Naskah Khutbah Jumat: Mencetak Keberhasilan Sejati dengan Shibghah Allah
Surah Al-Baqarah (2) ayat 138

Khutbah Pertama
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللهِ شَهِيدًا. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ إِقْرَارًا بِهِ وَتَوْحِيدًا، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا مَزِيدًا
فَيَا عِبَادَ اللَّهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللَّهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْن
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون
Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Marilah kita senantiasa memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, nikmat Islam, Iman dan taqwa yang tak ternilai harganya. Semoga kita senantiasa istiqomah melaksanakan semua perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-larangannya sehingga meningkat kadar ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, sebagai teladan terbaik (uswatun hasanah) bagi seluruh umat manusia dalam mengarungi kehidupan.
Setiap dari kita tentu mendambakan keberhasilan dalam hidup. Namun, seringkali kita terjebak dalam definisi sukses yang sempit, yang hanya diukur dari materi dan jabatan duniawi. Padahal, Islam menawarkan sebuah konsep keberhasilan yang jauh lebih agung dan hakiki. Keberhasilan sejati adalah ketika hidup kita berdimensi akhirat, dicintai oleh Allah, selalu merasa beruntung dalam naungan-Nya, dan pada akhirnya menjadi seorang “juara” yang meraih surga-Nya. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Hasyr (59) ayat 20:
لَا يَسْتَوِي أَصْحَابُ النَّارِ وَأَصْحَابُ الْجَنَّةِ ۚ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمُ الْفَائِزُونَ
Artinya: “Tidaklah sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni surga. Penghuni-penghuni surga itulah orang-orang yang beruntung (para pemenang).” (QS. Al-Hasyr [59]: 20).
Pertanyaannya kemudian, bagaimana cara kita mencetak keberhasilan sejati tersebut? Apa formula yang Allah tawarkan agar kita menjadi pribadi yang sukses di dunia dan akhirat? Jawabannya terletak pada sebuah konsep indah yang disebut Shibghah Allah, atau “Celupan Allah”.
Hadirin yang mulia,
Allah SWT telah menyiapkan sebuah “celupan” istimewa bagi hamba-hamba-Nya. Barangsiapa yang bersedia masuk ke dalam celupan ini, ia dijamin akan meraih kebahagiaan dan petunjuk. Sebaliknya, jika ia berpaling, hidupnya akan berada dalam perpecahan dan kehancuran. Perhatikan firman-Nya dalam Surah Al-Baqarah (2) ayat 138:
صِبْغَةَ اللَّهِ ۖ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ صِبْغَةً ۖ وَنَحْنُ لَهُ عَابِدُونَ
Artinya: “Shibghah Allah. Dan siapakah yang lebih baik shibghah-nya dari pada Allah? Dan hanya kepada-Nyalah kami menyembah.” (QS. Al-Baqarah [2]: 138).
Tafsir dan Hikmahnya: Ayat ini menjelaskan bahwa Shibghah Allah adalah kunci untuk mendapatkan hidayah dan perlindungan Allah. Sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu menafsirkan Shibghah Allah sebagai ad-Diin, yaitu agama Islam itu sendiri. “Celupan” ini membentuk karakter, pandangan hidup, dan akhlak seorang muslim yang dilandasi oleh empat pilar utama: Iman, Hidayah, Ibadah, dan Ikhlas. Dengan kata lain, menjadikan seluruh aspek kehidupan kita terwarnai oleh nilai-nilai Islam yang luhur.
Lalu, dari mana proses “pencelupan” ini dimulai? Rasulullah SAW menegaskan bahwa agen pertama dan utama Shibghah Allah adalah keluarga. Beliau bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:
مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
Artinya: “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci). Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari no. 1359 dan Muslim no. 2658).
Hadis ini menegaskan bahwa orang tua memegang peranan krusial sebagai ‘Agen’ Celupan Allah yang paling dasar. Rumah adalah madrasah pertama, tempat nilai-nilai iman, ibadah, dan akhlak pertama kali ditanamkan, untuk mewarnai jiwa anak-anak kita menuju jalan keberhasilan yang diridhai-Nya.
Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Pada khutbah pertama tadi, kita telah merenungi bahwa kunci keberhasilan sejati adalah dengan rela dan ikhlas memasuki Shibghah Allah, yaitu celupan ilahi yang mewarnai seluruh hidup kita dengan nilai-nilai agama. Proses ini dimulai dari unit terkecil dan terpenting, yaitu keluarga.
Selanjutnya, celupan ini harus kita bawa ke arena kehidupan yang lebih luas, termasuk dalam usaha dan pekerjaan kita. Islam mengajarkan bahwa pekerjaan terbaik adalah yang dilakukan dengan tangan sendiri dan melalui perniagaan yang bersih dari unsur-unsur haram. Dari Rafi’ bin Khadij, ia berkata:
قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الْكَسْبِ أَطْيَبُ قَالَ: عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ
Artinya: Ditanyakan (kepada Rasulullah): “Wahai Rasulullah, mata pencaharian apakah yang paling baik?” Beliau bersabda: “Pekerjaan seorang laki-laki dengan tangannya dan setiap jual beli yang mabrur (bersih).” (HR. Ahmad no. 17265, dinilai shahih oleh Al-Albani).
Inilah wujud Shibghah Allah dalam etos kerja: profesional, jujur, dan senantiasa mencari keberkahan.
Puncak dari keberhasilan seorang mukmin adalah ketika seluruh hidupnya, termasuk harta dan jiwanya, bernilai jihad di jalan Allah. Ini bukan hanya jihad dalam arti peperangan fisik, tetapi perjuangan menegakkan kebenaran, menyebarkan kebaikan, dan memakmurkan bumi dengan syariat-Nya. Ketika hidup kita telah tercelup sempurna dengan warna Allah, maka setiap usaha kita, setiap tetes keringat kita, menjadi bagian dari perjuangan di jalan-Nya. Allah SWT berfirman dalam Surah At-Taubah (9) ayat 111:
إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَىٰ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ ۚ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ
Artinya: “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh…” (QS. At-Taubah [9]: 111).
Inilah transaksi terindah yang ditawarkan Allah, sebuah jalan menuju kemenangan dan keberhasilan yang agung. Mari kita teguhkan niat untuk mencelup diri, keluarga, dan aktivitas kita dengan Shibghah Allah. Sebab, Allah telah berjanji akan menunjukkan jalan-jalan keberhasilan bagi siapa saja yang bersungguh-sungguh mencari keridhaan-Nya.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ. أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِينَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيم
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ، كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّين
فَيَا عِبَادَ اللَّهِ، اِتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون
Mari kita akhiri khutbah ini dengan berdoa kepada Allah SWT.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِين
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَات
اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَه
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار
عِبَادَ اللَّهِ، إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. فَاذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَر
File Naskah Khutbah Jumat: DOWNLOAD
Naskah Khutbah Jumat_ Mencetak Keberhasilan Sejati dengan Shibghah Allah