Khutbah Jum'at

Khutbah Jum’at : Berlindung Dari 4 Perkara

Oleh : Abdurrahman Siddiq (Peserta Sekolah Tabligh PWM Jateng di UMPP)

إن الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ

أشهد أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وأشهد أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وبارك عَلَى حبيبنا نَبِيِّنَا وَرَسُوْلِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى ا للهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

فَيَا عبادالله أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى الله فقد فاز المتقون

. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَيْطَانِ الرَجِيْمِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Hadirin sidang Jum’at yang dirahmati Allah SWT

Diantara perkara yang harus dilakukan oleh seorang muslim adalah berdoa, yaitu memohon sesuatu kepada Allah SWT. Berdoa merupakan tanda yang menunjukan bahwa manusia itu lemah, butuh pada sandaran serta pertolongan dari yang maha segalanya, Allah SWT. Selain itu berdoa juga termasuk salah satu  ibadah, Rosulullah Saw bersabda:

الدُّعَاءُ  هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”. HR. Abu Dawud

Allah SWT tidak suka bahkan marah terhadap hamba-Nya yang tidak mau berdoa/meminta kepada-Nya. Dalam sebuah hadits disebutkan :

مَنْ  لَمْ يَسْأَلِ اللَّهَ يَغْضَبْ عَلَيْه

“Barang siapa yang tidak meminta kepada Allah, maka Allah akan marah kepadanya.” HR. At-Tirmidzi

Hadirin sidang Jum’at yang dirahmati Allah SWT

Diantara doa yang Nabi Saw ajarkan kepada para sahabat termasuk kepada kita semua adalah doa memohon perlindungan dari 4 perkara. Dimana ke empat perkara itu bisa mendatangkan keburukan atau madhorot jika menimpa seorang. Doa tersebut sebagaimana diriwayatkan oleh imam Muslim

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ وَمِنْ دُعَاءٍ لَا يُجابُ

“Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyu’, nafsu yang tidak pernah puas, dan doa yang tidak terkabul” . HR. Muslim

Hadirin sidang Jum’at yang dirahmati Allah SWT

Didalam hadits tersebut Nabi Saw mengajarkan agar kita memohon perlindungan dari 4 perkara, yaitu :

Pertama, berlindung dari ilmu yang tidak bermanfaat/membawa manfaat ( مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ )

Ilmu terbagi menjadi dua: (1) ilmu yang bermanfaat dan (2) ilmu yang tidak bermanfaat. Pembagian ini sesuai dengan sabda Rasulullah Saw :

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat dan aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat”.  HR. an-Nasai

Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu Ilmu yang menyebabkan pemiliknya semakin dekat dengan Allah, ilmunya  diajarkan/diamalkan sehingga dirinya dan orang lain mendapatkan manfaat dari ilmunya itu, baik itu ilmu agama ataupun ilmu dunia. Allah SWT berfirman :

إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ

Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun” . Qs. Fathir: 28

Rosulullah Saw bersabda :

إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاثٍ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika manusia meninggal maka semua amalannya terputus kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakan untuknya” . HR. Muslim

Hadirin sidang Jum’at yang dirahmati Allah SWT

Sebaliknya, ilmu yang tidak bermanfaat adalah ilmu yang tidak menjadikannya semakin dekat/taat kepada Allah SWT serta tidak mendatangkan kebaikan bagi dirinya ataupun orang lain, justru malah dengan ilmunya itu menambah dirinya semakin sombong dan semakin jauh dari Allah SWT. Maka bagi orang yg seperti ini mendapatkan ancaman nanti di hari kiamat. Rasulullah Saw mengingatkan :

أَشَدُّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَالِمٌ لَمْ يَنْفَعْهُ اللَّهُ بِعِلْمِهِ

“Orang yang paling keras siksanya pada hari kiamat adalah seorang alim (berilmu) yang ilmunya tidak bermanfaat baginya. HR. Al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman.

