ArtikelOrganisasiTuntunan

Muhammadiyah Berkemajuan: Implementasi Nilai-nilai Al-Qur’an dan Hadits dalam Membangun Umat

Oleh : Kasmuri, S.Pd.I (Peserta Sekolah Tabligh PWM Jawa Tengah di UMPP)

Pendahuluan

Muhammadiyah adalah organisasi Islam yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada 18 November 1912 di Yogyakarta, dengan tujuan untuk menghidupkan ajaran Islam yang murni dan menanggapi tantangan zaman dengan pendekatan yang lebih rasional dan progresif. Salah satu prinsip yang diusung oleh Muhammadiyah adalah “berkemajuan,” yang menekankan pada pengembangan diri, peningkatan kualitas umat, dan kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, sosial, ekonomi, dan dakwah, tanpa meninggalkan nilai-nilai dasar ajaran Islam.

Konsep “Berkemajuan” ini bersumber dari pemahaman terhadap ajaran Al-Qur’an dan Hadits yang menekankan pentingnya ilmu, amal, kerja keras, dan kontribusi kepada masyarakat. Dalam esai ini, kita akan membahas bagaimana prinsip berkemajuan dalam Muhammadiyah dijalankan berdasarkan dalil-dalil Al-Qur’an dan Hadits yang berbahasa Arab, serta penerapannya dalam kehidupan umat Islam.

  1. Konsep Berkemajuan dalam Islam

Dalam perspektif Islam, kemajuan tidak hanya terbatas pada kemajuan materi atau duniawi, tetapi juga mencakup kemajuan spiritual dan moral. Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa berusaha menjadi lebih baik dalam segala hal, baik dalam hal ilmu pengetahuan, amal perbuatan, dan hubungan antar sesama. Beberapa dalil dalam Al-Qur’an dan Hadits menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang mendukung perubahan positif dan perbaikan terus-menerus.

  1. Surah At-Tawbah Ayat 105

Dalil pertama yang menunjukkan pentingnya berkemajuan dalam Islam adalah ayat dalam Surah At-Taubah:

“وَقُلْ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ وَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَلَمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ”

(QS. At-Tawbah: 105)

Artinya : “Dan katakanlah: ‘Beramallah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang yang beriman akan melihat amalmu itu, begitu pula orang-orang yang beriman, dan kamu akan dikembalikan kepada Tuhan yang mengetahui yang ghaib dan yang tampak, lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.'”

Ayat ini menggarisbawahi pentingnya amal perbuatan dalam Islam. Setiap umat Islam diwajibkan untuk berusaha dan beramal, dengan semangat untuk mencapai kemajuan dalam segala aspek hidup. Ini mencakup amal ibadah, sosial, serta usaha untuk memperbaiki keadaan diri dan masyarakat. Dalam konteks Muhammadiyah, prinsip ini dijadikan pedoman untuk terus berinovasi dan berperan aktif dalam kemajuan umat dan bangsa.

  1. Surah Al-Mujadilah Ayat 11

Kemajuan yang dimaksud dalam Islam juga erat kaitannya dengan ilmu pengetahuan. Dalam Surah Al-Mujadilah, Allah SWT berfirman:

“يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ”

(QS. Al-Mujadilah: 11)

Artinya: “Allah mengangkat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.”

Ayat ini menunjukkan bahwa ilmu adalah salah satu sarana untuk meraih derajat yang lebih tinggi. Muhammadiyah, sebagai organisasi yang mengedepankan pendidikan, menjadikan ilmu sebagai salah satu pilar untuk mencapai kemajuan umat. Dengan pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai Islam, Muhammadiyah berusaha menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas dalam hal duniawi, tetapi juga kokoh dalam iman dan taqwa.

