Ucapan Hari Raya, Singkat Namun Bermakna
Oleh : Masyhuda Darussalam,S.Pd,M.Pd, Alumni Sekolah Tabligh PWM Jateng)

Marilah kita bersyukur kepada Allah telah diberikan anugrah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah di bulan Ramadan 1446 Hijriyah. Pada kesempatan ini kami mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri 1446 Hijriyah mudah-mudahan seluruh amal ibadah kita diterima oleh Allah, kemudian kita menjadi pribadi yang semakin meningkat, semakin berkualitas dan semakin bermakna, serta bermanfaat bagi semua.
Hal ini sesuai dengan tuntunan Rasulullah, kami mengucapkan “Taqobbalallahu minna wa minkum”. Petunjuk Nabi ini kalimatnya sangat ringkas,tetapi maknanya sangat luas ini memang sesuai dengan kaidah kebahasaan bahwa kalimat itu semakin ringkas semakin luas maknanya, tetapi semakin detail itu semakin sempit maknanya. Tapi mengajari kita dengan satu kalimat yang ringkas “Taqobbalallahu Minna wa minkum” Mudah-mudahan Allah menerima amal ibadah kita dan kamu sekalian. Kalimat ini tidak dirinci, semakin dirinci misalnya puasanya salatnya rukuknya sujudnya itu semakin membatasi.
Karena Nabi mencontohkan yang demikian maka seluruh kegiatan kita selama di bulan Ramadan terangkum dalam doa ini sehingga ibu-ibu ketika memasak untuk keperluan berbuka bersaur dan lain-lain itu sudah termasuk tercakup dalam doa ini.
Dengan demikian kita patuhi saja apa yang dicontohkan oleh Rasulullah bahwa setelah selesai salat Ied kita berjumpa dengan saudara-saudara kita diperintahkan supaya saling mendoakan dengan ucapan “Taqobbalallahu Minna wa minkum”. Yang kedua ini menarik meskipun kita yang bertemu itu hanya dua orang tetapi pada doa ini menggunakan dhomir nahnu dan antum kami dan kamu sekalian. “Apa maknanya?” kita itu dilatih supaya menjadi pribadi yang tidak hanya mementingkan diri sendiri di samping ini secara kualitatif juga menunjukkan keagungan dari peristiwa dan kalimat ini.
Oleh karena itu, mestinya kita setelah memasuki Idul Fitri itu semakin meningkatkan kepedulian kita kepada sesama, semakin menguatkan rasa kasih sayang dengan sesama makhluk bukan hanya sesama manusia tetapi kepada sesama makhluk, meningkatnya empati simpati peduli dan kasih sayang sesama umat ini merupakan hasil konkrit dari kemampuan kita untuk menahan diri selama berpuasa di bulan Ramadan. Hanya orang yang mampu menahan diri, yang mampu mengendalikan diri itu yang memungkinkan untuk memiliki kepedulian kepada sesama kita.
Oleh karena itu, kesanggupan kita mengendalikan diri ini jangan berhenti meskipun kita sudah di bulan Syawal kita merayakan Halal bi Halal di berbagai kesempatan, tetapi jangan lupa tetap mengendalikan diri, jangan berlebihan. Jadi, meskipun kesempatan untuk bersukaria itu terbuka tetapi kita tetap terjaga dari berlebihan di dalam bergembira, kegembiraan yang berlebihan itu membahayakan.
Oleh karena itu, kami mengajak di bulan Syawal ini kita tetap menjaga kemampuan untuk mengendalikan diri agar tidak berlebihan maka kita mengurangi budaya konsumtif di bulan Syawal di hari raya Idul Fitri kita gunakan semaksimal mungkin potensi-potensi yang kita miliki untuk sesuatu yang lebih produktif untuk sesuatu yang lebih bermakna. Ingat kita hidup tidak hanya di hari raya saja, besok masih ada hari-hari panjang yang membentang yang kita harus melaluinya jangan hanya berpikir untuk kepentingan sesaat itu berbahaya.
Mari kita persiapkan masa depan dengan kemampuan mengendalikan diri sehingga hidup kita semakin bermutu, bermakna, dan bermanfaat luas bagi sesama.
Ucapan Hari Raya. Singkat, Namun Bermakna
(Masyhuda Darussalam,S.Pd,M.Pd : 1558269, Alumni Sekolah Tabligh PWM Jawa Tengah)