Artikel

Awali Hari dengan Syukur Refleksi QS. Ibrahim: 7 dalam Kehidupan Warga Muhammadiyah

Mister Kismadi,SE Sekolah Tabligh PWM Jawa Tengan Kelas Banjarnegara dan MPI Cabang Kalibening

Awali Hari dengan Syukur

Refleksi QS. Ibrahim: 7 dalam Kehidupan Warga Muhammadiyah

Allah SWT berfirman dalam Surah Ibrahim ayat 7:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih’.”
(QS. Ibrahim: 7)

Ayat ini adalah pengingat penting bagi setiap muslim, terutama warga Muhammadiyah, agar mengawali setiap aktivitas, termasuk hari-hari baru dalam hidup, dengan syukur.

Makna Syukur dalam Kehidupan

Syukur bukan sekadar ucapan “alhamdulillah”, tetapi mencakup tiga aspek utama:

  1. Syukur dengan Hati: Menyadari bahwa semua nikmat berasal dari Allah.
  2. Syukur dengan Lisan: Memuji Allah dan menyebut nikmat-Nya.
  3. Syukur dengan Amal: Menggunakan nikmat untuk kebaikan dan sesuai dengan syariat.

Dalam konteks Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, syukur tercermin dalam kesediaan untuk terus beramal, memperjuangkan dakwah pencerahan, dan menyebarkan nilai-nilai Islam Berkemajuan sebagaimana tercermin dalam Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah:

“Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah adalah seperangkat nilai dan norma Islami yang bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah untuk menjadi pola bagi tingkah laku warga Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan sehari-hari…”
(Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah, hlm. 1)

Syukur dalam Praktik Sehari-Hari

Beberapa langkah praktis yang bisa dilakukan warga Muhammadiyah dalam mewujudkan syukur setiap hari:

  • Bangun pagi dengan doa dan semangat: Awali hari dengan doa-doa yang diajarkan Rasulullah SAW, seperti doa bangun tidur dan doa memulai aktivitas.
  • Menunaikan salat Subuh berjamaah: sebagai bentuk ketaatan awal hari.
  • Mengisi pagi dengan kegiatan bermanfaat: membaca Al-Qur’an, kajian, atau aktivitas produktif di tempat kerja dan lingkungan sosial.
  • Beramal dengan ikhlas: seperti dalam kegiatan Muhammadiyah, dari pendidikan, kesehatan, dakwah, hingga sosial kemasyarakatan.

Dampak Syukur

Allah menjanjikan bahwa rasa syukur akan mendatangkan tambahan nikmat. Ini mencakup:

  • Tambahan rezeki, kesehatan, dan kebahagiaan.
  • Ketenangan hati dan kekuatan iman.
  • Keberkahan dalam keluarga dan organisasi.

Sebaliknya, kufur nikmat bukan hanya berupa mengingkari dengan lisan, tetapi juga menyalahgunakan nikmat untuk maksiat atau kesia-siaan. Akibatnya, datang azab dan ketidaktentraman.

Kesimpulan

Mengawali hari dengan syukur bukan hanya kewajiban spiritual, tetapi juga sumber kekuatan moral, sosial, dan peradaban. Sebagai warga Muhammadiyah, mari menjadikan syukur sebagai landasan gerak dakwah dan tajdid kita.

إِنَّ ٱلَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ يَهْدِيهِمْ رَبُّهُم بِإِيمَـٰنِهِمْ ۖ تَجْرِى مِن تَحْتِهِمُ ٱلْأَنْهَـٰرُ فِى جَنَّـٰتِ ٱلنَّعِيمِ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya.”
(QS. Yunus: 9)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button