Khutbah Idul Fitri : Memaknai Esensi Idul Fitri
Oleh : Dr.H.Ibnu Sholeh,MA,MPI [Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah]

Khutbah Idul Fitri : Memaknai Esensi ‘Idul Fitri
Oleh : Dr.H.Ibnu Sholeh,MA,MPI [Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah]
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُاللهِ وَ بَرَكَاتُهُ
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَاإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى حَبِيْبِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ السَّادَاتِ اَلْمُؤَيَّدِ بِالْمُعْجِزَاتِ الْمَبْعُوْثِ بِشَرِيْفِ الصِّفَاتِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أُولِى الْفَضْلِ وَالْمَكْرُمَاتِ، وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانِ مَا دَامَتِ اْلأَرْضُ وَالسَّمَاوَاتِ. اَمَّا بَعْدُ
فَيَآ أَيُّهَا النَّاسُ، اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تَقْوَاهُ كَمَا قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هٰذَا يَوْمٌ عَظِيْمٌ، وَعِيْدٌ كَرِيْمٌ، أَحَلَّ اللهُ لَكُمْ فِيْهِ الطَّعَامَ، وَحَرَّمَ عَلَيْكُمْ فِيْهِ الصِّيَامَ، فَهُوَ يَوْمُ تَسْبِيْحٍ وَتَحْمِيْدٍ وَتَهْلِيْلٍ وَتَعْظِيْمٍ ، فَسَبِّحُوْا رَبَّكُمْ فِيْهِ وَعَظِّمُوْهُ وَتُوْبُوْا إِلَى اللهِ وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هو الْغَفُوْرُ الرَّحِيمُ. اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan kita kesempatan untuk bertemu bulan suci Ramadhan, melakukan ibadah dengan penuh keikhlasan, dan kini Allah memberi kita nikmat bertemu Idul Fitri sebagai hadiah terindah bagi hamba hamba-Nya yang telah berusaha menjalankan ibadah sebulan penuh dengan sungguh-sungguh. Semoga sholawat dan salam senantiasa sampai kepada Rasulullah Shollahu a’laihi wa Sallam
Kaum Muslimin Rahimakumullah….
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ
Fajar 1 Syawal 1446 H telah terbit dari ufuk timur. Umat Islam dari segala arah dan penjuru, dari Sabang sampai Merauke, mereka yang di daratan, lautan maupun udara tak henti-hentinya mengumandangkan alunan takbir, tasbih, dan tahmid.
Kumandang takbir,tasbih dan tahmid ini, merupakan manifestasi kebahagiaan dan ungkapan syukur kepada Allah SWT atas kemenangan besar yang kita peroleh setelah satu bulan berpuasa.
Sebagaimana firman Allah SWT:
وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”
Dalam suatu riwayat disebutkan
كَانَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ يَوْمَ الفِطْرِ فَيُكَبِّرُ حَتَّى يَأْتِيَ المصَلَّى وَحَتَّى يَقْضِيَ الصَّلاَةَ فَإِذَا قَضَى الصَّلاَةَ قَطَعَ التَّكْبِيْرَ
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam saat keluar dari rumahnya menuju tempat pelaksanaan shalat Idul Fithri terus bertakbir sampai shalat hendak dilaksanakan. Ketika shalat hendak dilaksanakan, beliau berhenti dari bertakbir.” (Dikeluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf 2/1/2. Hadits ini mursal dari Az-Zuhri namun memiliki penguat yang sanadnya bersambung. Lihat Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 171. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa riwayat ini shahih)
Namun kalau kita lihat dari keumuman ayat 185 Surat Al-Baqarah, menunjukkan perintah bertakbir itu dimulai sejak Ramadhan berakhir, berarti takbir Idul Fithri dimulai dari malam Idul Fithri hingga sesaat menjelang dilaksanakannya shalat ‘Ied.
Gema takbir yang kita kumandangkan dengan suara indah besahut-sahutan, tentunya juga harus meresap ke dalam hati sebagai pengakuan atas kebesaran dan keagungan Allah SWT. Kalimat takbir, kita tujukan untuk mengagungkan kebesaran Allah. Kalimat tasbih kita tujukan untuk mensucikan Allah dari segala kemustahilan. Kalimat tahmid yang selalu kita ucapkan adalah sebagai syukur, atas Rahman dan Rahim-Nya yang tidak terbatas pada hamba-Nya. Sementara tahlil kita lantunkan adalah untuk memperkokoh keimanan kita bahwa Dialah Dzat yang Maha Esa dan Maha Kuasa.
