KhutbahKhutbah Idul Fitri

Khutbah Idul Fitri : Momentum Penguatan Pendidikan Islam dalam Keluarga untuk Merajut Kasih di Hari Fithri

Oleh : Abdul Azis, S.Hum., M.Pd. (MTDK PCM Kajen)

KHUTBAH IDUL FITRI 1446 H

Momentum Penguatan Pendidikan Islam dalam Keluarga untuk Merajut Kasih di Hari Fithri

Abdul Azis, S.Hum., M.Pd.

Anggota MTDK Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kajen

الحَمْدُ للهِ الَّذِي هَدَى الْمُتَّقِيْنَ الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ وَفَضَّلَهُمْ بِالْفَوْزِ الْعَظِيْمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ الرَّحْمنُ الرَّحِيْمُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا أَفْضَلُ الْمُرْسَلِيْنَ، اللّهُمَّ فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ذِي الْقَلْبِ الْحَلِيْمِ وَآلِهِ الْمَحْبُوْبِيْنَ وَأَصْحَابِهِ الْمَمْدُوْحِيْنَ وَمَنْ تَبِعَ سُنَّتَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ، وَبَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ وَنَجَا الْمُطِيْعُوْنَ

فَقَالَ الله تَعَالىٰ :يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَ نْـتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ

Para Jamaah Shalat ‘Idul Fithri yang Dirahmati Allah Ta’ala

Alhamdulillah, Pagi yang penuh barakah ini, Allah Ta’ala masih memberikan kesempatan kepada kita untuk menghirup nafas yang mulia ini. Para peohonan binatang maupun benda yang lainnya seraya bertasbih, bersujud menyembah kepada Allah Ta’ala. Oleh itu kita sebagai hambanya Allah mari senantiasa kita bersyukur atas segala karunia yang telah Allah berikan kepada kita, sehingga Allah masih kuatkan Langkah kaki kita untuk berkumpul Bersama, bersimpuh dihadapanNya merayakan Idul Fithri yang penuh barakah ini.

Shalawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjung akita Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa Salam, beserta para keluarganya dan para pengikutnya yang senantiasa menjalankan sunah-sunahnya hingga yaumul kelak. Aamiin

Dengan demikian marilah kita senantiasa menunjukan rasa cinta kita kepada sang kholiq dengan senantiasa meningkatkan rasa taqwa kita kepada Allah Ta’ala, menjalankan apa-apa yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi segala bentuk larangan Allah Ta’ala.

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ

Para Jamaah Shalat ‘Idul Fithri yang Dirahmati Allah Ta’ala

Hari ini adalah hari yang berbahagia, dimana seluruh kaum muslimin di penjuru dunia merayakan idul fithri. Idul fitri merupakan momen untuk merekatkan ikatan keluarga dalam bingkai nilai-nilai Islam. Idul fitri bukan hanya sekedar perayaan tapi didalamnya terdapat makna mensucikan Kembali dan mempererat kebersamaan dalam keluarga.

Membentuk keluarga sholih shlihah merupakan sebagai bentuk kebahagian dan kedudukan mulia disisi Allah Ta’ala. Akan tetapi, hal tersebut tidak mudah, tidak seperti membalikan kedua telapak tangan. Bahkan tidak sedikit bangunan rumah tangga dari mereka yang sudah tampak kokoh pun dapat hancur dan tercerai berai yang menyiksakan penyesalan dan keprihatinan bahkan terkadang berdampak pada putusnya kekerabatan. Dalam sebuah keluarga pastinya memiliki cita-cita menjadi keluarga yang harmoinis dibalut dengan cinta kasih sehingga mampu mendapatkan keluarga dengan ketentraman dan kebahagaiaan hidup yang sempurna. Sebagaimana Allah berfirman dalam QS. Al-Ahzab: 34

وَاذْكُرْنَ مَا يُتْلٰى فِيْ بُيُوْتِكُنَّ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ وَالْحِكْمَةِۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ لَطِيْفًا خَبِيْرًاࣖ

Ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu yakni ayat-ayat Allah (Al-Qur’an) dan hikmah (sunah Nabimu). Sesungguhnya Allah Mahalembut lagi Mahateliti.

Ibnu Katsir mengatakan dalam kitabnya “beramalah kalian denga napa yang Allah turunkan kepada Rasul di rumah-rumah kalian berupa al-Kitab dan as-Sunah. Ayat ini menjelaskan bahwa istri-istri Nabi diperingatkan oleh Allah agar membacakan ayat-ayat Allah dan hikmah (sunah nabi) di rumah-rumah mereka. Artinya, ayat ini juga menjadi dasar agar di setiap rumah keluarga muslim melaksakan pendidikan agama dalam rumah tangga mereka.

Peran keluarga dalam Pendidikan Islam sangatlah penting dalam merajut kasih. Hal ini didasari bahwasanya pembentukan kepribadian anak bermula dari dini dan sejak ia masih kecil. Karena hal demikian dapat sangat membekas dalam pembentukan kepribadian mereka kelak. Sehingga perlu didikan kepada anak dengan Pendidikan yag baik dalam sebuah keluarga agar mampu melahirkan generasi yang baik di masa yang akan dating. Dengan demikian keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam menjadikan pribadi manusia seutuhnya atau insan kamil.

