Kapan terakhir kali air mata ini jatuh?
Bukan karena dunia yang menyakiti,
bukan karena kehilangan atau kegagalan,
tapi karena taubat?
Karena dosa yang kita sesali di hadapan Allah?
Kapan terakhir kali kita menangis,
saat shalat tahajud?
Bukan karena teringat hutang,
tetapi karena sadar:
kita telah banyak kelalaian
kematian semakin dekat
tapi bekal masih sedikit
Kapan terakhir kali kita menangis,
hanya karena menyebut nama-Nya?
“Ya Allah…”
Seketika dada sesak oleh rindu
dan rasa bersalah
Kapan terakhir kali kita menangis
saat membaca ayat-ayat Al-Qur’an?
Saat merenungi bahwa tiap ayat adalah surat cinta,
peringatan, dan janji dari Tuhan
yang menciptakan kita dari tiada?
ataukah kita membacanya dengan
kering dan gersang
Kapan terakhir kita menangis?
saat rindu bertemu Rasulullah
sosok yang paling penyayang
yang kita harapkan perhatian dan syafaatnya
di hari yang bahkan bapak ibu dan
anak-anak kita tak peduli.
Kapan terakhir kali kita menangis
karena takut akan akhirat,
karena membayangkan azab neraka,
karena merindukan Surga dan perjumpaan dengan Allah?
Jujurlah…
bisa jadi,
terakhir kali kita menangis
bukan karena Allah.
Bukan karena taubat.
Bukan karena Rasulullah.
Bukan karena Al-Qur’an.
Bukan karena takut akhirat.
Tetapi karena dunia.
Karena drama yang menyentuh,
karena adegan sinetron,
karena film yang menyayat hati,
karena hiburan yang memancing emosi.
Padahal, semua itu fana.
Semua itu hanya ilusi,
yang tak pernah menyelamatkan kita dari api neraka.
Sungguh,
ada air mata yang sangat berharga di sisi Allah.
Bukan air mata dunia,
tapi air mata taubat.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Dua mata yang tidak akan disentuh oleh api neraka: mata yang menangis karena takut kepada Allah, dan mata yang berjaga di jalan Allah.”
(HR. Tirmidzi)
Maka tanyakan lagi pada diri ini.
Kapan terakhir kali kita menangis, karena Allah?
Dan,
kalau kita belum pernah menangis karena itu semua,
bukankah itu lebih layak untuk ditangisi?
ini hati atau batu cadas?
Cilacap, 09 Juli 2025
