Kok Masih Susah Menulis? Pahami Semangat Iqra
Tafsir Komprehensif Surah Al-Alaq Ayat 1-5 sebagai Motivasi Menjadi Alim

Surat Al-Alaq ayat 1-5 memberikan peta jalan yang jelas bagi setiap Muslim yang ingin menjadi seorang ‘alim. Kealiman bukanlah sekadar gelar, melainkan sebuah proses yang dimulai dari perintah sederhana: “Iqra'”. Dengan membaca dan menulis yang dilandasi niat karena Allah, seseorang tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga dianugerahi pemahaman yang lebih dalam. Proses ini mengubah seseorang dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang buta huruf menjadi penulis, dan dari yang awam menjadi seorang yang berilmu. Motivasi ini adalah anugerah terbesar dari Allah, yang menjamin bahwa setiap usaha kita untuk menuntut ilmu akan dibalas dengan limpahan pemahaman dan kemuliaan di sisi-Nya.
Secara keseluruhan, pesan inti dari Iqra’ ayat 1-5 adalah seruan untuk menjadikan membaca, menulis, berpikir, dan meneliti sebagai inti kehidupan seorang Muslim. Surat Al-Alaq ayat 1-5 adalah panggilan universal bagi umat manusia untuk menuntut ilmu melalui membaca dan menulis. Perintah “Iqra’” tidak hanya relevan pada masa turunnya wahyu, tetapi juga menjadi pedoman abadi bagi umat Islam untuk membangun peradaban berbasis ilmu. Dengan membaca, manusia membuka pintu menuju pemahaman yang lebih luas. Dengan menulis, manusia mengabadikan dan menyebarkan ilmu untuk kebaikan umat. Melalui karunia ilmu dari Allah, manusia diajarkan apa yang sebelumnya tidak diketahui, menjadikan mereka alim—berilmu, berakhlak mulia, dan dekat dengan Sang Pencipta.
Ayat-ayat pertama Al-Qur’an bukan hanya pembuka kitab suci, tetapi manifestasi dari visi Islam terhadap ilmu pengetahuan. Dari “Iqra’” hingga “‘allamal insana ma lam ya’lam”, Allah SWT menunjukkan bahwa ilmu adalah anugerah Ilahi, membaca dan menulis adalah ibadah, pena adalah senjata peradaban, dan Allah akan mengajari manusia yang mau belajar. Maka, setiap Muslim yang membaca Al-Qur’an, buku, atau menulis pemikiran, dia sedang melanjutkan misi Nabi Muhammad SAW. Menjadi alim bukan berarti harus menjadi guru di mimbar, tetapi siapa pun yang mencari ilmu dengan niat baik, mengamalkannya, dan menyebarkannya, dia adalah bagian dari umat yang dimuliakan oleh Allah karena ilmunya.
إِنَّمَا يَخْشَى ٱللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ ٱلْعُلَمَٰٓؤُا۟
(QS. فاطر: ٢٨)
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah para ulama.” (QS. Fathir: 28).
Mari kita hidupkan kembali semangat “Iqra'” dalam diri kita. Bacalah, tulislah, belajarlah, ajarkanlah. Karena Allah tidak akan memberi ilmu kepada orang yang tidak membaca, dan tidak akan membuka pintu pemahaman kepada orang yang tidak menulis. Iqra’ bismi Rabbika… Mulailah dari sini. Mulailah hari ini. Menjadi alim bukan impian, tapi kewajiban dan jalan menuju ridha Ilahi.
Baca artikel lengkapnya melallui link berikut: DOWNLOAD