Kaum Muslimin Rahimakumullah…….
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ
Esensi Makna Idul Fitri
Hari raya Idul Fitri, merupakan puncak dari pelaksanaan ibadah puasa. Idul Fitri memiliki makna yang berkaitan erat dengan tujuan yang akan dicapai dari kewajiban berpuasa itu sendiri, yaitu menjadi manusia yang bertakwa. Kata Id berasal dari akar kata ‘aada – yauudu yang artinya kembali, sedangkan fitri bisa berarti buka puasa untuk makan dan juga bisa berarti suci.
Adapun fitri yang berarti buka puasa berdasarkan akar kata ifthar (sighat mashdar dari afthara – yufthiru) dan berdasar hadis Rasulullah SAW:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لا يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ تَمَرَاتٍ
Dari Anas bin Malik: Tak sekali pun Nabi Muhammad SAW. Pergi (untuk shalat) pada hari raya Idul Fitri tanpa makan beberapa kurma sebelumnya.
Dengan demikian, makna Idul Fitri adalah hari dimana umat Islam pada hari ini, kembali diperbolehkan makan minum di siang hari. Oleh karena itu kita disunahkan makan dan minum walau sedikit, sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri. Ini untuk menunjukkan bahwa hari raya Idul Fitri 1 syawal adalah hari diharamkan puasa.
Sedangkan kata Fitri yang berarti suci, bersih dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, keburukan berdasarkan dari akar kata fathoro-yafthiru dan dalam hadis Rasulullah SAW mengatakan:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan didasari iman dan semata-mata karena mengharap ridho Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq ‘alayh).
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa yang shalat malam di bulan Ramadhan dengan didasari iman dan semata-mata karena mengharap ridho Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (Muttafaq ‘alaih)
Dari penjelasan ini dapat disimpulkan pula bahwa Idul Fitri bisa berarti kembalinya kita kepada keadaan suci, atau keterbebasan dari segala dosa dan noda sehingga berada dalam kesucian (fitrah).
Maka yang dimaksud dengan Idul Fitri dalam konteks ini berarti kita kembali kepada asal kejadiannya yang suci dan mengikuti petunjuk Islam yang benar. Bagi ummat Islam yang telah lulus melaksanakan Ibadah puasa di bulan Ramadhan akan diampuni dosanya hingga menjadi suci seperti bayi yang baru dilahirkan dari rahim Ibunya. Sebagaimana Sabda Nabi SAW:
كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ
Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan suci [sesuai fitrohnya]
Oleh karena itu pemaknaan hari raya Idul Fitri hendaknya dimaknai secara positif seperti menjalin silaturrahmi sebagai sarana membebaskan diri dari dosa yang bertautan antar sesama manusia. Silaturahim tidak hanya berbentuk pertemuan formal seperti Halal bi Halal saja, namun juga bisa dengan cara bercengkerama, saling mengenalkan dan mengikat kerabat.
Rasulullah bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَفْتَرِقَا
Tidaklah dua orang muslim bertemu lalu berjabat tangan melainkan keduanya akan diampuni (dosanya) sebelum mereka berpisah. (HR.Daud,Tirmidzi&Ibnu Majah)Lllppp
Alhamdulillah pagi ini kita merasakan suka cita yang luar biasa karena menyambut hari kemenangan setelah sebulan berpuasa, di samping itu, tentu kita juga bersedih, karena bulan Ramadhan yang penuh berkah, maghfirah dan rahmat Allah telah meninggalkan kita
Jamaah Sholat Ied Rahimakumullah
Banyak pelajaran, hikmah, dan faidah yang kita dapatkan selama bulan Ramadhan. Sekalipun bulan Ramadhan telah berlalu, namun ada satu hal yang tidak boleh ikut berlalu meninggalkan kita, yaitu spirit Ramadhan, sehingga 1 Syawal ini, harus menjadi imtidad, proses awal untuk terus melanjutkan semangat amaliyah -amaliyah Ramadhan yang telah kita lakukan. Karena kata syawal itu sendiri artinya peningkatan dan terus meningkat. Inilah yang harus mengisi hari-hari kaum muslimin, selama sebelas bulan ke depan dalam perjalanan hidup kita. Yaitu semua kebaikan kita, harus terus meningkat baik kuantitas maupun kulaitasnya
Kaum Muslimin Rahimakumullah………
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ
Hikmah Idul Fitri
Adapun hikmah Idul Fitri yang bisa kita dapatkan, dan kita harapkan adalah, hendaklah setiap muslim pasca Ramadhan, bisa kembali kepada fitrahnya menjadi manusia – manusia yang bertakwa kepada Allah Ta’ala. Dan diantara tanda tanda kembalinya seorang muslim pada fitrahnya adalah:
Ia akan tetap istiqomah memegang agama tauhid yaitu Islam, ia akan tetap berkeyakinan bahwa Allah itu maha Esa dan hanya kepadanya kita memohon.