Maka diantara usaha kita untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat adalah dengan mengawali doa sebelum belajar, sebagaimana do’a Nabi Saw ajarkan ketika akan belajar :

اللَّهُمَّ انْفَعَني بِمَا عَلَّمْتنِي وَعَلِّمْنِي مَا يَنْفَعَني وَزِدْنِي عِلْمًا

“Ya Allah, berilah aku manfaat dari ilmu yang telah Engkau ajarkan kepadaku, ajarkanlah kepadaku ilmu yang bermanfaat bagiku dan tambahkanlah bagiku ilmu”. HR. At Tirmidzi

Hadirin sidang Jum’at yang dirahmati Allah SWT

Kedua, memohon perlindungan dari hati yang tidak bisa khusyu ( وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ  )

Hati yang tidak khusyu adalah hati yang tidak memiliki ketundukan, dan rasa takut kepada Allah SWT. Ciri hati yang tidak khusyu akan terlihat dalam amal perbuatan yang selalu mengikuti hawa nafsu. Inilah faktor yang bisa membuat seseorang celaka. Allah SWT berfirman:

أَفَرَءَیۡتَ مَنِ ٱتَّخَذَ إِلَـٰهَهُۥ هَوَىٰهُ وَأَضَلَّهُ ٱللَّهُ عَلَىٰ عِلۡمࣲ وَخَتَمَ عَلَىٰ سَمۡعِهِۦ وَقَلۡبِهِۦ وَجَعَلَ عَلَىٰ بَصَرِهِۦ غِشَـٰوَةࣰ فَمَن یَهۡدِیهِ مِنۢ بَعۡدِ ٱللَّهِۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ

“Apakah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya? Dan Allah SWT telah menyesatkannya berdasarkan ilmu-Nya, dan Allah SWT telah mengunci mati pendengarannya dan hatinya, serta Allah SWT telah menutupi penglihatannya. Maka siapakah yang dapat memberinya petunjuk setelah Allah SWT? Apakah kamu tidak akan mengambil pelajaran?”. QS. Al Jatsiyah : 23

Sedangkan Hati yang khusyu adalah hati yang selalu merasa dekat dengan Allah SWT karena tunduk, merendahkan diri, dan takut kepadanya. Sehingga orang yang memiliki hati yang khusyu akan tercermin pula dalam perilaku yang selalu berusaha melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya secara maksimal. Karena dia yakin bahwa dirinya akan bertemu dengan Allah SWT dan akan mempertanggungjawabkan amal perbuatannya nanti dihadapan Allah SWT. Allah SWT berfirman :

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلا عَلَى الْخَاشِعِينَ . الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلاقُو رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu amal berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. Q.s Al Baqarah : 45-46

Hadirin sidang Jum’at yang dirahmati Allah SWT

Ketiga, dari jiwa yang tidak merasa puas ( وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ )

Secara naluriah, pada dasarnya manusia tidak pernah merasa puas dengan kesenangan dunia. Ketika dia sudah mendapat sesuatu yang diinginkannya, maka akan bermunculan keingin-kainginan yang lainnya, kecuali mereka yang diberikan taufik dan hidayah oleh Allah SWT. Hal ini sebagaimana diterangkan dalam sabda Rosulullah Saw

لَوْ كَانَ لِابْنِ آدَمَ وَادِيَانِ مِنْ ذَهَبٍ لَأَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ ثَالِثًا، وَلَا يَمْلَأُ فَاهُ إِلَّا التُّرَابُ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ

Seandainya manusia memiliki 2 lembah berisi harta, tentu ia masih menginginkan untuk memiliki lembah harta yang ke 3. Dan tidaklah ada yang bisa menghentikan keinginannya kecuali tanah (kematian dan sudah dikubur tanah). Allah tentu akan menerima taubat bagi siapa saja yang ingin bertaubat.” HR. al-Bukhari

Maka agar jiwa ini terhindar dari sifat tidak pernah kenyang, hendaknya setiap muslim melakukan hal-hal di bawah ini:

(1) Merenungi hakikat dunia yang fana dan sebentar. Sebagaimana disebutkan dalam hadits

جَاءَ رَجُلٌ إِلَى اَلنَّبِيِّ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ: يَا رَسُولَ اَللَّهِ! دُلَّنِي عَلَى عَمَلٍ إِذَا عَمِلْتُهُ أَحَبَّنِي اَللَّهُ, وَأَحَبَّنِي اَلنَّاسُ. قَالَ: اِزْهَدْ فِي اَلدُّنْيَا يُحِبُّكَ اَللَّهُ, وَازْهَدْ فِيمَا عِنْدَ اَلنَّاسِ يُحِبُّكَ اَلنَّاسُ

Seseorang mendatangi Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam, maka beliau berkata: ‘Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku sebuah amalan yang jika aku kerjakan, Allah dan manusia akan mencintaiku’, maka Beliau bersabda: ‘Zuhudlah terhadap dunia maka engkau akan dicintai Allah dan zuhudlah terhadap apa yang ada pada manusia, maka engkau akan dicintai manusia’.” HR. Ibnu Majah

