Artikel

Surga dan Neraka Yang Lebih Dekat Dari Tali Sandal Kita

Oleh : Didi Eko Ristanto

Surga dan Neraaka yang Lebih Dekat dari Tali Sandal Kita
Oleh : Didi Eko Ristanto

Tadi Subuh, di Masjid At-taqwa Jl.Klepu, saya menyampaikan sebuah hadis dalam Riyadhus Shalihin tentang sabda Rasulullah ﷺ :

«الْجَنَّةُ أَقْرَبُ إِلَى أَحَدِكُمْ مِنْ شِرَاكِ نَعْلِهِ، وَالنَّارُ مِثْلُ ذَلِكَ»
(رواه البخاري)

Artinya:
“Sesungguhnya surga itu lebih dekat kepada salah seorang di antara kalian daripada tali sandalnya, dan neraka pun demikian.” (HR. al-Bukhari)

Hadis ini membuatku sangat terhenyak, terkesan, sekaligus takut. Betapa peluang kita untuk masuk surga ternyata begitu dekat. Bahkan Nabi ﷺ menggambarkannya lebih dekat daripada tali sandal kita sendiri.

Artinya, begitu banyak peluang amal yang berada di depan mata kita — perbuatan tangan, ucapan lisan, niat hati, bahkan lintasan pikiran — semuanya bisa menjadi sebab seseorang dimasukkan ke dalam surga.

Maka jangan pernah meremehkan amal sekecil apa pun yang ada di hadapan kita. Jangan pula menunda kesempatan untuk berbuat baik. Karena bisa jadi, di balik satu senyum, satu sedekah kecil, satu doa tulus, atau satu kesabaran dalam menahan marah, tersimpan jalan menuju surga.

Namun di sisi lain, jangan pula merasa tenang hanya karena hari ini kita banyak melakukan amalan-amalan surga. Sebab yang paling penting bukanlah bagaimana kita memulai, tetapi bagaimana kita mengakhiri hidup ini.

Istiqamah hingga ujung hayat—itulah kuncinya. Agar saat nyawa terlepas dari tubuh, kita berada dalam keadaan beriman dan beramal saleh. Karena tidak mustahil, seseorang yang puluhan tahun hidup dengan amal-amal surga, justru tergelincir di akhir hayatnya dan melakukan amalan neraka. Na‘ūdzu billāh.

Kita tidak tahu seperti apa takdir Allah menutup hidup kita. Maka jangan pernah merasa aman dari murka-Nya, dan jangan pernah berhenti memohon agar Allah meneguhkan hati kita di atas kebenaran.

Begitu pula dengan amalan-amalan neraka — ia pun sangat dekat, bahkan lebih dekat daripada tali sandal kita. Kecil-kecilnya riya, ghibah, fitnah, atau kesyirikan lembut yang tidak disadari, bisa menjadi jalan yang menjerumuskan kita. Kita tidak tahu, bisa jadi kita sedang sangat dekat dengan amalan-amalan neraka.

Atau suatu saat, kita terbanting — atau dibanting oleh hawa nafsu sendiri — hingga tergelincir dalam dosa besar yang fatal. Kita tidak tahu. Itulah sebabnya kita harus selalu memohon perlindungan, keteguhan, dan istiqamah kepada Allah.

Maka sungguh, hadis ini luar biasa. Ia bukan hanya mengagumkan, tetapi juga mengguncang kesadaran. Ia mengajarkan bahwa jalan menuju surga dan neraka sama-sama dekat — tergantung ke mana hati dan amal kita melangkah.

Karena itu, jangan lengah dalam kebaikan dan jangan merasa aman dari keburukan. Teruslah berdoa agar Allah menutup hidup kita dengan husnul khatimah.

Setiap detik adalah pilihan.
Setiap langkah bisa menjadi surga, atau justru neraka.

Dan sungguh… surga itu lebih dekat dari tali sandal kita —
begitu pula neraka.

Cilacap, 08 Oktober 2025

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button