Seorang hamba Tidak Banyak Bercerita, Tapi Bersujud Lebih Lama
Oleh: Ernawati (Alumni Sekolah Tabligh MT PWM Jateng di UMKABA)

Hidup ini tidak selalu berjalan mulus seperti yang kita harapkan. Terkadang, kita dihadapkan pada beban yang terasa begitu berat, seakan dunia ini hanya penuh dengan masalah. Dari perasaan tertekan, kegagalan, hingga kehilangan, ada banyak momen yang bisa membuat kita merasa seolah-olah kita tak bisa lagi melangkah. Di saat seperti itu, banyak orang cenderung mencari penghiburan dengan berbicara tentang beban yang mereka rasakan, berbagi kisah dengan teman atau keluarga.
Namun, ada sebuah cara yang lebih dalam dan lebih menenangkan untuk menghadapi kesulitan hidup: sujud panjang dan doa kepada Sang Pencipta.
Beban Hidup dan Manusia
Beban hidup adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan setiap manusia. Setiap individu memiliki tantangan yang berbeda, dan meskipun kita bisa berusaha menghadapinya dengan berbagai cara, kenyataannya, kadang-kadang kita merasa kelelahan secara emosional. Ketika beban datang bertubi-tubi, kita bisa merasa tidak mampu lagi menghadapi semuanya.
Di sinilah perasaan ingin berbicara muncul. Kita merasa perlu untuk mengeluarkan semua perasaan dan keluhan kita kepada orang lain. Berbicara bisa menjadi cara kita untuk mencari dukungan dan pengertian. Namun, terkadang bercerita terlalu banyak justru bisa menambah beban bagi orang lain. Belum lagi, ada kalanya kata-kata kita tidak dapat benar-benar menggambarkan kedalaman perasaan yang kita alami.
Bersujud: Cara Menghadapi Beban dengan Kedamaian
Saat segala sesuatunya terasa begitu berat dan bercerita kepada orang lain tidak memberi solusi, salah satu cara terbaik yang bisa kita lakukan adalah bersujud kepada Allah. Sujud bukan hanya sekadar gerakan fisik, tetapi merupakan bentuk penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Dalam sujud, kita mengakui bahwa kita lemah dan membutuhkan pertolongan-Nya.
Sujud yang panjang bukan hanya tentang meminta sesuatu dari Tuhan, tetapi juga tentang mengosongkan hati kita dari segala beban. Ketika kita sujud, kita memberi ruang bagi ketenangan untuk masuk, mengakui keterbatasan kita, dan menumbuhkan rasa tawakal—keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi sudah ditentukan oleh-Nya, dan pada akhirnya, Dia yang lebih mengetahui apa yang terbaik untuk kita.
Dalam sujud, kita bisa berbicara langsung kepada Tuhan, mengungkapkan segala kekhawatiran dan kebingungan kita tanpa rasa khawatir akan penilaian orang lain. Ini adalah momen yang sangat pribadi dan intim, di mana kita merasa lebih dekat dengan Sang Pencipta, yang selalu ada mendengarkan setiap doa kita.
Keutamaan Sujud dalam Islam
Sujud memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam Islam. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
“Sungguh, ketika seorang hamba bersujud, ia berada dalam posisi yang paling dekat dengan Tuhannya.” (HR. Muslim)
Sujud adalah saat yang sangat penuh makna. Dalam posisi ini, kita bukan hanya menunjukkan kerendahan hati kita, tetapi juga menyerahkan segala masalah dan kesulitan hidup kita kepada Allah. Sujud yang panjang juga menjadi bentuk rasa syukur atas segala nikmat-Nya, meskipun hidup terasa penuh dengan ujian.
Dalam sujud, kita bisa berbicara dengan Tuhan tanpa batas, tanpa khawatir akan halangan atau hambatan. Ini adalah saat yang sangat berharga untuk mendekatkan diri kepada-Nya, merasakan kedamaian yang datang dari keyakinan bahwa kita tidak sendirian dalam menghadapi kehidupan ini.
Bersujud Lebih Lama, Menemukan Kedamaian dalam Diri
Ketika menghadapi ujian hidup, kita sering merasa gelisah dan cemas. Beban mental dan emosional bisa sangat menguras energi kita. Namun, saat kita meluangkan waktu untuk sujud lebih lama, kita memberi kesempatan kepada diri kita untuk menemukan ketenangan batin yang tidak dapat ditemukan di tempat lain.
Sujud yang panjang mengajarkan kita untuk berhenti sejenak, merenung, dan meresapi kedamaian yang datang dari Tuhan. Ini adalah bentuk penguatan jiwa, yang mengingatkan kita bahwa segala beban hidup, meski terasa berat, pada akhirnya akan berlalu. Dengan berdoa dan bersujud, kita percaya bahwa Allah akan memberikan jalan keluar yang terbaik, meskipun mungkin belum tampak sekarang.
Selain memberikan ketenangan, sujud juga menumbuhkan rasa tawakal yang dalam. Tawakal berarti kita sepenuhnya mempercayakan segala urusan kepada Allah, setelah berusaha semaksimal mungkin. Saat kita bersujud, kita melepaskan segala rasa takut dan cemas, dan menggantinya dengan ketabahan dan kepercayaan bahwa Allah selalu memiliki rencana terbaik untuk kita.
Menghadapi beban hidup tidak berarti kita harus menyerah atau merasa putus asa. Justru, dengan semakin lama kita bersujud, semakin kita memahami bahwa ujian hidup adalah bagian dari proses yang akan menguatkan diri kita. Setiap sujud yang panjang adalah langkah menuju kesabaran, ketabahan, dan akhirnya, kedamaian.
Ketika beban hidup terasa begitu berat, ada baiknya kita berhenti sejenak untuk menenangkan hati dengan bersujud lebih lama. Berbicara kepada orang lain memang penting, tetapi terkadang berbicara kepada Allah dalam doa lebih memberi ketenangan yang hakiki. Sujud adalah tempat untuk kita menyerahkan segala beban, mencari kedamaian, dan memperkuat rasa tawakal kepada Tuhan.
Ingatlah bahwa dalam setiap ujian hidup, kita tidak sendirian. Allah selalu mendengar dan melihat setiap doa kita, dan Dia akan memberikan yang terbaik pada waktu yang tepat. Jadi, ketika hidup terasa berat, jangan terburu-buru mencari tempat untuk bercerita, melainkan cari tempat untuk bersujud. Di situlah kita akan menemukan kedamaian yang sejati.
Oleh: Ernawati (Guru SD Muhammadiyah Kranggan-Tersono-Batang, Alumni Sekolah Tabligh PWM Jateng di UMKABA)