Islam menempatkanya dalam syariat yang agung dengan kaidah dan beberapa aturan agar cita-cita keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah bukan sekadar doa di awal terbentuknya sebuah keluarga. Untuk mencapai hal tersebut perlu adanya kerja sama antara suami dan istri, sebagaimana dalam firamn Allah Ta’ala:

وَالْمُؤْمِنُوْنَ وَالْمُؤْمِنٰتُ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۘ يَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَ وَيُطِيْعُوْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗۗ اُولٰۤىِٕكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللّٰهُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ

Orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) makruf dan mencegah (berbuat) mungkar, menegakkan salat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. Q. At-Taubah: 71

Makna kata auliya pada ayat tersebut adalah saling tolong menolong untuk mencapai sesuatu. Sedangkan makna dari Sebagian mereka menjadi penolong Sebagian yang lain adalah lelaki dan perempuan Sebagian mereka dengan Sebagian yang lain menyatu hati mereka senasib dan sepenanggungan sehingga Sebagian mereka menjadi penolong bagi Sebagian yang lain. Sebagaimana ayat ini menjadi bentuk Kerjasama antara suami dan istri dalam Pendidikan keluarga. Karena suami istri yang tidak dibatasi dengan hijab sebab mereka adalah mahram yang telah disatukan dalam pernikahan.

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ

Kaum Muslimin dan Muslimat yang dirahmati Allah Ta’ala

Tujuan Pendidikan dalam keluarga sebagaimana yang dicontohkan Luqman yakni menanamkan akidah yang benar terhadapa anak-anaknya, agar tidak mempersekutukan Allah. Selain itu para jama’ah Luqman al-Hakim sangat menamkan rasa syukur dan berbakti kepada kedua orangtuanya, agar anak berbuat baik kepada kedua orangtua sebagai wujud rasa syukur atas pengorbanan keduanya dalam mengasuhnya. Kemudian yang diajarkan Luqman yakni menanamkan dalam mengajarkan amal shaleh, menanamkan nilai tanggungjawab social, serta menanamkan akhlak mulia dan sopan santun dalam berinteraksi social.

Hari raya idul fithri yang penuh makna ini mari kita tanamkan, kita ajarkan bersama-sama kepada anak-anak kita agar senantiasa bersyukur, berakhlak mulia, menjaga silaturahmi dan saling berbagi dalam kebaikan. sebagaimana keluarga Luqman yang senantiasa menanamkan nilai keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Mari kita contoh Luqman dalam membangun sebuah keluarga, dimana keluarga atau rumah tangga sebagai tempat menumbuhkan keimanan dan ketaqwaan.

Islam sangat menekankan pentingnya kasih sayang. Karena orang-orang yang memiliki sifat penyayang akan disayang pula oleh Allah Ta’al. Sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ’anhuma, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Salam bersabda,

الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا أَهْلَ الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِى السَّمَاءِ

 

“Orang-orang yang penyayang, niscaya akan disayangi pula oleh Ar-Rahman (Allah). Maka, sayangilah penduduk bumi, niscaya Yang di atas langit pun akan menyayangi kalian.” (HR. Abu Dawud, dinyatakan sahih oleh Al-Albani)

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ

Kaum Muslimin dan Muslimat yang dirahmati Allah Ta’ala

Hadis ini memiliki makna bahwa kasih sayang adalah refleksi dari iman sejati. Kasih sayang inilah yang menjadikan diri kita lebih bermakna dihadapan sang pencipta. Karena kasih sayang terhadap sesama berhubungan langsung kepada Allah Ta’ala terutama dalam keluarga. Oleh itu orangtua harus bisa membangun kasih sayang yang sempurna dalam keluarganya agar anak-anaknya mengembangkan kepercayaan diri, meningkatkan kemapuan sosialnya, menjaga Kesehatan mental sehingga merasa aman dan nyaman, mengembangkan nilai-nilai positif sehingga memiliki akhlak yang baik, serta membentuk hubungan yang baik kepada orangtua. Selain itu jagalah komunikasi yang baik dalam keluarga dan hindari persilisihan.

Di hari fithri ini merupakan waktu yang tepat untuk menguatkan Pendidikan Islam dalam keluarga. Bagaimanapun rumah sebagai tempat belajar agama yang paling baik dan menyenangkan. Sebagai tempat pembiasaan mengamalkan ibadah-ibadah yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi segala bentuk larangan Allah, sebagai penanaman nilai-nilai akidah dan akhlak yang baik, serta menanamkan nilai-nilai semangat berbagi dan tanggungjawab sosial dalam keluarga. Semoga Allah mudahkan kita dalam membimbing keluarga kita dalam ketetapan di atas tauhid dan akidah yang lurus.

الله أكبر الله أكبر ولله الحمد

تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ صِيَامَنَا وَصِيَامَكُمْ

Akhirnya marilah kita memanjatkan do’a kehadirat Allah Ta’ala. Mudah mudahan Allah berkenan mengabulkan doa kita.

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ, يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.  اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ اَللّهُمَّ اغْفِرْلَنَا وَلِوَالِدَينَا وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانَا صغارا

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَّا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ, وَتُبْ عَلَينَا، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يِوْمِ الدِّيْنِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button