BeritaDinamika PesyarikatanDinamika Tabligh

Dr. Karnadi Hasan Sampaikan Khutbah Jumat Di Peserta Bimtek PM, Koding, dan KA: Beragama yang Menggerakkan Kehidupan

Medan, 3 Oktober 2025 – Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama Kemendikdasmen SD menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembelajaran Mendalam (PM), Koding, dan KA di Hotel Le Polonia, Medan, Sumatera Utara. Acara ini menghadirkan Dr. Karnadi Hasan, yang Juga Personal Majelis Dikdasmen PWM Jawa Tengah, yang menyampaikan khutbah Jumat dengan tema “Beragama yang Menggerakkan Kehidupan.”

Dalam isiannya, Dr. Karnadi Hasan menegaskan bahwa beragama bukan hanya sebatas keyakinan, tetapi sebuah gerakan hidup yang nyata. “Beragama berarti meyakini ajaran agama dengan sepenuh hati untuk memiliki, merasakan, mengamalkan, mewujudkan, dan mengikatkan diri pada keyakinan agama dalam kehidupan sehari-hari secara kokoh,” ujarnya.

Ajaran Agama sebagai Landasan Hidup

Menurutnya, prinsip utama beragama yang menggerakkan adalah menjadikan nilai-nilai ajaran agama sebagai landasan hidup. Ajaran agama hadir dalam setiap ruang dan waktu kehidupan pemeluknya. “Beragama membuat orang tercerahkan, tergembirakan, dan terbahagiakan. Namun, banyak problem sosial hari ini seperti bunuh diri atau hilangnya harapan hidup, karena nilai-nilai agama belum menyentuh jiwa masyarakat,” jelasnya.

Ia menekankan pentingnya Pedoman Hidup Islami bagi umat Islam agar terhindar dari krisis spiritual.

Tiga Pilar Beragama yang Menggerakkan

Dr. Karnadi menguraikan tiga pilar utama dalam beragama:

1. Quwwatul ‘Aqidah – aqidah yang kokoh adalah fondasi utama. Tanpa aqidah, ibadah dan akhlak mulia sulit terbentuk.
2. Quwwatul ‘Ibadah – ibadah harus dimaknai bukan sekadar rutinitas, tetapi sebagai energi yang memberi dampak sosial.
3. Quwwatul ‘Ilmi – ilmu adalah cahaya yang membimbing kehidupan dunia dan akhirat.

Beliau juga menambahkan satu pilar yang tak kalah penting, yaitu Quwwatul Akhlaq. “Akhlaq adalah cermin perilaku orang beragama. Rasulullah SAW diutus untuk menyempurnakan akhlaq manusia. Kejujuran, menepati janji, dan berkata baik adalah bukti nyata beragama,” tegasnya.

Dalam khutbahnya, Dr. Karnadi mengutip hadis Mu‘adz bin Jabal tentang amal yang memasukkan ke surga, serta sabda Rasulullah SAW tentang kemudahan agama:

“Sesungguhnya agama itu mudah. Tidaklah agama membebani seseorang melainkan akan memudahkannya. Karena itu, luruskanlah, dekatilah, dan berilah kabar gembira” (HR. Bukhari-Muslim).

Ia juga mengingatkan pentingnya kejujuran dengan mengutip QS. At-Taubah [9]:119 “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.”

Relevansi dengan Kehidupan Modern

Di hadapan peserta Bimtek PM, Koding, dan KA, Dr. Karnadi menegaskan bahwa umat Islam perlu menghadirkan agama dalam setiap aspek kehidupan, termasuk pendidikan dan teknologi. “Agama harus dinyatakan dengan iman, islam, ilmu, amal, ihsan, dan ikhlas. Dengan itu, kita bisa melahirkan pribadi yang terbuka, teguh pada prinsip, dan membangun kesadaran sosial,” pungkasnya.

Acara ini sekaligus menjadi refleksi bahwa inovasi pendidikan, termasuk penguasaan koding dan kecerdasan artifisial, harus berakar pada nilai-nilai agama yang menggerakkan kehidupan.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button