(2). Menanamkan sikap Qana’ah (merasa cukup) dan syukur nikmat yang Allah berikan kepadanya.  Rasulullah Saw bersabda:

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ، وَرُزِقَ كَفَافاً، وَقَنَّعَهُ اللّهُ بِمَا آتَاهُ

Sungguh sangat beruntung seorang yang masuk Islam, kemudian mendapatkan rezeki yang mencukupinya dan Allah memberikan kepadanya sifat qana’ah (merasa cukup) dengan rezeki yang Allah berikan kepadanya.HR. Muslim

Hadirin sidang Jum’at yang dirahmati Allah SWT

Keempat, memohon perlindungan dari do’a yang tidak dikabulkan ( وَمِنْ دُعَاءٍ لَا يُجاب )

Setiap orang yang berdoa, tentunya berharap doanya itu dikabulkan oleh Allah SWT. Didalam Al Qur’an, surat Al mu’minun ayat 60, Allah SWT menjanjikan bahwa Allah SWT akan mengabulkan setiap do’a hamba-hamba-Nya. Namun perlu diingat, bahwa bentuk dan cara pengambilan do’a itu adalah hak prerogatif Allah SWT. Sebagaimana di jelaskan dalam hadits :

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو اللَّهَ بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ: إِمَّا أَنْ يُعَجِّلَ لَهُ دَعْوَتَهُ، وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ، وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا”. قَالُوا: إِذًا نُكْثِرُ؟ قَالَ: “اللَّهُ أَكْثَرُ”.

Tidak ada seorang Muslim pun yang berdoa kepada Allah dengan sebuah doa yang tidak mengandung dosa atau pemutusan silaturahmi, kecuali Allah akan memberinya salah satu dari tiga hal: (1) Doanya segera dikabulkan, (2) Doanya disimpan untuknya di akhirat, atau (3) Doanya dijadikan sebagai penghalang dari keburukan yang setara dengannya.” Para sahabat berkata: “Kalau begitu, kami akan memperbanyak doa.” Beliau saw bersabda: “Allah lebih banyak (mengabulkan doa-doa kalian).” HR. At-Tirmidzi

Hadirin sidang Jum’at yang dirahmati Allah SWT

Ada beberapa perkara yang dpt menghalangi doa kira dikabulkan oleh Allah SWT, diantaranya :

  1. Harta Haram

Rasulullah Saw bersabda,

إِنَّ اللهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا، وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِيْنَ، فَقَالَ تَعَالَى : (( يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا )) وَقَالَ تَعَالَى : ((يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ )) ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ: أَشْعَثَ أَغْبَرَ، يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ: يَا رَبِّ، يَا رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ، وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ، وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ، فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ ؟

Sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik. Sesungguhnya Allah Ta’ala memerintahkan kepada kaum mukminin seperti yang Dia perintahkan kepada para rasul. Maka, Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai para Rasul! Makanlah dari (makanan) yang baik-baik, dan kerjakanlah kebajikan’ (Qs. al-Mu’minun: 51) dan Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kalian’ (Qs. al-Baqarah: 172) kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan orang yang lama bepergian; rambutnya kusut, berdebu, dan mengangkat kedua tangannya ke langit seraya berdoa, ‘Wahai Rabb-ku, wahai Rabb-ku,’ sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan diberi kecukupan dengan yang haram, bagaimana doanya akan dikabulkan?” HR. Muslim

  1. Tidak serius dalam berdoa dan Hati yang Lengah Berdzikir

Sebagaimana sabda Rosulullah Saw

ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالْإِجَابَةِ ، وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لَاهٍ

“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” HR. at-Tirmidzi

بارك الله لي ولكم

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَبِهِ نَسْتَعِينُ عَلَى أُمُورِ الدُّنْيَا وَالدِّينِ، وَنَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَنَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، أَرْسَلَهُ اللَّهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.

Hadirin sidang Jum’at yang dirahmati Allah yang

Marilah disiang hari ini kita bermunajat kepada Allah SWT memohon agar Allah SWT senantiasa membimbing dan memberikan kemudahan kepadabkita semua dalam melaksanakan ketaatan dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya.

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚيَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى ألِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ

وَعَلَى ألِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى ألِ إِبْرَاهِيْمَ ِفي اْلعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَّللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ وْالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ

اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِى دِينِنَا وَدُنْيَانَا وَأَهْلِنَا وَمَالِنَا

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ اْلعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى اْلمُرْسَلِيْنَ وَاْلحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button