Khutbah Jumat : Deep Learning Spiritual Ramadan
Oleh : Pujiono (Dosen PKMD Universitas Muhammadiyah PKU Surakarta, Majelis Tabligh PWM Jateng )

Khutbah Jumat : Deep Learning Spiritual Ramadan
Oleh : Pujiono
(Dosen PKMD Universitas Muhammadiyah PKU Surakarta
Majelis Tabligh PWM Jateng )
إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَا
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas segala karunianya sehingga kita mampu menunaikan ibadah pada hari ini, tak terasa Ramadhan kita berada di penghunjung sepertiga yang terakhir. Semoga kitab isa menggapai hari kemenangan Hari Raya Idul Fitri 1446 H. kita berharap mendapatkan predikat muttaqin, hamba yang bertakwa.
Shalawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Jamaah yang berbahagia,
Hampir sebulan kita menjalani ibadah puasa, tentunya kita bisa mengambil hikmah mendalam dari ibadah Ramadhan ini (Deep Learning Spiritual dalam Ramadhan, karena goal dari ibadah puasa adalah membentuk pribadi yang bertaqwa sebagaimana Amanah AL-Baqarah 183 :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ ١٨٣
Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. ( Al-baqarah 183)
Ramadhan adalah waktu bagi kita untuk melakukan deep learning spiritual, pembelajaran mendalam dalam meningkatkan kualitas iman dan ketakwaan. Ada 4 aspek utama dalam deep learning spiritual selama Ramadhan yang perlu kita kawal:
Pertama, Data Latihan: Kebiasaan Ibadah yang Konsisten
Dalam deep learning, dalam model pembelajaran membutuhkan banyak latihan agar menjadi lebih cerdas. Begitu juga dengan kita dalam Ramadhan, kita diberikan berbagai latihan ibadah selama Ramadhan
• Shalat tarawih yang melatih kedisiplinan dalam beribadah. Selama Ramadan umat Islam berbondong-bondong shalat malam untuk mendekatkan diri pada Allah SWT
• Tadarus Al-Qur’an yang memperkaya jiwa dan menanamkan hikmah dalam kehidupan.
• Menahan hawa nafsu yang membentuk kontrol diri dan kesabaran.
Semua ini adalah dataset spiritual yang membentuk karakter takwa dalam diri kita.
Kedua, Algoritma Pembersihan: Taubat dan Istighfar
Dalam deep learning, ada proses cleaning data atau pembersihan data dari kesalahan. Demikian juga dalam Ramadhan, kita diberikan kesempatan untuk membersihkan diri melalui:
• Taubat dan istighfar, yang menghapus dosa-dosa kita.
• Zakat dan sedekah, yang menyucikan harta dan hati kita.
Firman Allah Ta’ala dalam Surat Annisa ayat 110:
وَمَن يَعْمَلْ سُوٓءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُۥ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ ٱللَّهَ يَجِدِ ٱللَّهَ غَفُورًا رَّحِيمًا
Artinya: Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Tanpa proses ini, hati kitaakan penuh dengan “noise” kesalahan yang menghambat pertumbuhan spiritual.
Ketiga, Evaluasi Model: Istiqamah Setelah Ramadhan
Setelah model dilatih, harus ada evaluasi apakah model tersebut bisa diterapkan dalam dunia nyata. Begitu juga dengan kita setelah Ramadhan:
• Apakah ibadah kita tetap terjaga setelah bulan suci ini?
• Apakah kebiasaan baik yang kita pelajari bisa kita pertahankan?
• Apakah kita benar-benar menjadi pribadi yang lebih bertakwa?
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 2:
“ذَٰلِكَ ٱلۡكِتَٰبُ لَا رَيۡبَۛ فِيهِۛ هُدٗى لِّلۡمُتَّقِينَ”
(“Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya, petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.”)
Jika deep learning dalam dunia teknologi bisa menghasilkan kecerdasan buatan yang luar biasa, maka deep learning spiritual dalam Ramadhan akan menciptakan pribadi yang semakin dekat kepada Allah SWT dan semakin baik dalam kehidupan sehari-hari.
Keempat, Pasca-Ramadan: Istiqamah Melanjutkan Proses Belajar
Seperti dalam dunia Pendidikan , pembelajaran tidak berhenti setelah satu kali pelatihan, begitu pula dengan Ramadan. Idul Fitri bukanlah akhir dari perjalanan spiritual kita, melainkan awal dari fase baru dalam kehidupan kita yang seharusnya lebih baik dari sebelumnya. Isqomah dalam ibadah menjadi cerminan hasil dari pribadi pribadi yang berkarakter iman dan taqwa Al Ahqaf : 13-14 ,
اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَۚ ١٣
Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah,” kemudian tetap istikamah, tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih.
Ahqaf (46:14)
أُو۟لَـٰٓئِكَ أَصْحَـٰبُ ٱلْجَنَّةِ خَـٰلِدِينَ فِيهَا جَزَآءًۢ بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ ١٤
Mereka itulah para penghuni surga, kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.
Jamaah yang dirahmati Allah,
Mari kita jadikan Ramadan sebagai momentum transformasi diri. Jangan sampai kita menjadi orang yang kembali pada kebiasaan buruk setelah Ramadan berlalu. Sebagaimana dalam deep learning, semakin banyak kita berlatih dan belajar, semakin baik hasilnya.
Semoga kita semua termasuk orang-orang yang berhasil meraih muttaqin, dan semoga Allah SWT menerima semua amal ibadah kita.
أَقُولُ قَوْ لِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ
اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ, وَالْمُؤْ مِنِيْنَ وَالْمُؤْ مِنَاتِ, اَلْاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتِ, اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ, يَا قَاضِىَ الْحَاجَاتِ, وَيَا كَافِىَ الْمُهِمَّاتِ
. اَللّهُمَّ اَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُ قْنَا اتِّبَاعَةَ, وَاَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْناَ اجْتِنَابَهُ
رَبَّنَا اتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
. اِنَّ اللهَ يَاْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ, اِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ, يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