Kisah Inspiratif KH. Siradj bin H. Abdul Qadir: Pelopor Muhammadiyah di Magelang
Oleh : Muhammad Zahroni ( Peserta Sekolah Tabligh MT PWM Jateng di UNIMMA)

Kisah Inspiratif KH. Siradj bin H. Abdul Qadir: Pelopor Muhammadiyah di Magelang
Siradj bin H. Abdul Qadir merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah perkembangan Muhammadiyah di Magelang. Beliau adalah pelopor pendirian organisasi Muhammadiyah di daerah Borobudur dan sekitarnya pada tahun 1928. Dengan semangat perjuangan yang tinggi, beliau bersama para sahabatnya berusaha mengembangkan ajaran Islam melalui Muhammadiyah di tengah berbagai tantangan yang ada.
Awal Perjuangan
Siradj lahir dalam lingkungan yang religius dan memiliki kecintaan yang mendalam terhadap Islam. Sejak muda, beliau telah menunjukkan minat yang besar terhadap ilmu agama dan dakwah. Dengan semangatnya yang luar biasa, beliau berusaha menyebarkan ajaran Islam dengan cara yang lebih sistematis dan terorganisir melalui Muhammadiyah.
Pada tahun 1928, KH. Siradj mendirikan Groep Moechammadijah Borobudur, yang menjadi cikal bakal perkembangan Muhammadiyah di Magelang. Bersama rekan-rekannya seperti H. Cholil, Wongsoredjo, H. Ibrahim, dan H. Ali Dimejo, beliau mulai membangun basis gerakan dakwah yang fokus pada pendidikan, sosial, dan keagamaan.
Tantangan dan Perjuangan
Perjalanan KH. Siradj dalam menyebarkan Muhammadiyah di Magelang tidaklah mudah. Beliau menghadapi berbagai tantangan, baik dari masyarakat yang masih mempertahankan tradisi lama maupun dari pihak kolonial yang mencurigai gerakan Islam modern. Namun, dengan ketekunan dan pendekatan yang bijaksana, beliau berhasil mendapatkan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat.
Siradj juga menekankan pentingnya pendidikan dalam meningkatkan pemahaman agama dan kesejahteraan umat. Beliau mendirikan berbagai lembaga pendidikan berbasis Islam yang bertujuan untuk mencerdaskan generasi muda dan membentuk karakter Islami yang kuat.
Warisan dan Inspirasi
Dedikasi KH. Siradj bin H. Abdul Qadir dalam mengembangkan Muhammadiyah di Magelang memberikan dampak yang sangat besar. Berkat perjuangannya, Muhammadiyah tumbuh menjadi salah satu organisasi Islam terbesar di wilayah tersebut, dengan berbagai sekolah, masjid, dan kegiatan sosial yang terus berkembang hingga kini.
Keteladanan KH. Siradj dalam berdakwah, membangun pendidikan, dan berjuang di tengah tantangan menjadi inspirasi bagi generasi penerus. Semangat perjuangannya mengajarkan bahwa dengan keikhlasan dan kerja keras, perubahan yang positif dapat diwujudkan dalam masyarakat.
Kesimpulan
Siradj bin H. Abdul Qadir adalah sosok ulama dan pejuang Islam yang patut dikenang. Kontribusinya dalam menyebarkan Muhammadiyah di Magelang telah memberikan manfaat besar bagi perkembangan Islam dan masyarakat di sekitarnya. Kisah perjuangannya menjadi teladan bagi siapa saja yang ingin berkontribusi dalam dakwah dan pembangunan umat.
Referensi
- Sejarah Muhammadiyah di Magelang, Universitas Muhammadiyah Magelang.
- Dokumentasi dan Arsip Muhammadiyah Borobudur.
- Biografi Tokoh Muhammadiyah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Magelang.
- Artikel dan Jurnal Sejarah Muhammadiyah, Perpustakaan Pusat Muhammadiyah.
Penulis: Muhammad Zahroni ( alumni sekolah Tabligh)