Ia akan selalu berbuat dan berkata yang benar, walau kaana murron meskipun perkataan itu pahit dalam kehidupannya
Ia akan tetap menjadi abid, yaitu hamba Allah yang selalu taat dan patuh kepada perintah-Nya sekalipun pasca Ramadhan
Ia akan lebih baik menjaga hubungannya dengan sesama makhluk dan kholik-Nya
Ia akan lebih baik kepekaan dan kepedulian sosialnya
Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang kembali kepada fitrahnya, karena ibadah puasa Ramadhan berfungsi sebagai sarana tazkiyatun nafsi yaitu mensucikan jiwa, sedangkan zakat fitrah berfungsi sebagai tazkiyatul badan, yaitu mensucikan badan, semoga setelah selesai ibadah puasa dan menunaikan zakat,seorang muslim akan kembali kepada fitrahnya.
Seorang muslim yang kembali kepada fitrahnya, akan menjadi abid (hamba Allah) yang bertakwa, ia akan memiliki kepekaan sosial yang tinggi. Oleh karenanya suasana suka cita dan kebahagiaan yang kita rayakan hari ini, jangan sampai melalaikan kepedulian kita kepada saudara-saudara kita di Palestina, yang sampai saat masih hidup dalam penderitaan dan kemalangan.
Indikator-indikator diatas harus terpatri pada setiap kaum muslimin, karena orang yang kembali kepada fitrahnya dan itu akan tampak pada dirinya pasca Ramadhan, menjadi lebih baik, sejak hari ini dan seterusnya.
Namun bila tanda tanda tersebut tidak tampak pada diri seorang muslim sejak hari ini, dan hari-hari berikutnya, itu berarti proses pelatihan dan pendidikan pada madrasah Ramadhan yang telah diikutinya masih jauh dari harapan untuk menjadi manusia yang bertakwa, dan belum mampu mengembalikannya kepada fitrah jati diri sebagai manusia yang sesungguhnya.
Rugilah mereka, ketika Ramadhan telah usai, akan tetapi tidak mendapat ampunan dari Allah Ta’ala. Rugilah mereka, ketika Ramadhan telah berlalu tapi tidak dapat meraih tujuan puasanya. Rugi dan menyesalah mereka yang tidak memanfaatkan kehadiran Ramadhan dengan sebaik-baiknya
Kini hanya tinggal penyesalan yang mereka rasakan, karena Ramadhan berlalu begitu saja, Ramadhan berlalu begitu cepat, Ramadhan berlalu dan mereka tidak mendapatkan kebaikan kebaikan didalamnya. Sementara mereka membutuhkan waktu sebelas bulan kedepan untuk dapat bertemu Ramadhan kembali. Ya Allah semoga mereka dan kita semua masih mendapat kesempatan untuk bertemu kembali dengan Ramadhan-Ramadhan berikutnya
Harapan kita tentunya, semoga masih lebih banyak penduduk negeri ini yang mendapat pengaruh positif setelah berpuasa Ramadhan, sehingga penduduk negeri ini banyak yang kembali kepada fitrahnya dan bertakwa kepada Allah Ta’ala, sehingga cita-cita negara kita, menjadi Negara yang Adil dan Makmur, Gemah Ripah Loh Jinawi, Gemah merenah tur tuma’ninah dibawah ridha Allah SWT atau dengan istilah baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafur dapat terwujud. Amin Ya Robbal Alamin
Allah berfirman
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ ٱلْقُرَىٰٓ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوْا۟ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَٰتٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذْنَٰهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya (al-a’raf:96)
Dalam kesempatan berlebaran ini, mari kita satukan niat, satukan tekad dengan tulus dan Ikhlas, untuk menghilangkan rasa benci, dengki, iri hati, dendam, sombong dan selalu membanggakan diri.
