Peran Perempuan dalam Dakwah Islam
Oleh : Nurul Khotimah (Peserta Sekolah Tabligh MT PWM Jateng di UMKABA)

Di sebuah kota kecil, ada seorang wanita bernama Khadijah. Ia bukan hanya seorang ibu dan istri yang setia, tetapi juga seorang penggerak dakwah di lingkungannya. Ia mengajarkan Al-Qur’an kepada anak-anak, membantu tetangga yang kesulitan, serta selalu mengingatkan orang-orang di sekitarnya tentang pentingnya iman dan akhlak yang baik.
Dakwahnya tidak selalu mudah. Kadang ia menghadapi cemoohan, kadang ia merasa lelah. Namun, ia selalu mengingat bagaimana perempuan dalam Islam memiliki peran besar dalam menyebarkan kebaikan, sebagaimana yang dicontohkan oleh istri-istri Rasulullah ﷺ dan para sahabat perempuan.
Lalu, bagaimana sebenarnya peran perempuan dalam dakwah Islam? Apakah mereka hanya bisa berdakwah di dalam rumah, ataukah ada ruang lebih luas bagi mereka untuk menyebarkan Islam?
Islam adalah agama yang mengangkat derajat perempuan dan memberi mereka kesempatan untuk berkontribusi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dakwah.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
وَالْمُؤْمِنُوْنَ وَالْمُؤْمِنٰتُ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۘ
يَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَ وَيُطِيْعُوْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗۗ
اُولٰۤىِٕكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللّٰهُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ
Orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) makruf dan mencegah (berbuat) mungkar, menegakkan salat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
(QS. At-Taubah: 71)
Ayat ini menegaskan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki tanggung jawab yang sama dalam berdakwah. Perempuan bukan hanya penerima ilmu, tetapi juga penyebar ilmu dan pelaku kebaikan.
Perempuan-Perempuan Hebat dalam Dakwah Islam
Jika kita melihat sejarah Islam, kita akan menemukan banyak perempuan yang berperan besar dalam dakwah dan perjuangan Islam.
a) Khadijah binti Khuwailid: Pendukung Dakwah Rasulullah ﷺ
Khadijah adalah istri pertama Rasulullah ﷺ sekaligus wanita pertama yang masuk Islam. Ia memberikan dukungan moral, finansial, dan emosional kepada Rasulullah saat awal dakwah Islam menghadapi banyak tantangan.
b) Aisyah binti Abu Bakar: Penyebar Ilmu Islam
Aisyah adalah seorang ulama besar di zamannya. Ia meriwayatkan lebih dari 2.000 hadis dan banyak sahabat senior belajar kepadanya. Ilmunya menjadi salah satu sumber utama dalam memahami ajaran Islam.
c) Asma’ binti Abu Bakar: Pejuang dan Pendukung Hijrah
Saat Rasulullah dan Abu Bakar hijrah ke Madinah, Asma’ berperan penting dalam menyediakan makanan dan informasi dengan penuh keberanian. Ia menunjukkan bahwa perempuan juga bisa berperan dalam jihad dan perjuangan Islam.
Peran Perempuan dalam Dakwah Masa Kini
Di zaman modern, peran perempuan dalam dakwah sangat luas. Berikut adalah beberapa cara perempuan bisa berkontribusi dalam dakwah:
a) Dakwah dalam Keluarga: Ibu sebagai Madrasah Pertama
Seorang ibu memiliki peran besar dalam membentuk akhlak dan iman anak-anaknya. Ia adalah madrasah pertama yang menanamkan nilai-nilai Islam sejak dini. Rasulullah ﷺ bersabda :
كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ
فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (Islam), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”
(HR. Bukhari & Muslim)
b) Dakwah Melalui Pendidikan
Banyak perempuan menjadi guru, dosen, atau pengajar di sekolah-sekolah Islam. Mereka berperan dalam mendidik generasi Muslim yang kuat secara ilmu dan akhlak.
c) Dakwah di Media Sosial dan Digital
Di era digital, banyak Muslimah yang aktif menyebarkan dakwah melalui media sosial, blog, YouTube, atau podcast. Dengan kemajuan teknologi, dakwah tidak lagi terbatas pada majelis taklim, tetapi bisa menjangkau jutaan orang di berbagai belahan dunia.
d) Dakwah dalam Masyarakat
Perempuan juga bisa berdakwah dengan menjadi aktivis sosial, aktivis organisasi, membangun komunitas Muslimah, atau mendukung kegiatan kemanusiaan. Islam mengajarkan bahwa dakwah tidak selalu berupa ceramah, tetapi juga bisa dalam bentuk amal nyata.
Tantangan dan Solusi dalam Dakwah Perempuan
Meskipun memiliki banyak peluang, dakwah perempuan juga menghadapi beberapa tantangan, di antaranya:
a) Stereotip tentang Perempuan dalam Dakwah
Beberapa masyarakat masih berpikir bahwa perempuan tidak memiliki peran besar dalam dakwah. Padahal, sejarah Islam membuktikan sebaliknya. Solusinya adalah terus belajar dan menunjukkan kontribusi nyata dalam masyarakat.
b) Keterbatasan Waktu dan Peran Ganda
Banyak perempuan harus membagi waktu antara keluarga, pekerjaan, dan dakwah. Solusinya adalah mengatur waktu dengan baik dan memanfaatkan teknologi untuk berdakwah secara fleksibel.
c) Tantangan di Media Sosial
Dakwah di media sosial sering kali mendapat komentar negatif atau fitnah. Solusinya adalah tetap sabar, berpegang pada niat yang benar, dan tidak terpengaruh oleh komentar buruk.
Perempuan memiliki peran yang sangat besar dalam dakwah Islam, baik sebagai pendidik dalam keluarga, penggerak ilmu, aktivis sosial, maupun penyebar Islam di media modern.
Dakwah bukan hanya tugas ulama atau ustadz, tetapi juga setiap Muslimah yang memiliki ilmu dan kesempatan untuk menyebarkan kebaikan. Dengan ilmu, kesabaran, dan keikhlasan, perempuan bisa menjadi cahaya bagi umat.
Jadi, mari kita mulai dari sekarang, menyampaikan risalah slam dari rumah, lingkungan, dan dunia digital. Jadilah perempuan yang menginspirasi dan membawa perubahan!
Semoga Allah memberkahi setiap langkah dakwah kita. Aamiin..