Khutbah Jum'at

Khutbah Jum’at : Mau Pergi Kemana?

Oleh : Abdurrahman Siddiq (Peserta Sekolah Tabligh PWM Jateng di UMPP)

إن الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ

أشهد أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وأشهد أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وبارك عَلَى حبيبنا نَبِيِّنَا وَرَسُوْلِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى ا للهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

فَيَا عبادالله أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى الله فقد فاز المتقون

. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَيْطَانِ الرَجِيْمِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Hadirin sidang Jum’at yang dirahmati Allah SWT

Ada salah satu firman Allah SWT yg penting untuk  kita renungkan, dimana firman Allah SWT itu berupa sebuah pertanyaan besar yang  ditanyakan kepada kita semua. Firman Allah SWT tersebut ada dalam surah At-Takwir ayat 26:

فَأَيْنَ تَذْهَبُونَ

“Maka ke manakah kamu akan pergi?” Q.S al-Takwir: 26

Ayat ini merupakan pertanyaan yang sekaligus peringatan dari Allah SWT kepada kita semua. Sebuah pertanyaan yang sangat sederhana namun penuh makna. Pertanyaan yang menyadarkan kita tentang arah dan tujuan hidup kita serta pilihan-pilihan yang kita ambil setiap hari.

Hadirin sidang Jum’at yang dirahmati Allah SWT

Setiap manusia pasti memiliki arah dan tujuan dalam hidupnya. Ada orang yang mengejar kekayaan, jabatan, kehormatan, atau pendidikan. Maka ayat ini mengajak kita untuk berpikir lebih dalam tentang tujuan akhir dari perjalanan hidup kita. Kita sering kali sibuk dengan urusan dunia hingga lupa bahwa ada kehidupan akhirat yang sedang menunggu. Maka Allah SWT mengingatkan kita dengan pertanyaan Fā’aina Tadhhabūn agar kita sadar bahwa tujuan hidup manusia itu bukan hanya sekedar tentang dunia, melainkan akhirat yang abadi.

Maka, selaku orang muslim dan orang beriman, kita harus memilki tujuan hidup yang berorientasi atau bervisi ukhrowi. Mungkin dibenak kita muncul pertanyaan, Mengapa kita harus memiliki visi akhirat? Maka jawaban sederhananya adalah :

Pertama, Karena Dunia ini Hanya Sementara, sedangkan akhirat itu selamanya dan kekal abadi

Allah SWT menciptakan dunia sebagai tempat sementara untuk manusia. Dalam surah Al-Hadid ayat 20,

اِعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah diantara kalian serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur.

Begitupun di dalam sebuah hadits, Nabi Saw pernah menyampaikan :

مَا أَنَا فِي الدُّنْيَا إِلَّا كَرَاكِبٍ اسْتَظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا

aku di dunia tidak lain seperti pengendara yang bernaung di bawah pohon setelah itu pergi dan meninggalkannya. HR Tirmidzi.

Kedua, Karena Kehidupan Akhirat adalah Kehidupan yang Sesungguhnya.

Dalam Al-Qur’an, Allah berulang kali mengingatkan bahwa kehidupan dunia hanyalah persinggahan. Kehidupan yang hakiki adalah kehidupan akhirat. Allah SWT berfirman di QS Al Ankabut : 64

وَإِنَّ الدَّارَ الآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ

Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.

Demikian juga firman Allah SWT

وَالآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى

Sedangkan kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. QS Al-A’la: 17

Ketiga, Dunia ini seperti bayang-bayang yang semakin kita kejar akan semakin menjauh dan membuat kita lelah

ada sebuah nasihat yang sering dikaitkan dengan para ulama salaf:

الدُّنْيَا كَظِلِّكَ، إِنِ اتَّبَعْتَهَا تَبَاعَدَتْ عَنْكَ، وَإِنْ أَعْرَضْتَ عَنْهَا تَبِعَتْكَ

“Dunia itu seperti bayanganmu, jika kamu mengejarnya, ia akan menjauh darimu. Namun, jika kamu berpaling darinya, ia akan mengikutimu.”

