Artikel

Bahagia Adalah Pilihan

Oleh : Masyhuda Darussalam,M.Pd

Ada seseorang yang bertanya “Sesungguhnya hidup bahagia atau sengsara itu takdir apa pilihan?”. Sebuah pertanyaan yang tidak mudah untuk diberikan penjelasan. Maka kami memahami bahwa yang namanya orang bahagia atau sengsara itu takdir sekaligus pilihan. Pedomannya ada pada surat Al Lail ayat 5-10 :

فَاَمَّا مَنْ اَعْطٰى وَاتَّقٰىۙ
وَصَدَّقَ بِالْحُسْنٰىۙ
فَسَنُيَسِّرُهٗ لِلْيُسْرٰىۗ
وَاَمَّا مَنْۢ بَخِلَ وَاسْتَغْنٰىۙ
وَكَذَّبَ بِالْحُسْنٰىۙ
فَسَنُيَسِّرُهٗ لِلْعُسْرٰىۗ

Artinya : Siapa yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, serta membenarkan adanya (balasan) yang terbaik (surga),Kami akan melapangkan baginya jalan kemudahan (kebahagiaan). Adapun orang yang kikir dan merasa dirinya cukup (tidak perlu pertolongan Allah).serta mendustakan (balasan) yang terbaik,Kami akan memudahkannya menuju jalan kesengsaraan.

Barang siapa yang dermawan kemudian bertakwa dan percaya akan adanya pembalasan yang baik di hari kemudian maka dia akan diberi kehidupan yang mudah. Dimudahkan menuju kehidupan yang mudah, kalau orang itu hidupnya mudah, lancar itu pasti bahagia. Sebaliknya barang siapa yang bakhil kemudian merasa cukup dengan dirinya sendiri, tidak memerlukan bantuan orang lain, itu bentuk kesombongan kemudian orang itu tidak percaya adanya pembalasan yang baik di hari kemudian maka akan dimudahkan menuju hidup yang sulit.

Apa yang kita maksud sebagai takdir adalah hukum sebab akibat. Logikanya Allah sudah memberikan rumus kalau orang dermawan kemudian taqwa kemudian percaya, maka orang itu bahagia sebaliknya kalau orang itu pelit kemudian merasa cukup dengan dirinya sendiri, tidak butuh pertolongan orang lain, lalu orang itu tidak percaya atau mendustai pembalasan yang baik di hari kemudian. Maka orang itu akan sengsara karena hidupnya sulit.
Sesungguhnya dengan takdir atau rumus yang diberikan oleh Allah itu manusia tinggal memilih, ingin memilih bahagia atau ingin memilih menderita.

Sehingga itulah keadilan Allah, sudah memberikan ketentuan, sudah memberikan rumus-rumus perjalanan hidup manusia dengan seluruh akibatnya manusia tinggal memilih. Orang menjadi bahagia atau menderita itu pilihan masing-masing. Kalau ingin bahagia, maka memilih jalan hidup menuju bahagia yang sudah ditentukan oleh Allah. Jadi dalam hal ini kita bisa merasakan betapa adilnya Allah dan betapa kasih sayangnya Allah kepada umat manusia.

Apabila orang tidak bisa merasakan itu, berarti dia orang yang tidak peka. Oleh karena itu, mari kita sebagai manusia sebagai hamba Allah kalau ingin bahagia yang mengikuti jalan hidup yang ditentukan oleh Allah yang mengakibatkan kebahagiaan, kalau tidak silahkan itu ditanggung sendiri penderitaan hidupnya. Bahkan bukan hanya bahagia sehat pun itu sebenarnya pilihan manusia.

Al Quran yang mengatakan dalam surat As Syuara ayat 80 :

وَاِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِيْنِۙ

Artinya : Apabila saya sakit, Dialah yang menyembuhkanku.

Bahwa kalau saya sakit, maka Allah yang menyembuhkan. Sesungguhnya orang sakit itu akibat dari orang yang bersangkutan. Al Qur’an sudah memberikan rumus seperti itu.

Jadi bukan bilang seperti ini “bukan kalau Allah mengasih saya sakit lalu Allah menyembuhkan.” Tapi kalau saya sakit, kalau orang-orang yang pernah sakit itu mawas diri, kenapa bisa sakit, direnungkan perjalanan hidup sebelumnya seperti apa, pola makannya seperti apa, itu umumnya kalau ingin menyadari betul bisa sakit, karena oleh kita masing-masing.

Sehingga menjadi sakit karena tidak taat kepada takdir Allah. Jadi yang sudah dibuatkan aturan-aturan misalnya aturannya disuruh makan dan minum tetapi jangan berlebihan. Berlebihan itu bukan hanya jumlah saja tetapi juga kadarnya, mungkin yang seharusnya tidak boleh dimakan tapi nekat, itu termasuk bagian dari berlebihan sehingga kalau itu dilanggar pasti akan menemukan sakit tetapi Allah yang menyembuhkan. Sehat dan sakit itu sebenarnya sudah pilihan.

Oleh karena itu, Allah Tuhan kita itu sudah menggelar di dunia ini pilihan-pilihan hidup yang semua ada konsekuensinya. Semoga kita sekalian tersadarkan dengan adanya bahagia dan menderita itu adalah pilihan, sehat atau sakit itu adalah pilihan dan Allah sudah menentukan hukum sebab akibat maka kita semakin yakin bahwa Allah Maha Adil dan Allah Maha Penyayang.

Oleh : Masyhuda Darussalam,S.Pd,M.Pd 1558269, Warga Muhammadiyah Ranting Gunungpring

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button