  1. Surah Al-Alaq Ayat 1-5

Dalil lain yang menekankan pentingnya ilmu pengetahuan terdapat dalam Surah Al-Alaq:

“اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ ﴿1﴾ خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ ﴿2﴾ اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ ﴿3﴾ الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ ﴿4﴾ عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ ﴿5﴾”

(QS. Al-Alaq: 1-5)

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu-lah yang Maha Pemurah, yang mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”

Ayat ini mengajarkan umat Islam untuk senantiasa menuntut ilmu. Ilmu pengetahuan adalah kunci utama untuk maju, baik dalam kehidupan duniawi maupun dalam beribadah. Dalam konteks Muhammadiyah, pengembangan ilmu pengetahuan melalui pendidikan menjadi salah satu cara untuk menghadapi tantangan zaman dan mewujudkan masyarakat yang lebih baik.

  1. Surah Al-Baqarah Ayat 188

Dalam bidang sosial dan ekonomi, Islam mengajarkan prinsip keadilan yang menjadi dasar bagi kemajuan yang berkelanjutan. Dalam Surah Al-Baqarah, Allah SWT berfirman:

“وَلَا تَأْكُلُوا أَمْوَالكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوا بِهَا إِلَىٰ الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا فَرِيقًا مِّنْ أَمْوَالكُمْ بِالْإِثْمِ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ”

(QS. Al-Baqarah: 188)

Artinya: “Dan janganlah kamu makan harta sesamamu dengan jalan yang batil dan janganlah kamu membawa urusan manusia kepada pengadilan, sedangkan kamu mengetahui.”

Ayat ini mengingatkan umat Islam untuk tidak menipu dan memperlakukan orang lain secara tidak adil, terutama dalam hal harta dan ekonomi. Dalam hal ini, Muhammadiyah berusaha menciptakan sistem ekonomi yang berkeadilan, dengan membangun program-program pemberdayaan ekonomi umat yang berbasis pada nilai-nilai Islam.

  1. Surah An-Nahl Ayat 125

Dakwah yang bijaksana juga merupakan bagian penting dari prinsip berkemajuan dalam Islam. Allah SWT berfirman dalam Surah An-Nahl:

“ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ”

(QS. An-Nahl: 125)

Artinya: “Serulah ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik.”

Ayat ini mengajarkan umat Islam untuk berdakwah dengan cara yang bijaksana, penuh hikmah, dan menghargai perbedaan. Dalam konteks Muhammadiyah, dakwah berkemajuan dilakukan dengan cara yang ilmiah dan damai, serta selalu berusaha untuk memberikan pencerahan dan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat.

  1. Muhammadiyah dan Semangat Berkemajuan

Muhammadiyah sebagai organisasi yang berkomitmen pada pembaruan dan kemajuan, selalu berusaha untuk mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung dalam dalil-dalil tersebut. Prinsip berkemajuan ini tidak hanya mencakup kemajuan dalam bidang spiritual, tetapi juga dalam bidang sosial, pendidikan, ekonomi, dan dakwah. Muhammadiyah selalu menekankan pentingnya pendidikan sebagai sarana untuk mencapai kemajuan. Salah satu bentuk konkret dari komitmen ini adalah dengan mendirikan berbagai lembaga pendidikan, seperti sekolah, madrasah, dan universitas, yang tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga ilmu pengetahuan umum yang bermanfaat untuk kemajuan masyarakat.

  1. Pendidikan Berkemajuan

Sebagaimana diajarkan dalam Al-Qur’an, menuntut ilmu adalah kewajiban setiap Muslim. Oleh karena itu, Muhammadiyah mendirikan berbagai lembaga pendidikan untuk menyediakan akses pendidikan yang berkualitas bagi umat Islam, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Pendidikan yang dimaksud di sini tidak hanya terbatas pada aspek akademik, tetapi juga pendidikan moral dan spiritual yang sesuai dengan ajaran Islam.

