Berdoalah Secara Langsung Tanpa Perantara
Oleh : Masyhuda Darussalam, M.Pd (Alumni Sekolah Tabligh PWM Jateng)

Berdoalah Secara Langsung Tanpa Perantara
(Masyhuda Darussalam,S.Pd, M.Pd: 1558269, Alumni Sekolah Tabligh PWM Jawa Tengah)
وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ
Bunyi ayat tersebut terdapat dalam surat Al Baqarah ayat 186 yang terkait dengan rangkaian ibadah puasa. Terdapat keterangan bahwa Allah itu dekat sebagaimana FirmanNya yang ada diatas.
“ Dan jika hambaku bertanya kepadamu” Jadi kalau ada manusia yang bertanya kepada nabi Muhammad SAW maka Nabi Muhammad diperintahkan untuk mengatakan bahwa Allah itu dekat.
Harus kita ketahui, semua ibadah termasuk puasa itu, target utamanya adalah mendekatkan diri kepada Allah dan karena dekat maka ketika kita berdoa kepada Allah maka tidak perlu pakai perantara.
Profesor Doktor Hamka mengatakan seperti itu karena Allah dekat ketika kita berdoa kepada Allah tidak perlu pakai perantara berdoa langsung kepada Allah, hal tersebut merupakan langkah pertama.
Selanjutnya yang kedua karena Allah itu dekat maka ketika berdoa kita diperintahkan supaya dengan lemah lembut dengan rendah hati sehingga tidak boleh atau tidak sepantasnya berdoa kepada Allah yang sangat dekat kita pakai teriak-teriak bahkan secara kemanusiaan berbicara dengan lemah lembut dan dan berbicara secara teriak-teriak itu punya kesan yang berbeda tapi kalau orang-orang yang sudah tua itu, biasanya kalau berbicara pakai bahasa yang lemah lembut halus itu baru sesama manusia.
Apalagi kita itu berdoa kepada Allah, di samping memberitahukan kepada kita bahwa Allah itu dekat, Allah juga mengatakan yang pertama akan mengabulkan permohonan siapapun yang memohon kepadaNya. Maka, pintu doa itu sudah dibuka seluas-luasnya tapi meskipun sudah dibuka seluas-luasnya kalau kita tidak memasukinya tidak mendapatkan apa-apa. Nabi Muhammad SAW berpesan kepada kita agar selama hidupnya itu salah satunya adalah dengan banyak berdoa.
Mengapa banyak berdoa penting? karena kita tidak tahu doa yang mana yang dikabulkan oleh Allah. Jadi tidak usah bosan dalam berdoa, boleh jadi doa yang dipanjatkan itu sehari lima kali sama tidak apa-apa lakukan saja, karena kita tidak tahu doa yang pagi apa yang siang apa yang malam yang dikabulkan oleh Allah. Tidak usah bosan bosan dalam berdoa kepada Allah.
Kemudian yang kedua tidak usah sungkan-sungkan di dalam berdoa kepada Allah tak usah malu-malu. Jadi santai saja mohon kepada Allah apapun bahkan sesuatu yang kelihatannya tidak masuk akal kalau itu kepentingan dan kebutuhan mohon kepada Allah tidak usah sungkan jadi kuncinya berdoa itu tidak usah sungkan tapi tetap sopan. Harus kita jadikan pegangan, karena apa? karena Allah itu dekat.
Selanjutnya yang kedua karena Allah sudah menawarkan akan mengabulkan doanya. Orang-orang yang memohon misalnya betul betul punya kebutuhan tertentu tapi kelihatan tidak masuk akal tetap mohon kepada Allah ini sudah ada contohnya. Nabi Ibrahim ketika menempatkan istri dan anaknya di lembah Mekkah yang tumbuhan saja enggan untuk hidup.
Tapi ketika Nabi Ibrahim berdoa “Ya Allah anugerahkan negeri ini rezeki berupa buah-buahan”. Meminta rezeki buah-buahan di Makkah yang waktu itu tidak ada tanaman-tanaman merupakan sesuatu yang tidak masuk akal.
Tapi, karena itu kebutuhan Nabi Ibrahim tetap memohon kepada Allah, merupakan hal yang luar biasa. Dan apabila kita sekarang ke Mekah Al Mukaromah ingin cari buah apa saja itu mudah untuk menemukannya dan ini Insyaallah karena doa Nabi Ibrahim yang dikabulkan oleh Allah.
Selanjutnya orang dalam berdoa itu jangan egois, boleh jadi yang berdoa kita tetapi yang mendapatkan hasilnya anak cucu kita atau bahkan generasi kita yang akan datang yang kita tidak pernah ketemu dan itu tidak ada ruginya.
Oleh karena itu tetaplah berdoa untuk kebaikan, untuk kenyamanan, untuk kepentingan semuanya. Jadi sekali lagi asalkan itu kebutuhan kita jangan sungkan di dalam berdoa, tetapi tetap sopan.
Bentuk kesopanannya seperti apa? disebutkan pada berikutnya itu penuhilah seruanKu, jadi adab orang berdoa itu yang kemudian memenuhi seruan Allah.
Jadi apa-apa yang dikehendaki Allah kita ikuti, sungguh tidak masuk akal kita mohon kepada Allah tapi diperintah beribadah tidak taat, diperintah untuk rendah hati tidak dilakukan, diperintahkan untuk peduli kepada sesama tidak melakukan, itu terlihat jelas tidak masuk akal.
Oleh karena itu, adab dalam berdoa berikutnya adalah kita memenuhi apa-apa yang diserukan oleh Allah. Kemudian yang ketiga “berimanlah kepadaKu”. Doa itu harus dilakukan dengan penuh keyakinan bahwa Allah akan mengabulkan apa yang kita mohonkan.
Jadi jangan bermain main dalam berdoa, misalnya seperti ini “ Ya Allah kalau engkau ingin menolong, tolong kabulkan. Tapi kalau tidak berkeinginan, tidak apa-apa”. Hal tersebut namanya doa orang yang tidak percaya. Kepercayaan keimanan di dalam berdoa itu sangat diperlukan, kalau orang tidak percaya mana mungkin dikasih. Oleh karena itu, mari di bulan Ramadan yang kita secara spiritual itu mendapatkan pembelajaran yang luar biasa sehingga lebih mudah, lebih menemukan jalan terang untuk semakin dekat dengan Allah. Kedekatan kita dengan Allah itu kita manfaatkan sebaik-baiknya dengan banyak berdoa.
Apa rumusnya? yaitu tidak sungkan dan tetap sopan di dalam berdoa kepada Allah SWT. Mudah-mudahan kita di bulan Ramadan ini tidak hanya mendapatkan banyak pahala tetapi juga mendapatkan nilai tambah sehingga hidup kita semakin bermutu dan berkualitas.