Kita ganti semua itu, dengan kasih sayang dan persaudaraan. Dengan hati terbuka, wajah berseri, ulurkan tangan untuk saling bermaaf-maafan. Buka lembaran baru, dan tutup lembaran lama yang banyak kotoran dan noda seraya mengucapkan:
تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَ مِنْكُمْ مِنَ الْعَائِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ كُلُّ عاَمٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ
Semoga Allah menerima (amal ibadah) kami dan kalian, semoga Allah menjadikan kami dan kalian termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang serta diterima (amal ibadah). Setiap tahun semoga kamu semua senantiasa dalam kebaikan.”
Semoga Allah SWT, selalu memberikan pertolongan kepada kita semua. Oleh karena itu mari kita jadikan Idul Fitri 1446 ini lebih baik lagi dari Idul Fitri di tahun-tahun sebelumnya
Mari kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa ini. Jangan biarkan kedengkian dan kebencian merasuk kembali ke jiwa kita, karena itu akan berdampak pada perpecahan diantara anak bangsa dan saling bermusuhan satu sama lainya.
Demikian khutbah yang dapat kami sampaikan pada hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan memberi pencerahan serta dapat memiotivasi kita untuk meningkatkan kepedulian kepada sesama. Amin Ya Robbal Alamin
Terakhir, mari kita menengadahkan kedua tangan kita. dengan penuh kekhusyuan, merendahkan diri dihadapan sang Ilahi Robbi serendah-rendahnya dengan harapan dan keyakinan doa-doa kita dikabulkan oleh Allah ta’ala
Kita doakan para pemimpin negeri ini agar selalu mendapat bimbingan dari Allah ta’ala dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
Kita doakan agar seluruh warga negara ini tetap bersatu dan terhindar dari segala bentuk perpecahan, sehingga bangsa ini tetap terjaga keamanananya
Kita doakan bangsa ini agar terhindar dari berbagai musibah dan bencana yang dapat menghancurkan segala galanya
Kita doakan bangsa ini, agar mampu memberantas segala bentuk kesyirikan dan kemaksiatan yang dapat merusak bangsa ini di masa yang akan dating
Kita berdoa semoga seluruh penduduk Indonesia, menjadi penduduk yang beriman dan bertakwa kepada Allah ta’ala
اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى –
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْتَعِينُكَ وَنَسْتَغْفِرُكَ وَنَسْتَهْدِيكَ وَنُؤْمِنُ بِكَ وَنَتَوَكَّلُ عَلَيْكَ وَنُثْنِي عَلَيْكَ الْخَيْرَ كُلَّهُ نَشْكُرَكَ وَلَا نَكْفُرُكَ وَنَخْلَعُ وَنَتْرُكُ مَنْ يَفْجُرُكَ اللَّهُمَّ إيَّاكَ نَعْبُدُ وَلَك نُصَلِّي وَنَسْجُدُ وَإِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ نَرْجُو رَحْمَتَك وَنَخْشَى عَذَابَكَ إنَّ عَذَابَك الْجِدَّ بِالْكُفَّارِ مُلْحَقٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ
Wahai Allah yang maha mendengar, Allah yang maha melihat
Wahai Allah yang maha menyaksikan, hingga tiada yang tersembunyi dimata -Mu Ya Allah
Engkau maha tau setiap lirikan mata, dan niat dibalik lirikan
Engkau maha tau apa yang ada dalam benak fikiran kami
Engkau Allah yang maha mendengar segala sesuatu, hingga bisikan hati
Engkau maha tau orang-orang yang terluka hatinya
Engkau maha tau setiap dusta yang kami ucapkan
Engkau maha tau setiap kebusukan hati manusia
Engkau maha tahu setiap Riya, dibalik amal – amal manusia
Engkau maha tahu kesombongan… dan ketakaburan diri kami
Engkau maha tahu setiap kedengkian yang ada dihati ini
Engkau yang telah menciptakan dan menyempurnakan ciptaan-Mu
Sehingga Engkau maha tau segala apa yang ada pada ciptaan-Mu
Ya Allah….
