَّ فَنَتَعَلَّمُ مِنْ حِرْصِهِ عَلَى الْعِلْمِ وَالْعِبَادَةِ”
“Kami dulu datang kepada para pemuda, karena semangat mereka dalam ilmu dan ibadah menginspirasi kami.”
(Siyar A‘lam An-Nubala’, 4/509)

قَالَ سُفْيَان الثَّوْرِي رحمه الله: إِنِ اسْتَطَعْتَ أَنْ تَكُونَ مِثْلَ الشَّابِّ الْعَابِدِ فَافْعَلْ

“Jika engkau mampu menjadi seperti pemuda ahli ibadah, maka lakukanlah.”
(Hilyatul Auliya’, 6/362)

Mengapa Allah Muliakan Pemuda yang Beriman?

✔️ Karena iman mereka diuji dengan syahwat dan dunia.
✔️ Karena mereka kuat azamnya dan masih bersih fitrahnya.
✔️ Karena masa depan umat bergantung pada kekuatan iman mereka.

قَالَ تَعَالَى إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَىٰ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, jiwa dan harta mereka dengan (balasan) surga.”
(QS. At-Taubah: 111)

Motivasi: Jangan Malu Menjadi Pemuda Aneh karena Iman

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: بَدَأَ الإِسْلاَمُ غَرِيبًا، وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ، فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ

“Islam bermula dalam keadaan asing, dan akan kembali asing sebagaimana mulanya, maka beruntunglah orang-orang yang asing.”
(HR. Muslim)

Kalau imanmu membuatmu berbeda, jangan takut. Rasulullah ﷺ pun awalnya sendiri. Jadilah pemuda yang asing dari maksiat dan akrab dengan ketaatan.

Kesimpulan yang Menyentuh: Wahai Pemuda, Hidupkan Imanmu Sebelum Datang Penyesalan

Wahai saudaraku…
Kita tidak tahu kapan usia kita berakhir. Jangan tunda iman, jangan tunda taubat. Karena dunia ini bukan tempat tinggal, tapi tempat meninggal.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ:اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ:… وَشَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ »

“Manfaatkan lima perkara sebelum lima: … dan masa mudamu sebelum datang masa tuamu.”
(HR. Al-Hakim)

Jangan biarkan masa mudamu habis untuk kesia-siaan. Jadikan iman sebagai pijakan hidupmu. Karena tidak ada yang lebih membanggakan selain menjadi pemuda yang Allah cintai.

📚 Referensi Rujukan:

Al-Qur’an: QS. Al-Kahfi: 13, QS. At-Taubah: 111

Hadis: HR. Bukhari, Muslim, Al-Hakim

Siyar A‘lam An-Nubala’ – Imam Adz-Dzahabi

Hilyatul Auliya’ – Abu Nu‘aim

Fatwa Tarjih Muhammadiyah (Tentang Iman dan Pemuda)

Buku “Ahlul Haq Wassunnah” – Wahyudi Sarju

Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah

yudi

manusia fakir,haus akan ilmu

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button