Artikel

Dibulan Suci Jangan Seperti Tikus Mati Dilumbung Padi

oleh : Masyhuda Darussalam (Alumni Sekolah Tabligh PWM Jawa Tengah)

Kita bersyukur kepada Allah masih diberikan kesempatan untuk menunaikan ibadah di bulan Ramadan 1446 Hijriyah. Semoga kita senantiasa bisa mengisi bulan Ramadan ini sesuai dengan kehendak Allah memberikan kesempatan kepada kita sekalian untuk menjadi pribadi yang senantiasa bertakwa kepada Allah.

Sebagaimana yang di firmankan Allah dalam surat Al-baqarah ayat 183 kita diwajibkan berpuasa supaya menjadi orang-orang yang senantiasa bertakwa kepada Allah. Ramadan juga sering disebut sebagai “Syahrul Quran” sebagaimana pada ayat 185 dalam surat Al-baqarah. Bulan Ramadan adalah bulan diturunkannya Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan sebagai pembeda. Disini menarik ada dua kata kunci Quran yang diturunkan Allah itu sebagai petunjuk bagi manusia. Maka, siapapun yang merasa manusia otomatis harus menjadikan Alquran sebagai petunjuk hidup.

Karena sebagai petunjuk hidup, maka ia harus memahami isinya Alquran itu apa?. Kita ditunjukkan bagaimana oleh Alquran, dengan demikian wajib bagi kita sekalian membaca Alquran, kemudian memahami isinya supaya Alquran itu betul-betul bermanfaat bagi kita. Kalau hanya berhenti pada membaca Alquran, kita baru dapat pahala saja tetapi belum mendapatkan manfaat dari Alquran. Salah satu manfaatnya adalah menjadi pembeda, sehingga harus ada perbedaan antara orang yang berpedoman kepada Alquran dengan yang tidak berpedoman kepada Alquran. Supaya bisa beda kita tidak hanya berhenti pada mempelajari dan memahami maknanya, tetapi harus sampai pada mengamalkan isinya. Hanya dengan mengamalkan isi Alquran itu, maka kita akan berbeda dengan mereka yang tidak memahami Alquran.

Kemudian di bulan Ramadan ini, kita juga diberi peluang yang tinggi, peluang yang besar, peluang yang banyak, untuk mendapatkan nilai tambah bagi kehidupan kita, agar hidup semakin berkualitas dan bermakna tidak hanya untuk dirinya tetapi juga hidup yang bermakna bagi sesama manusia. Misalnya kita di bulan Ramadan diwajibkan berpuasa, hakikat berpuasa adalah menahan diri bukan sekedar tidak makan dan tidak minum. Sesungguhnya kalau kita mencermati hadis nabi maka kita setelah berpuasa idealnya bisa menjadi pribadi yang bisa menahan diri dalam urusan tiga hal. Pertama urusan perut, yang kedua urusan bawah perut, dan yang ketiga urusan lisan.

Apabila tiga hal ini kita bisa menata, bisa mengendalikan, bisa mengatur, Insya Allah kebaikan yang diperoleh tidak hanya pada pribadinya, tetapi juga sangat bermanfaat untuk kenyamanan hidup bersama. Dengan demikian kita akan menjadi manusia-manusia yang orientasi hidupnya adalah untuk mencukupi kebutuhan, bukan untuk menuruti keinginan. Apa keutamaan hidup untuk mencukupi kebutuhan?. Keutamaannya bagi pribadi itu akan senantiasa meningkat hidupnya, senantiasa bersemangat, karena menyadari bahwa kebutuhan hidup manusia selalu berkembang. Keutamaan kedua kita akan terselamatkan dari kedengkian hidup di dalam bermasyarakat.

Karena apa? karena menyadari bahwa kebutuhan hidup manusia itu berbeda-beda sehingga tidak ada iri dan dengki dalam kehidupan bersama. Kalau dalam kehidupan masyarakat terselamatkan dari kedengkian dan keirian, maka akan terwujud kedamaian hidup bersama. Kalau kedamaian hidup bersama itu terwujud insya Allah akan mengantarkan kepada kesejahteraan hidup. Kalau kesejahteraan hidup ini diperoleh maka kita akan menjadi pribadi yang diringankan dalam perjuangan, dalam pengorbanan, dan juga menunaikan tugas sebagai khalifah Allah di muka bumi, sekaligus sebagai hamba Allah di muka bumi. Yaitu menjalankan tugas kehambaan dan tugas kekhalifahan secara terpadu. Kami mengajak kepada kita bersama, supaya di bulan suci ini kita jangan menjadi seperti tikus mati di lumbung padi. Tikus makanannya padi, tapi itu kan namanya tikus bodoh. Kita itu sudah diberi kesempatan yang luas oleh Allah SWT untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih bermanfaat, dan lebih bermakna bagi sesama. Maka kita jangan mengabaikan, jangan tidak memanfaatkan kesempatan yang sudah diberikan oleh Allah SWT. Sekali lagi di bulan suci, jangan seperti tikus mati di lumbung padi.

(Masyhuda Darussalam: 1558269, Alumni Sekolah Tabligh PWM Jawa Tengah)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button