Tokoh

Pejuang Wanita Yang Teguh Membela Kebenaran

Dalam sejarah Islam, ada sosok perempuan yang keberaniannya sejajar dengan para sahabat laki-laki. Namanya adalah Nusaybah binti Ka‘ab al-Maziniyyah, lebih dikenal dengan panggilan Ummu ‘Ammarah. Ia adalah salah satu wanita Anshar dari Madinah yang keimanannya teguh, keberaniannya luar biasa, dan pengorbanannya besar dalam membela Rasulullah ﷺ dan agama Allah.

Ummu ‘Ammarah termasuk perempuan pertama yang ikut berbaiat kepada Rasulullah ﷺ dalam Bai‘at Aqabah. Ia bukan hanya beriman dengan lisannya, tetapi juga membuktikannya dengan tindakan nyata di medan perjuangan.

Ketika terjadi Perang Uhud, banyak pasukan Muslim mundur karena serangan mendadak pasukan Quraisy. Namun, Nusaybah berdiri di barisan depan bersama Rasulullah ﷺ. Ia memegang pedang dan perisai, melindungi Nabi dengan segenap jiwa raga.

مَا الْتَفَتُّ يَمِيْناً وَلَا شِمَالاً إِلَّا وَأَنَا أَرَاهَا تُقَاتِلَ دُوْنِيْ

“Di mana pun aku menoleh pada hari Uhud, aku melihat Nusaybah binti Ka’ab sedang berperang membelaku.” (HR. Ibnu Sa’ad dan Ahmad)

Beliau bahkan mengalami lebih dari 12 luka parah dalam perang itu, tetapi tidak pernah mundur sedikit pun. Keberanian dan kesetiaan Ummu ‘Ammarah menjadikannya simbol keteguhan iman dan pengorbanan sejati.

Keimanan dan pengorbanan Ummu ‘Ammarah selaras dengan firman Allah dalam Al-Qur’an:

۞ اِنَّ اللّٰهَ اشْتَرٰى مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ اَنْفُسَهُمْ وَاَمْوَالَهُمْ بِاَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَۗ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَيَقْتُلُوْنَ وَيُقْتَلُوْنَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِى التَّوْرٰىةِ وَالْاِنْجِيْلِ وَالْقُرْاٰنِۗ وَمَنْ اَوْفٰى بِعَهْدِهٖ مِنَ اللّٰهِ فَاسْتَبْشِرُوْا بِبَيْعِكُمُ الَّذِيْ بَايَعْتُمْ بِهٖۗ وَذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ

Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan surga yang Allah peruntukkan bagi mereka. Mereka berperang di jalan Allah sehingga mereka membunuh atau terbunuh. (Demikian ini adalah) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur’an. Siapakah yang lebih menepati janjinya daripada Allah? Maka, bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu. Demikian itulah kemenangan yang agung. (QS. At-Taubah: 111)

Ayat ini menggambarkan bahwa orang-orang yang berjuang di jalan Allah dengan sepenuh hati — seperti Ummu ‘Ammarah — telah menjual dirinya kepada Allah untuk mendapatkan surga sebagai balasan.

Kisah Nusaybah mengandung banyak pelajaran berharga untuk perempuan masa kini:

Nusaybah mengajarkan bahwa perempuan bukan makhluk lemah. Ia mampu tegas dan berani ketika kebenaran terancam. Dalam konteks modern, ini berarti berani menegakkan nilai Islam di tengah arus budaya yang menyesatkan.

Ia tidak hanya mencintai Nabi dengan kata-kata, tetapi membuktikannya dengan pengorbanan. Perempuan hari ini bisa meneladaninya dengan menjaga sunnah, menutup aurat, dan menebar akhlak mulia.

Islam tidak pernah membatasi perempuan untuk berbuat baik dan berkontribusi. Seperti Nusaybah, perempuan bisa menjadi pendidik, penolong, dan pembela agama dengan perannya masing-masing.

Nusaybah tetap kuat walau terluka parah. Ia menjadi simbol keteguhan bagi perempuan yang sedang diuji hidupnya — bahwa setiap luka di jalan Allah bernilai pahala besar.

Rasulullah ﷺ bersabda:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ ». رواه مسلم

Artinya: Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak melihat fisik dan harta kalian tetapi Ia melihat hati dan amal kalian”. HR. Muslim.

Hadis ini menegaskan bahwa kemuliaan Nusaybah bukan karena kekuatan fisik, tetapi karena ketulusan hati dan amalnya yang luar biasa di jalan Allah.

اللهم اجعلنا من النساء الصادقات المجاهدات في سبيلك، وامنحنا قلباً شجاعاً كقلب نسيبة بنت كعب، صابراً على الحق، مخلصاً في العمل، وثابتاً على الإيمان.

“Ya Allah, jadikanlah kami termasuk perempuan yang jujur dan berjuang di jalan-Mu. Karuniakan kepada kami hati yang berani seperti Nusaybah binti Ka’ab, sabar dalam kebenaran, ikhlas dalam amal, dan teguh dalam iman.”

Ummu ‘Ammarah, Nusaybah binti Ka‘ab, adalah simbol keberanian, kesetiaan, dan kekuatan iman perempuan Muslim. Ia mengajarkan kita bahwa cinta kepada Rasulullah ﷺ dan perjuangan di jalan Allah bukan hanya milik laki-laki, tetapi juga milik perempuan yang hatinya dipenuhi cahaya iman.

Di zaman modern ini, setiap Muslimah bisa menjadi “Nusaybah” dalam kehidupannya — dengan berani berkata benar, menjaga kehormatan, dan membela nilai-nilai Islam di tengah dunia yang penuh fitnah.

Siti Mufatun, S.Pd (Sekolah Tabligh Banjarnegara)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button