Khutbah Jum’at : Mujahadah Di Bulan Ramadhan, Melawan Hawa Nafsu
Oleh : Abdul Azis, S.Hum., M.Pd. (MTDK PCM Kajen, Pekalongan)

MUJAHADAH DI BULAN RAMADHAN: MELAWAN HAWA NAFSU
Abdul Azis, S.Hum., M.Pd. (Anggota MTDK Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kajen, Pekalongan)
Khutbah Pertama
الْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ اَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ فِيْ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ لِيَزْدَادُوْٓا اِيْمَانًا مَّعَ اِيْمَانِهِمْ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه . اَللّٰهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. فَيَا عِبَادَاللهُ اُوصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَاالله . اِتَّقُواللهَ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْن . أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ . يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
Para Jamaah Shalat Jum’at yang dirahmati oleh Allah Ta’ala.
Pertama tama marilah kita panjatkan rasa syukur kita kepada Allah Ta’ala yang telah memberikan kepada kita nikmat karunia yang begitu besar sehingga Allah masih mampukan kita untuk menunaikan Shalat Jumat di Masjid yang penuh diberkahi oleh Allah Ta’ala.
Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada junjungan kita, panutan kita yakni Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Salam beserta para keluarganya, sahabatnya dan para pengikutnya yang senantiasa menjalankan sunah-sunahnya hingga yaumul kelak.
Jamaah Jumat rahimakumullah, marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah Ta’ala dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Semoga Allah Ta’ala selalu membimbing kita di jalan yang lurus dan meridai amal ibadah kita, khususnya di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini.
Para Jamaah Shalat Jumat yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala
Bulan Ramadhan bukan hanya tentang ibadah, tetapi juga menjadi ajang untuk berjuang melawan hawa nafsu. Kita dituntut untuk menahan diri dari berbagai godaan yang dapat menjauhkan kita dari jalan yang benar. Di tengah arus kehidupan modern yang menawarkan berbagai bentuk kemewahan, kesenangan, dan kemudahan, banyak orang kehilangan kendali diri. Gaya hidup konsumtif, kemarahan yang mudah meledak, serta kurangnya kesabaran dalam menghadapi berbagai situasi menjadi tantangan yang harus kita taklukkan. Oleh karena itu, Ramadhan adalah kesempatan emas untuk melatih diri dalam menahan keinginan yang berlebihan, memperkuat ketakwaan, serta menumbuhkan sikap sabar dan bijaksana dalam menyikapi berbagai ujian kehidupan. Allah Ta’ala berfirman:
وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَىٰ، فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَىٰ
“Dan adapun orang yang takut akan kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sungguh surgalah tempat tinggalnya.” (QS. An-Nazi’at: 40-41)
Dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir dikatakan takut disini maksutnya tatkala berdiri dihadapan Alah Ta’ala dan takut akan hukumanNya yang diberlakukan padanya. Diperintahkan agar menahan diri untuk tidak mengikuti hawa nafsunya serta mengarahkannya untuk selalu menaati Rabbnya. Tatkala bisa menjaganya maka arah dan tempat kembalinya adalah Surga yang aromanya semerbak.
Jamaah Shalat Jumat yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala
Ayat ini menunjukkan kepada kita bahwa pengendalian hawa nafsu adalah kunci utama menuju surga. Sehingga jadikan Ramadhan kali ini sebagai momentum bagi kita untuk memperkuat kendali diri, menjauhkan diri dari syahwat duniawi, serta melatih kesabaran dan ketakwaan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ فَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ يَوْمَئِذٍ وَلَا يَسْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ
“Dan puasa itu adalah perisai. Apabila kamu puasa, maka janganlah kamu merusak puasamu dengan rafats, dan jangan pula menghina orang. Apabila kamu dihina orang atau pun diserang, maka katakanlah, ‘Sesungguhnya saya sedang berpuasa.” (HR. Bukhari no. 1761 dan Muslim no. 1944)
Hadis ini menunjukkan bahwa puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan amarah, perkataan kotor, dan pertengkaran. Seorang Muslim sejati harus bisa mengendalikan emosinya dan menjadikan puasanya sebagai perisai dari keburukan.
Jamaah Shalat Jumat yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
أصلُ كُلِّ خَيْرٍ في الدُّنيا والآخرة الصَّبرُ على مخالفةِ الهوى
“Pokok segala kebaikan di dunia dan akhirat adalah kesabaran dalam melawan hawa nafsu.”
Oleh karena itu, jadikanlah bulan Ramadhan sebagai medan latihan untuk membentuk diri agar lebih sabar, mampu mengendalikan hawa nafsu, dan senantiasa berusaha menjadi insan yang lebih baik. Ingatlah, siapa yang berhasil menahan diri dari godaan hawa nafsu dan tetap teguh dalam ketaatan kepada Allah, maka surga adalah ganjarannya. Semoga Allah Ta’ala senantiasa memberikan kekuatan dan keteguhan hati kepada kita dalam menunaikan ibadah puasa dengan penuh kesabaran, keikhlasan, serta menjadikan kita hamba yang pantas meraih rahmat dan ridha-Nya di dunia maupun di akhirat..
بَارَكَ الله ُلِى وَلَكُمْ فِي اْلقُرْاَنِ اْلعَظِيمِ وَنَفَعَنِى وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِاْلحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ اْلعَلِيْمِ
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ أَمَّا بَعْدُ. قَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُـمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ. اَللهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ. اَللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِىْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ .رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ. رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.