Saat ini kami dihargai bukan karena kemuliaan diri ini
Kami dihargai karena Engkau masih menutupi kebusukan kami yang sebenarnya
Andaikata Engkau berkehendak membeberkan aib aib kami, Maka tiada satupun yang dapat menghalangi
Ya Allah….
Hanya Engkau yang membuat kami masih dihargai dan hormati orang lain
Sehingga amal yang kecil dan sederhana pun Engkau tampakkan kepada orang lain
Hingga orang lain menghargai dan menghormati kami Bu
Ya Allah….
Andaikata hidup kami harus berakhir
Maka tiada satupun yang dapat menyelamatkan kami, Selain karunia dan Rahmat-Mu
Ya Allah, Ampuni kami
Jika sholat kami jarang khusyu, itupun terkadang hanya sisa waktu karena kesibukan kami
Ya Allah, Ampuni kami
Jika infaq dan shodaqoh kami tidak Ikhlas, itupun kadang hanya sisa uang yang sudah tak beharga bagi kami
Ya Allah, Ampuni kami
Andaikata kami pernah menolong dan berbuat baik, tapi masih ada pamrih pada manusia
Ya Allah, Ampuni Kami
Jika puasa yang kami lakukan, baru sebatas puasa perut saja , sementra mata kami tidak puasa, hati kami juga mungkin tidak puasa
Ya Allah
Yang maha mendengar, yang maha tau, yang maha pengampun
Ampuni seluruh dosa kami
Ampuni sebusuk apapun diri kami
Ampuni sebanyak apapun dosa dosa yang melumuri tubuh kami
Ya Allah, Ampuni maksiat mata kami
Jadikan mata ini mata yang selalu akrab… dengan ayat ayat-Mu
Jangan biarkan mata ini menyebabkan matinya hati kami
Ya Allah Ampuni maksiat pendengaran kami
Jadikan pendengaran kami pendengaran yang menyebabkan hidupnya hati kami
Ampuni maksiat mulut kami
Ampuni setiap kebohongan yang telah kami ucapkan
Ampuni seandainya mulut ini melukai perasaan ibu bapak kami
Ampuni jikalau dari mulut ini banyak orang yang tersakiti
Jadikan mulut ini mulut yang jauh dari perkataan dusta
Jadikan lisan ini agar selalu menyebut nama Mu
Jadikan lisan ini, lisan yang jauh dari ghibah dan namimah
Karuniakan ampunan atas maksiat maksiat yang dilakukan tubuh ini
Ampuni jikalau tubuh ini telah berbuat nista
Ampuni jikalau dalam tubuh ini pernah kemasukan sesuatu yang Engkau haramkan
Karuniakan kami tubuh yang bersih dari hal hal yang haram
Ya Allah
Bersihkan jasad ini dari segala maksiat yang pernah dilakukan
Izinkan sampai akhir hayat tubuh ini bersih hingga menemui-Mu diakhirat nanti
Ya Allah
Karuniakan ampunan atas maksiat hati kami
Ampuni jikalau kami selalu berbuat takabur, karena harta kami
Ampuni jikalau hati ini sering menghina dan merendahkan orang lain, karena pangkat dan jabatan kami
Ampuni jikalau kami sering pamer dalam beramal
Ampuni jika masih ada kedengkian yang bersemayam dihati ini
Ya Allah Ya Robb
Jadikan diri kami, pribadi yang tawadhu, pribadi yang ikhlas, pribadi yang selalu mengalah demi kebaikan
Ya Allah
Inilah kami, hamba-hamba-Mu yang berlumur dosa, yang bergelimang maksiat dating bersimpuh memohon ampunan dan Rahmat-Mu
Ya Allah, engkau telah membanggakan kami dihadapan para malaikatmu, padahal kami adalah hamba-hamba-Mu yang dholim,
رَبَّنَا ظَلَمْنَآ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ
Ya Robb kami telah berbuat dholim pada diri kami, jika Engkau tidak mengampuni kami dan menyayangi kami, niscaya kami termasuk orang yang merugi
Ya Allah…
Ampuni kedurhakaan kami kepada ibu bapak kami
Ampuni jikalau kami belum bisa memuliakan ibu bapak kami
Berikan kesempatan kepada kami untuk memuliakan mereka ya Allah, berbakti kepada keduanya
