KhutbahKhutbah Jum'at

Khutbah Jum’at : Komunisme Kontradiktif Agama Islam

Oleh : Syifa’ Ma’ruf, M.Pd (Bidang Dakwah Kominfo PDPM Kab. Pekalongan)

الْحَمْدُ لِلّٰهِ الْاَحَدِ الصَّمَدِ الَّذِيْ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِالْإِتِّحَادِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ دَعَانَا بِحُبِّ الْبِلَادِ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ أَفْضَلِ الْخَلْقِ عَلَى اْلإِطْلاَقِ وَعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحاَبِهِ الْفاَئِزِيْنَ بِنُصْحِ اْلأُمَّةِ فِى اْلآَفاَقِ، أَمَّا بَعْدُ

فَيَاأَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ، اِتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ، وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖوَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِه اِخْوَانًاۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَا ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِه لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ

Segala puji hanyalah milik Penguasa alam raya, Raja manusia, Tuhan yang satu, Allah Swt. Berkat karunia dan Rahmat-Nya, kita masih dapat dipertemukan kembali, di ruang dan waktu yang agung ini

Salawat beriringkan salam, semoga tercurahkan kepada utusan umat, Nabiyullah Muhammad SAW. Seorang nabi penutup (khatam al-Anbiya) yang menyempurnakan seluruh risalah kenabian dan kerasulan sebelumnya. semoga untaian salam tadi beriringan pula kepada sanak keluarganya, kerabat-kerabatnya, sahabat, tabiin dan al-thba’ tabiin-nya. Hingga kelak kepada kita semua selaku pengikut dan hamba Tuhan-Nya yang setia, Amiin ya Rabb al-‘Alamin

Taklupa khotib berwasiat kepada diri pribadi dan jamaah untuk selalu meningkatkan keimana dan ketaqwaan. Dengan melaksanakan apa diperintah dan meninggalkan segala yang dilarangnya.

Jamaah Jum’at Rahimakumullah

Setiap akhir bulan September menjadi salah satu bulan yang kelam dalam sejarah, karena ada satu peristiwa penumpahan darah yang didasari sebuah pengkhianatan. Peringatan ini bukan hanya sekadar mengenang peristiwa, melainkan menjadi peringatan tentang bahaya laten ideologi komunisme yang masih mungkin bangkit kembali. Komunisme bukanlah ideologi netral, tetapi berakar pada penolakan terhadap Tuhan dan agama. Dasarnya adalah ateisme, yang jelas bertentangan dengan ajaran Islam yang meletakkan tauhid sebagai fondasi utama kehidupan manusia. Komunisme ini lahir dari pemikiran barat oleh Karl Marx dan Friedrich Engels. Menyatakan bahwa agama adalah “candu masyarakat”(opium of the people),yaitu arana yang membuat masyarakat lalai dari perjuangan kelas. 2 Pandangan ini berakar pada materialisme historis, yakni meyakini bahwa kehidupan manusia sepenuhnya ditentukan oleh faktor ekonomi dan materi, bukan spiritualitas.

Ajaran Islam justru menegaskan bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara dan harus selalu dikaitkan dengan bimbingan agama. Allah berfirman:

وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِ˛يِ يُرِيدُونَ وَجْهَهُۖوَلََ تَعْدُ وَٱصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِٱلْغَدَوٰةِ وَٱلْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُۥ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا

“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini.” (QS. Al-Kahfi: 28)

Menurut Ibn Katsir ayat ini memerintahkan Rasulullah agar tetap bersama orang-orang beriman yang selalu berzikir kepada Allah pagi dan petang, serta tidak berpaling kepada orang-orang kafir yang menolak iman. Komunisme dan Islam, memiliki pertentangan mendasar dalam tiga hal pokok :

Pertama, Ajaran Aqidah Islam berlandaskan tauhid, pengakuan bahwa Allah adalah Tuhan yang Esa dan Komunisme menolak Tuhan (ateisme). Allah Swt. berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا سَوَاءٌعَلَيْهِمْ أَأَنذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنذِرْهُمْلََ يُؤْمِنُونَ

“Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman”. (QS.Al-Baqarah /2: 6)

Konsep mengimani bahwa hanya ada satu Tuhan, yang tidak memiliki sekutu, tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, serta tidak ada yang setara dengan-Nya

Kedua, Kepemilikan Islam mengakui kepemilikan pribadi,namun mengaturnya melalui zakat, larangan riba, dan etika ekonomi sedangkan komunis menghapus kepemilikan pribadi dan menghendaki kepemilikan kolektif. Dalam firman-Nya :

وَلَا يَحۡسَبَنَّ ٱلَّذِينَ يَبۡخَلُونَ بِمَآ ءَاتَٮٰهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضۡلِهِۦ هُوَ خَيۡرً۬ا لَّهُم‌ۖ بَلۡ هُوَ شَرٌّ۬ لَّهُمۡ‌ۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُواْ بِهِۦ يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِ‌ۗ وَلِلَّهِ مِيرَٲثُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ‌ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٌ۬

“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya, kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu kelak akan dikalungkan di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.s. al-Taubah/9: 34).

Islam mengakui hak individu untuk memiliki harta. Namun, kepemilikan ini bukanlah hak mutlak dan bebas, melainkan amanah dari Allah SWT yang harus dikelola sesuai syariat. Setiap Muslim yang mampu untuk menyisihkan sebagian kekayaannya untuk diberikan kepada golongan yang berhak, seperti fakir miskin. Begitu juga dengan bunga atau riba dilarang keras dalam Islam karena dapat menimbulkan eksploitasi dan ketidakadilan dalam transaksi. Harta dalam Islam tidak bertujuan untuk menimbun kekayaan semata, melainkan untuk memenuhi kebutuhan, meningkatkan produktivitas, dan berkontribusi pada kesejahteraan sosial.

Ketiga, Dalam Keluarga  Islam menempatkan keluarga sebagai pilar utama masyarakat dan komunisme menganggap keluarga sebagai penghalang perjuangan kelas. Padahal Islam dengan tegas menyatakan keluarga adalah pilar utama kesuksesan seseorang.

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri- istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya dan dijadikan-Nya di antara kamu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir“. (QS. ar-Rum/30: 21)

Konsep Islam keluarga memberikan dukungan emosional dan moral, membentuk karakter dan nilai hidup, serta menjadi sumber motivasi dan bantuan finansial, yang semuanya sangat penting untuk meraih kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan. Menyediakan dasar untuk pengembangan diri dan hubungan sosial, serta menjadi tempat perlindungan dan inspirasi saat menghadapi

Jamaah Jum’at Rahimakumullah

Marilah kita jauhi ideologi komunisme yang mengikis keimanan dan konsep agama Islam. Semoga tetap diteguhkan dalam jalur yang sesuai dengan kaidah Islamiyah Aamiin…

بَارَكَ اللهُ لِي وَلكُمْ فِى الْقُرآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِي الْآخِرَةِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ

أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه

أَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ

اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ

اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button