Siapkah Kita Menghadap Allah?
Oleh : Yoeny Wahyu H, SE (Peserta Sekolah Tabligh PWM Jateng di UMKABA)

Refleksi dari Kematian yang Dekat
Bayangkan sejenak. Matahari terbit seperti biasa. Angin bertiup lembut menyentuh wajahmu. Orang-orang di sekelilingmu sibuk dengan aktivitas masing-masing. Tapi tiba-tiba… semuanya terhenti. Jantung yang selalu berdetak tanpa perintah mendadak diam. Udara yang setiap hari kau hirup berhenti mengisi paru-parumu. Dunia perlahan memudar, dan yang tersisa hanyalah kesadaran bahwa hari itu telah tiba—pertemuanmu dengan Allah SWT.
Pertanyaannya adalah: Siapkah kita?
Allah SWT telah menegaskan bahwa kematian adalah janji yang pasti:
> كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
“Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan.”
(QS. Al-Ankabut: 57)
Ayat ini bukan sekadar peringatan. Ini adalah panggilan bagi hati yang sering lalai. Kematian bukan bayang-bayang yang jauh, melainkan teman setia yang selalu menunggu saat yang telah ditetapkan.
Kematian: Akhir atau Awal?
Kita sering menganggap kematian sebagai akhir dari segalanya. Padahal, ia adalah gerbang menuju kehidupan yang sebenarnya—kehidupan abadi yang penuh keadilan. Dunia hanya persinggahan sementara. Di sana kita mengumpulkan bekal untuk perjalanan panjang menuju akhirat.
Rasulullah SAW bersabda:
> أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَادِمِ اللَّذَّاتِ – يَعْنِي الْمَوْتَ
“Perbanyaklah mengingat penghancur segala kelezatan, yaitu kematian.”
(HR. Tirmidzi)
Mengapa kita diminta untuk selalu mengingat kematian? Karena dengan mengingatnya, kesadaran kita terjaga. Nafsu duniawi yang memikat akan terkendali. Ambisi yang berlebihan akan luruh. Hidup menjadi lebih bermakna karena kita sadar bahwa waktu kita terbatas.
Kematian yang Datang Tanpa Peringatan
Tidak ada yang tahu kapan ajal akan menjemput. Pagi ini kita bisa tertawa bersama keluarga, tapi siapa yang menjamin kita akan menyaksikan matahari terbenam? Allah SWT berfirman:
> وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًاۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌۢ بِاَيِّ اَرْضٍ تَمُوْتُ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
“Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal.”
(QS. Luqman: 34)
Bayangkan jika malaikat maut mengetuk pintumu hari ini. Apa yang akan kau bawa menghadap Allah?
Renungan: Apa yang Sudah Kita Siapkan?
Bayangkan saat Allah bertanya padamu:
Apa yang telah kau lakukan dengan umur yang Aku berikan?
Bagaimana kau menjaga salatmu?
Seberapa sering kau memohon ampunan-Ku?
Sudahkah kau bersedekah dengan hartamu?
Allah SWT berfirman:
> يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَالْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(QS. Al-Hasyr: 18)
Pertanyaan-pertanyaan ini bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk menyadarkan kita bahwa setiap detik adalah kesempatan yang berharga untuk memperbaiki diri.
Motivasi untuk Mempersiapkan Diri
Tidak ada kata terlambat untuk berubah. Berikut beberapa langkah yang bisa kita mulai dari sekarang:
- Perbanyak Taubat dan Istighfar
Manusia tak pernah luput dari dosa. Allah SWT membuka pintu taubat selebar-lebarnya. Rasulullah SAW bersabda:
> يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى اللَّهِ، فَإِنِّي أَتُوبُ فِي الْيَوْمِ إِلَيْهِ مِائَةَ مَرَّةٍ
“Wahai manusia, bertaubatlah kepada Allah, karena aku bertaubat kepada-Nya seratus kali dalam sehari.”
(HR. Muslim)
- Jaga Salat dengan Khusyuk
Salat adalah tiang agama dan amalan pertama yang akan dihisab. Jangan tinggalkan salat, meski dunia sibuk menggoda.
- Perbanyak Sedekah dan Amal Kebaikan
Sedekah adalah bekal yang akan terus mengalir pahalanya meski kita telah tiada.
- Jaga Hubungan dengan Sesama
Memaafkan dan meminta maaf adalah jalan menuju hati yang bersih.
- Perbanyak Mengingat Akhirat
Biarkan ingatan tentang akhirat menjadi kompas hidup kita agar tidak terjebak dalam tipu daya dunia.
Penutup: Bersiaplah Menghadap Allah dengan Husnul Khatimah
Hidup di dunia ini hanyalah persinggahan yang singkat. Jangan tertipu dengan gemerlapnya. Siapkan diri untuk pertemuan dengan Allah dengan membawa amal terbaik.
Sebagaimana firman-Nya:
> وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah: 216)
Mari berjuang meraih husnul khatimah. Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan untuk selalu istiqamah dan wafat dalam keadaan diridhai-Nya. Aamiin.
Yoeny Wahyu H, SE (Katua MTK PDA Batang Peserta Sekolah Tabligh PWM Jateng 4 UMKABA)