Membangun Kesalehan Sosial
Oleh : Masyhuda Darussalam,M.Pd (Alumni Sekolah Tabligh PWM Jateng)

Muhammadiyah sudah hadir di muka bumi ini lebih dari satu abad dan berkarya dengan berbagai macam amal usaha. Amal usaha yang di rintis sejak awal dan terus berkembang sampai sekarang adalah bidang pendidikan bidang kesehatan dan bidang sosial. Sekarang sudah merambah ke bidang ekonomi dan lain-lain. Semuanya adalah untuk kepentingan dakwah salah satunya yang di bidang kesehatan kita memiliki Rumah Sakit, memiliki klinik dan lain-lain. Semuanya disebut dengan PKU yang artinya adalah Penolong Kesengsaraan Umum. Jadi cakupannya luar biasa, spirit yang di tanamkan oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah.
Beliau ingin mewujudkan pesan-pesan inti dari surat al-ma’un. Prinsip penting dari surat al-ma’un adalah kesalehan ritual atau kesalehan spiritual harus tercermin dalam kesalehan sosial. Ketika kesalehan ritual tidak tercermin dalam keseharian sosial, maka dia menjadi Pendusta agam. Inilah yang ingin diajarkan oleh Muhammadiyah supaya umat Islam tidak termasuk Pendusta agama, supaya orang yang tekun beribadah itu juga hidupnya bermanfaat bagi orang lain termasuk kita memiliki Rumah Sakit, memiliki klinik,dan lain lain.
Meskipun Ini amal usaha bidang kesehatan tetapi tetap mengemban misi dakwah. Awalnya Muhammadiyah itu merasakan sesuatu yang pandangan masyarakat tentang penyakit perlu dibenahi. Pada waktu itu sekitar awal abad ke-20 bahkan sampai seterusnya itu masih banyak pandangan masyarakat bahwa orang itu ketika sakit karena ada faktor magis. Ini tentu pandangan yang salah tapi Muhammadiyah tidak pernah mencela orang yang pandangannya masih keliru. Muhammadiyah melakukan sesuatu yang sangat bagus yakni memberikan alternatif. Alternatifnya adalah mendirikan rumah sakit atau Amal usaha kesehatan sehingga orang masyarakat itu pandangan hidupnya tentang penyakit lama-lama berubah. Tadinya berpandangan orang sakit itu karena faktor magis, akhirnya sadar bahwa sakit itu faktor medis. Ini mengubah pola pikir, cara dakwah Muhammadiyah di bidang kesehatan. Setelah mereka yang sedang tidak sehat itu dirawat di PKU Muhammadiyah, maka mereka tidak sekedar dirawat kesehatannya fisiknya, tetapi juga diberi sentuhan-sentuhan rohani sehingga pemahaman Islamnya menjadi meningkat atau ada perubahan.
Jadi misalnya, orang yang sakit itu disadarkan dengan firman Allah :
وَاِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِيْنِۙ ٨٠
Artinya :Apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku. (Q,S.Assyuara:80)
Semua orang itu harus disadarkan seperti itu. Jadi kalau orang itu punya kelemahan, dalam hal ini dari sisi kesehatan, tidak menyalahkan pihak lain tetapi kalau saya sakit itu karena memang perilaku saya. Mungkin cara hidupnya, cara makannya yang tidak sesuai dengan standar kesehatan. Tapi yang menyembuhkan Allah, orang sakit tapi diberi kesadaran rohani secara Islami. Sehingga pemahamannya menjadi benar kalau sakit itu karena kesalahan saya tapi yang menyembuhkan Allah. Dokter itu membantu saja membantu proses jalannya sehat tapi faktor penentu orang itu sembuh adalah Allah. Siapapun yang dirawat di PKU Muhammadiyah itu kesadaran keimanannya menjadi semakin meningkat bahkan di rumah sakit kita ini, setiap pasien diberi kesadaran, disadarkan bahwa kalau orang menerima takdir Allah misalnya sedang sakit itu, tidak menyenangkan kalau diterima dengan Ridho maka kata dokter itu akan mempermudah proses kesembuhannya atau mudah sembuhnya. Apabila menerima takdir Allah dengan Rida maka siapapun yang dirawat di PKU Muhammadiyah itu diberi bimbingan diberi latihan supaya mudah Ridho menerima takdir Allah. Apa landasan teologisnya untuk Rida terhadap takdir Allah khususnya yang sedang tidak menyenangkan.
Kita baca ayat terakhir surat al-baqarah ayat 286 :
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَاۗ
Artinya : Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya.
Jadi kita ditakdirkan Allah seperti apapun itu sudah diukur oleh Allah. Kita pasti sanggup menjalaninya. Kalau kita punya kesadaran seperti itu, Insyaallah kita akan Rida terhadap apa yang di takdirkan oleh Allah. Apalagi di dalam ajaran islam ada pemahaman dari Rasulullah SAW bahwa orang yang sedang sakit Itu diangkat tiga hal. Pertama diangkat selera makannya, kedua diangkat keceriaan wajahnya, ketiga diangkat dosanya. Tetapi ketika sembuh orang itu yang dua dikembalikan keceriaan wajahnya dikembalikan selera makannya dikembalikan tapi dosanya tidak dikembalikan sehingga orang yang sakit itu sama dengan orang yang sedang dikurangi dosanya padahal hampir semua orang pasti punya dosa.
Muhammadiyah menyediakan layanan kesehatan di PKU Muhammadiyah untuk kepentingan dakwah islam Amar ma’ruf nahi mungkar. Sehingga siapapun yang berurusan dengan PKU harapannya mendapatkan pencerahan meskipun sedang sakit atau menunggu orang sakit itu akan bertambah keimanannya kepada Allah. Kalau bertambah keimanannya kepada Allah nanti akan semakin meningkat taatnya kepada Allah sehingga secara tidak langsung PKU Muhammadiyah sudah berdakwah kepada masyarakat. Harapan Kita Muhammadiyah semakin luas di dalam memberikan kemanfaatan bagi masyarakat luas di seluruh dunia melalui berbagai amal usaha.