  1. Ekonomi Berkemajuan

Muhammadiyah juga mendorong perekonomian umat Islam dengan menciptakan berbagai program pemberdayaan ekonomi yang berbasis pada prinsip keadilan dan kesejahteraan. Dalam hal ini, Muhammadiyah tidak hanya memberikan bantuan sosial, tetapi juga melibatkan masyarakat dalam kegiatan ekonomi yang memberdayakan, seperti melalui koperasi dan usaha kecil dan menengah (UMKM). Prinsip keadilan sosial yang diajarkan dalam Al-Qur’an, seperti yang terdapat dalam Surah Al-Baqarah ayat 188, menjadi landasan bagi kegiatan ekonomi yang dijalankan oleh Muhammadiyah.

  1. Dakwah Berkemajuan

Dakwah Muhammadiyah juga mencerminkan semangat berkemajuan. Dakwah dilakukan dengan pendekatan yang rasional, ilmiah, dan penuh hikmah, sebagaimana yang diajarkan dalam Surah An-Nahl ayat 125. Dakwah yang berbasis pada ilmu pengetahuan dan kedamaian ini diharapkan dapat memberikan pencerahan bagi umat Islam dan masyarakat pada umumnya untuk maju dan berkembang sesuai dengan ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

III. Penutup

Prinsip berkemajuan dalam Muhammadiyah adalah cerminan dari ajaran Islam yang mendorong umat untuk terus berusaha meningkatkan kualitas diri dalam segala aspek kehidupan, baik dalam bidang spiritual, sosial, ekonomi, maupun pendidikan. Dalil-dalil Al-Qur’an dan Hadits menunjukkan bahwa Islam sangat mendukung kemajuan dalam berbagai bentuknya, asalkan tetap berpegang pada nilai-nilai dasar ajaran agama. Muhammadiyah, dengan semangat berkemajuannya, berusaha untuk mewujudkan masyarakat yang lebih baik, lebih adil, dan lebih sejahtera, dengan berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadits.

 

Daftar Pustaka  :

Al-Qur’an al-Karim

Al-Qur’an al-Karim (terjemahan). Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia, 2019.

Hadits-hadits Rasulullah SAW

Al-Bukhari, Muhammad bin Ismail. Sahih al-Bukhari. Terj. Kementerian Agama Republik Indonesia. Jakarta: Darul Falah, 2008.

Muslim, Abu al-Husayn. Sahih Muslim. Terj. Kementerian Agama Republik Indonesia. Jakarta: Dar al-Fikr, 2006.

Ibn Majah, Abu Abdillah. Sunan Ibn Majah. Terj. Kementerian Agama Republik Indonesia. Jakarta: Darul Falah, 2012.

Buku Referensi Tentang Muhammadiyah

Azra, Azyumardi. Muhammadiyah: A Historical Study of Its Contribution to the Indonesian Muslim Community. Jakarta: Mizan, 2015.

Tibi, Bassam. Islam and the Cultural Accommodation of Modernity: An Islamic Perspective. Leiden: Brill, 2008.

Hasan, M. Sejarah dan Perkembangan Muhammadiyah. Yogyakarta: Lembaga Penelitian dan Pengembangan Muhammadiyah, 2017.

Surahman, Abdul. Muhammadiyah dan Modernisasi Islam di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016.

Buku Tentang Islam dan Pendidikan

Nasution, Harun. Islam dan Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004.

Abdurrahman, H.A. Islam dalam Proses Pembaharuan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2009.

Artikel dan Jurnal

Ibrahim, Shabir. “Muhammadiyah and the Concept of ‘Berkemajuan’: An Islamic Perspective on Reform.” Journal of Islamic Studies, Vol. 23, No. 2 (2021): 134-150.

Qodir, M. “The Role of Muhammadiyah in Promoting Social Justice and Economic Empowerment.” Indonesian Journal of Social Science, Vol. 5, No. 3 (2022): 120-135.

Sumber Lain

Kementerian Agama Republik Indonesia. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: PT. Balai Pustaka, 2020.

Muis, H. “Pendidikan Muhammadiyah dan Transformasi Sosial.” Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 17, No. 1 (2020): 45-61.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button