Nabi Muhammad Saw bersabda

مَنْ كَانَتْ الْآخِرَةُ هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ وَمَنْ كَانَتْ الدُّنْيَا هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَفَرَّقَ عَلَيْهِ شَمْلَهُ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا مَا قُدِّرَ لَهُ

Barangsiapa yang keinginannya (tujuannya) kehidupan akhirat maka Allah akan memberi rasa cukup dalam hatinya, menyatukan urusannya yang berserakan dan dunia datang kepadanya tanpa dia cari (merendah) dan barangsiapa yang keinginannya (tujuannya) hanya kehidupan dunia maka Allah akan jadikan kemiskinan selalu membayang-bayangi di antara kedua matanya, mencerai beraikan urusannya dan dunia tidak akan datang kepadanya kecuali sekedar apa yang telah ditentukan baginya.” HR Tirmidzi

Hadirin sidang Jum’at yang dirahmati Allah SWT

Menjadi orang yang bervisi akhirat bukan serta merta melupakan kehidupan dunia, bagaimanapun dunia ini adalah bagian dari perjalanan menuju akhirat ( الدُّنْيَا مَزْرَعَةُ الْآخِرَةِ ).  Allah SWT berfirman

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الآخِرَةَ وَلا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا

carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi. QS Al Qashas : 77

Dalam sebuah riwayat disebutkan

لَيْسَ بِخَيْرِكُمْ مَنْ تَرَكَ دُنْيَاهُ لِآخِرَتِهِ، وَلَا آخِرَتَهُ لِدُنْيَاهُ حَتَّى يُصِيبَ مِنْهُمَا جَمِيعًا، فَإِنَّ الدُّنْيَا بَلَاغٌ إِلَى الْآخِرَةِ

Bukanlah yang terbaik di antara kalian orang yang meninggalkan dunianya demi akhiratnya, dan tidak pula (yang terbaik) orang yang meninggalkan akhiratnya demi dunianya, hingga ia mengambil manfaat dari keduanya secara bersamaan. Sesungguhnya dunia adalah bekal menuju akhirat.

Maka dari itu, yang disebut sebagai orang yang bervisi akhirat adalah mereka orang-orang yang tidak menjadikan dunia sebagai tujuan dalam hidup, melainkan menjadikan dunia ini sebagai sarana/wasilah meraih kebahagiaan akhirat.

Hadirin sidang Jum’at yang dirahmati Allah SWT

Diantara ciri orang yang bervisi akhirat adalah, giat beribadah, beramal shaleh serta mau membelanjakan hartanya dijalan Allah SWT sebagai sarana mendapatkan pahala dan bekal untuk hari akhirat. Rosulullah Saw bersabda :

يَتْبَعُ المَيِّتَ ثَلاَثَةٌ، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ، فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ

“yang kan mengantar mayit itu tiga perkara; keluarganya, hartanya dan amalnya. Tetapi yang dua kembali lagi dan tinggal yang satu. Keluarga dan hartanya akan kembali lagi dan tinggal amalnya (yang terus menyrtai mayit).” H.R. al-Bukhari dan Muslim

Demikian juga dengan firman Allah SWT

فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya”. Q.S. al-Kahfi : 110

بارك الله لي ولكم

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَبِهِ نَسْتَعِينُ عَلَى أُمُورِ الدُّنْيَا وَالدِّينِ، وَنَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَنَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، أَرْسَلَهُ اللَّهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚيَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى ألِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ

وَعَلَى ألِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى ألِ إِبْرَاهِيْمَ ِفي اْلعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَّللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ وْالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ

اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ

اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا، وَلَا مَبْلَغَ عِلْمِنَا، وَلَا إِلَى النَّارِ مَصِيرَنَا، وَاجْعَلِ الْجَنَّةَ هِيَ دَارَنَا وَقَرَارَنَا

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ اْلعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى اْلمُرْسَلِيْنَ وَاْلحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button