BeritaDinamika PesyarikatanDinamika Tabligh

Wakil Ketua PWM Jateng: Baitul Arqam, Pilar Penguat Ideologi dan Kepemimpinan Kader dan Pimpinan Muhammadiyah

Brebes — Relevansi ideologi ber-Muhammadiyah dalam proses perkaderan kembali ditegaskan dalam kegiatan Baitul Arqam yang digelar oleh Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPK SDI) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Bumiayu selama dua hari, Sabtu–Ahad, 24–25 Mei 2025.

Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Assoc. Prof. KH. Dr. Ibnu Hasan, M.Si, hadir sebagai pemateri utama dengan membawakan materi bertajuk Ideologi Ber-Muhammadiyah. Dalam paparannya, beliau menekankan pentingnya Baitul Arqam sebagai media strategis untuk penguatan ideologi dan kepemimpinan, khususnya bagi Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) dan pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).

“Baitul Arqam ini sangat relevan dan strategis dalam proses kaderisasi. Ia menyatukan visi dan misi perjuangan para kader dengan pimpinan Muhammadiyah, memperkuat identitas Muhammadiyah, serta menjadi sarana penting dalam menghadapi tantangan zaman dengan tetap berpijak pada ideologi Islam berkemajuan,” jelasnya dalam wawancara khusus dengan Jurnalis Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PCM Bumiayu.

Lebih lanjut, Dr. Ibnu Hasan menegaskan bahwa regenerasi yang kokoh adalah kunci keberlangsungan gerakan dakwah Muhammadiyah. “Baitul Arqam harus terus dihidupkan agar melahirkan kader yang tidak hanya cakap dalam berorganisasi, tetapi juga mampu membawa perubahan bagi umat dan bangsa dengan skill dan posisi strategisnya,” tegas Ketua PW IPM Jawa Tengah periode 1990-1993..

Secara resmi, acara dibuka oleh Ketua PDM Brebes, Drs. H. Joko Mulyanto, M.Pd., pada Sabtu siang (24/5/2025). Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa penguatan ideologi melalui forum seperti Baitul Arqam sangat dibutuhkan untuk menghadapi era disrupsi dan tantangan ideologis yang semakin kompleks.
Ketua PCM Bumiayu, Drs. H. Sukmono, dalam wawancaranya bersama Jurnalis Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PCM Bumiayu, menegaskan bahwa Baitul Arqam merupakan bentuk perkaderan yang wajib diikuti oleh seluruh pimpinan Muhammadiyah, baik di tingkat majelis, lembaga, maupun pimpinan amal usaha Muhammadiyah (AUM). Kegiatan ini menjadi wadah strategis untuk penguatan ideologis dan organisatoris, guna memperdalam ilmu, memperkuat keimanan, serta meneguhkan ideologi bermuhammadiyah.

Tujuannya adalah membentuk kader yang mampu menampilkan wajah dakwah Islam berkemajuan yang mencerahkan, memberdayakan, dan adaptif terhadap dinamika zaman. Oleh karena itu, Baitul Arqam tidak boleh dimaknai sebatas agenda formalitas semata.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPK SDI) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Bumiayu ini diikuti oleh 119 peserta. Para peserta terdiri dari unsur 25 Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM), 12 pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), serta perwakilan dari Majelis dan Lembaga di lingkungan PCM Bumiayu..

Kegiatan ini berlangsung di dua lokasi utama, yakni RSU Muhammadiyah Siti Aminah dan Masjid Raya Muhammadiyah H. Arman Thaefuri. Dengan mengusung tema: “Meneguhkan Ideologi Kepemimpinan dan Penguatan Ideologi Gerakan: Wujudkan Kader Berkemajuan yang Adaptif terhadap Perubahan Zaman,”.

Baitul Arqam ini menjadi ruang strategis untuk memperkuat militansi dakwah, kesadaran ideologis, serta kesiapan kader dan Pimpinan Muhammadiyah serta Pimpinan AUM dalam menghadapi dinamika umat dan bangsa. Melalui kegiatan ini, PCM Bumiayu menegaskan komitmennya dalam membina dan menyiapkan kader-kader yang tangguh secara ideologis, mumpuni dalam kepemimpinan, serta adaptif terhadap tantangan zaman (Tarqum Aziz JurnalisMu MPI PCM Bumiayu).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button