Belajar dari Burung: Hati yang Lembut dan Tawakal yang Kuat
Oleh : Oleh : Muhajir, S.Pd.I (Ketua Majelis Tabligh PDM Cilacap)

Ada sebuah hadits indah yang menggambarkan keutamaan hati yang bersih:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَدْخُلُ الْجَنَّةَ أَقْوَامٌ أَفْئِدَتُهُمْ مِثْلُ أَفْئِدَةِ الطَّيْرِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Akan masuk surga suatu kaum yang hati mereka seperti hati burung.” (HR. Muslim)
Kita bisa mengambil banyak pelajaran tentang bagaimana seharusnya seorang mukmin bersikap. Banyak hikmah bisa kita petik, antara lain :
1. Hati yang Lembut
Burung memiliki hati yang lembut dan sensitif. Hati yang lembut menandakan ketenangan jiwa, tidak mudah menyakiti dan tidak mudah keras. Ini adalah karakter yang disenangi Allah.
2. Tawakal
Burung menggambarkan bentuk tawakal yang sejati. Dalam hadits lain Rasulullah bersabda:
لَوْ أَنَّكُمْ تَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرُزِقْتُمْ كَمَا يُرْزَقُ الطَّيْرُ، تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا
“Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki, ia pergi pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Tirmidzi, Hasan Shahih)
Burung tidak berdiam diri, ia keluar dari sarangnya. Ia menunjukkan bahwa tawakal bukan berarti pasrah tanpa usaha, melainkan keyakinan penuh setelah melakukan ikhtiar.
3. Menyandarkan Diri kepada Allah
Burung tidak tahu di mana ia akan mendapatkan makanan, namun ia tetap keluar, terbang dari satu dahan ke dahan lainnya. Ini adalah simbol dari penyandaran total kepada Allah. Karena itu, kita diajarkan untuk berdoa saat keluar rumah:
بِسْمِ اللَّهِ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
“Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah.”
(HR. Abu Dawud, Tirmidzi – hasan)
4. Hati yang Bersih
Burung tidak memiliki iri, hasad, atau dengki. Ia hidup damai, tidak memikirkan apa yang dimiliki burung lain. Inilah simbol hati yang bersih dan ikhlas dalam menjalani hidup.
5. Allah Mencintai Orang yang Tawakal
Allah menyebut dalam Al-Qur’an:
فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
“Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.”
(QS. Ali ‘Imran: 159)
6. Senantiasa Mengingat Allah
Allah memerintahkan kita untuk bergantung hanya kepada-Nya:
وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِ ۚ
“Dan bertawakallah kepada Allah Yang Maha Hidup, yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya.”
(QS. Al-Furqan: 58)
7. Jaminan Rezeki Bagi yang Tawakal
Allah menjanjikan rezeki bagi siapa saja yang bertawakal kepada-Nya:
وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
“Barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”
(QS. At-Talaq: 3)
Mari kita bercermin pada burung: makhluk kecil yang hidup dengan penuh keyakinan, hati bersih, dan tawakal kepada Allah. Semoga kita termasuk golongan yang hatinya seperti burung – lembut, jernih, dan penuh kepercayaan kepada Rabb-nya.