Muhammadiyah Sebagai Gerakan llmu
oleh : Masyhuda Darussalam,M.Pd (Alumni Sekolah Tabligh PWM Jateng)

Muhammadiyah Sebagai Gerakan llmu
(Masyhuda Darussalam,S.Pd,M.Pd 1558269 Alumni Sekolah Tabligh PWM Jateng)
Gerakan Islam berkemajuan kita lanjutkan dengan Muhammadiyah sebagai gerakan ilmu. Dalam surat Al-Mujadalah ayat 11 Allah berfirman :
يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
Artinya: Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
Jadi orang berilmu itu sangat dihargai oleh Allah SWT bahkan umat manusia pun sangat menghargai orang-orang yang berilmu. Bahkan ada yang mengatakan orang berilmu itu lebih utama dibandingkan yang tidak berilmu. Jadi sangat berbeda antara orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui. Banyak ayat Alquran yang mengatakan demikian, oleh karena itu Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang berkemajuan juga memiliki identitas sebagai gerakan ilmu.Maka, Muhammadiyah akan terus menerus mengembangkan dan memajukan ilmu pengetahuan sehingga mendorong semua anggota Kader dan Pimpinan untuk senantiasa meningkatkan wawasan keilmuannya.
Untuk bisa menjadi orang yang berilmu berdasarkan surat Al-Mujadalah ayat 11, memang diserukan kepada orang-orang yang beriman untuk yang pertama sebelum ke ilmu diperintahkan supaya lapang dada. Ketika di dalam satu majelis atau di dalam satu institusi itu kita diperintahkan supaya lapang dada. Allah menjanjikan kalau kita bisa lapang dada maka Allah akan melapangkan kita. Jadi syarat supaya kita bisa menerima ilmu dengan mudah itu yang pertama lapang dada kalau orang itu lapang dada mudah menerima hal-hal yang mungkin kurang berkenan bagi kita, mudah menghargai apa-apa yang tidak sama dengan kita, itu orang yang lapang dada. Kita sering menyampaikan bahwa tanda orang lapang dada itu ketika ketemu masalah kemudian muncul kecerdasannya.
Tadinya tidak terbayangkan akan mendapatkan ilmu pengetahuan akhirnya mendapatkan. Itulah sebabnya dalam Alquran Allah berfirman : Innama’al Usri Yusra, Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Sehingga bagi orang yang lapang dada menghadapi masalah serumit apapun selalu tetap tenang, karena Allah sudah menyediakan jalan keluar. Apabila Allah sudah menyediakan jalan keluar tinggal kita ingin mengambilnya atau tidak. Sehingga tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan bagi orang-orang yang lapang dada. Jika sampai ada masalah tidak bisa diselesaikan, aslinya tidak ada masalah. Maka kita harus mencermati di situ, tetapi yaitu syaratnya apabila ada masalah Allah sudah menyediakan jalan keluar. Tinggal kita itu ingin mengambil apa tidak, semua bergantung kepada manusia.
Setelah diperintahkan lapang dada kemudian Allah memerintahkan Jika kamu disuruh berdiri maka berdirilah. Hal tersebut menggambarkan kepada kita sekalian bahwa keberadaan seseorang itu ada batasnya. Jika sudah waktunya selesai, maka selesailah. Tidak usah memaksakan diri untuk tetap menjaga posisi itu, karena orang itu ada masanya masing-masing. Baik itu terkait kepemimpinan, terkait dengan kedudukan, terkait dengan jabatan dan lain-lain. Apabila memaksakan diri dengan berbagai cara itu, nanti pasti hasilnya tidak mulia. Sekarang ini ada indikasi-indikasi yang dalam rangka mempertahankan kedudukan berbagai cara dilakukan. Jika memang sudah habis, ganti istrinya. Jika istrinya selesai disiapkan anaknya terus dan seterusnya. Sehingga seolah-olah tidak ingin kehilangan, tapi mengapa bisa seperti itu. Karena prinsip pertama lapang dada tadi tidak dimiliki. Apabila orang itu lapang dada maka setelah selesai dalam satu urusan, maka sudah selesai ganti dengan yang lain.
Jika dua hal ini dimiliki yakni yang pertama lapang dada yang kedua sadar posisi. Ketika waktunya berhenti, maka berhenti. Ketika waktunya istirahat, maka istirahat tidak usah memaksakan diri. Maka bagi orang yang seperti ini dia akan mudah mendapatkan ilmu akan mudah mendapatkan kearifan dan karena mudah mendapatkan ilmu dengan iman yang kuat maka dia akan mendapatkan derajat yang mulia. Sehingga untuk memperoleh kedudukan yang mulia, derajat yang tinggi, maka kata kuncinya dua yakni iman dan ilmu pengetahuan. Supaya bisa memperoleh iman dan ilmu pengetahuan yang kuat syaratnya yang pertama lapang dada yang kedua sadar posisi. Bahkan Nabi Ibrahim sudah menjadi nabi pilihan Allah saja masih berdoa empat hal. Pertama mohon supaya diberi hikmah, diberi ilmu, yang kedua mohon supaya dimasukkan ke dalam rombongan orang-orang yang shalih dan yang ketiga mohon kepada Allah supaya nanti di belakang hari itu dikenang kebaikan-kebaikannya, dan mohon kepada Allah supaya dimasukkan ke dalam Surga.
Oleh karena itu, Muhammadiyah bukan hanya memfasilitasi siapapun yang ingin mendapatkan ilmu. Tetapi Muhammadiyah ingin warganya juga senantiasa meningkatkan diri dalam soal kapasitas keilmuan. Sehingga karakter orang Muhammadiyah itu salah satunya adalah tekun belajar, maka tidak ada rumusnya orang Muhammadiyah tidak tekun belajar. Tekun belajar itu bisa dilakukan dengan banyak membaca dan banyak memperluas wawasan. Oleh karena itu, kita mengajak kepada seluruh masyarakat pada umumnya dan warga Muhammadiyah pada khususnya untuk senantiasa menambah ilmu, mengembangkan wawasan sehingga keberadaan kita itu semakin bermanfaat secara lebih luas bagi masyarakat hanya dengan ilmu pengetahuan yang mencukupi. Maka kita akan mendapatkan kemudahan untuk mengamalkan ajaran Alquran dan sunnah nabi. Semoga kita sekalian bisa memanfaatkan ilmu betul-betul sebagai cara untuk memudahkan pengamalan ajaran Alquran dan Sunnah. Sehingga dengan cara demikian kita menjadi orang yang terhormat dan bermartabat.