Ya Allah
Muliakan Ibu bapak kami , ampuni dosa dosanya, jadikan husnul khotimah akhir hayatnya, lapangkan kuburnya ya Allah, ringankan hisabnya, jadikan beliau sebagai ahli syurga, lindungi kedua orangtua kami dari azab kubur dari fitnah jahanam,
Ya allah…
Muliakan guru guru kami, ulama – ulama yang membimbing kami, ustad usatad yang menuntun kami, muliakan orang orang yang membuat kami mengenal-Mu ya Allah,
Ampuni jikalau kami pernah mengkhianati keluarga kami ya Allah, ampuni para suami yang pernah mendzolimi istrinya, maupun yang pernah menganiaya keluarganya,
Ampuni para istri yang lalai mengurus keluarganya ya Allah, ampuni jikalau kami salah mendidik anak anak kami, jangan biarkan mereka tersesat karena kami ya Allah, bimbing kami agar bisa menjadi orangtua bertanggungjawab, jangan biarkan mereka menuntut kami diakhirat ya Allah, karuniakan kami rumah tangga yang sakinah, dan keturunan yang sholeh sholehah.
Ya Allah…
Selamatkan saudara saudara kami yang ditimpa fitnah dan musibah,
Berikan kelapangan yang dihimpit masalah
Berikan kecukupan yang fakir ya allah
Lepaskan dari jeritan hutang piutang ya Allah
Ya Allah…
Tolonglah saudara saudara kami yang bergelimang dosa, tuntun mereka agar tau tempat bertaubat
Ya Allah
Ampuni sekelam apapun masa lalu kami, tutupi seburuk apapun aib-aib kami.
ampunilah diri-diri kami ya alloh, tolonglah kami ya robb. Bukakan lembaran-lembaran baru yang bersih yang menggantikan lembaran kelam masa lalu kami.
Ya Allah bukakan hati kami agar dapat merasakan keagunganmu.
Jadikan kening ini menjadi kening yang selalu nikmat bersujud kepadamu.
Jadikan mata kami menjadi mata yang selalu akrab dengan ayat-ayatmu
Jadikan telinga ini, menjadi telinga yang selalu rindu mendengar kebenaranmu.
Ya Allah karuniakan kepada kami hati yang bening, hati yang tidak pernah bisa
lupa kepada-Mu, hati yang tidak pernah kesepian karena teringat kepada-Mu, hati
yang terpesona kepadamu, hati yang selalu tentram karena yakin akan jaminan-Mu,
hati yang selalu kaya karena yakin akan pemberian-Mu, hati yang selalu merasa
aman karena yakin akan perlindungan-Mu.
Ya Allah jangan biarkan persoalan yang kami hadapi membuat kami mengkhianati-Mu,
Tapi jadikan apapun yang harus kami hadapi membuat kami semakin dekat
dengan-Mu, semakin bersyukur, semakin ridho dengan takdir-Mu
Ya Robb andai suatu saat malaikat maut menjemput kami, ijinkanlah saat kematian
kami, adalah saat terindah dalam hidup ini, Ya Allah wafatkanlah kami pada waktunya nanti dengan khusnul khotimah.
اَللّٰهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ َتَوْبَةَ نصوحة وَتَوْبَةَ قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ، اَللّٰهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِيْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ، وَنَجَاةً مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَعِنْدَ الْحِسَابِ
أَللّٰهُمَّ اخْتِمْ لَنَا بِحُسْنِ الْخَا تِمَةِ وَلَا تَخْتِمْ عَلَيْنَا بِسُوْءِ الْخَا تِمَةِ
أَللّٰهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ عُمُرِنا وَخَيْرَ أعَمَلِنا خَوَاتِمَهُ وَخَيْرَ اَيَّامِنا يَوْمَ لِقَآئِكَ
رَبَّنَا أَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلِّ اللَّهُ عَلَى َنبِيِّنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّايَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
والسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُاللهِ وَ بَرَكَاتُهُ