Artikel

Kemuliaan Bulan Syakban Yang Penuh Berkah Sebagai Persiapan Menuju Bulan Ramadhan

Oleh Mufarikhah (Peserta Sekolah Tabligh PWM Jateng di UMKABA)

Bulan Syakban adalah bulan yang memiliki keutamaan dalam Islam. Bulan ini berada di antara Rajab dan Ramadhan dan sering disebut sebagai bulan persiapan menuju bulan suci Ramadhan. Rasulullah ﷺ banyak melakukan amal ibadah di bulan ini, terutama puasa sunnah. Syakban juga dikenal dengan malam Nisfu Syakban, yang diyakini sebagai malam penuh ampunan dan rahmat Allah.

Dalam artikel ini, kita akan membahas keutamaan bulan Syakban berdasarkan dalil dari Al-Qur’an, Hadits, serta rujukan dari kitab-kitab ulama.

  1. Keutamaan Bulan Syakban dalam Al-Qur’an

Meskipun nama bulan Syakban tidak disebut secara langsung dalam Al-Qur’an, namun banyak ayat yang berkaitan dengan keutamaan amal ibadah di dalamnya. Salah satunya adalah persiapan menuju Ramadhan, sebagaimana firman Allah:

> يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

(QS. Al-Baqarah: 183)

Ayat ini menegaskan bahwa puasa adalah sarana untuk mencapai ketakwaan. Rasulullah ﷺ mempersiapkan diri untuk bulan Ramadhan dengan memperbanyak puasa di bulan Syakban.

Ulama besar Imam Ibn Rajab Al-Hanbali dalam kitabnya Latha’if Al-Ma’arif (hal. 258) menjelaskan bahwa puasa di bulan Syakban berfungsi sebagai latihan sebelum Ramadhan, agar seseorang terbiasa dan lebih siap menyambut ibadah di bulan suci.

  1. Bulan Syakban: Waktu Diangkatnya Amal

Dalam hadits sahih, Rasulullah ﷺ bersabda:

> “Syakban adalah bulan di mana amal-amal diangkat kepada Rabb semesta alam, dan aku ingin saat amalku diangkat, aku dalam keadaan berpuasa.”

(HR. An-Nasa’i No. 2357 dan Ahmad No. 21753, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

Hadits ini menunjukkan bahwa bulan Syakban adalah waktu istimewa di mana amal perbuatan manusia dilaporkan kepada Allah. Oleh karena itu, memperbanyak ibadah di bulan ini sangat dianjurkan.

Imam Ibn Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Bari (4/213) menjelaskan bahwa hadits ini menunjukkan keutamaan memperbanyak amal sebelum datangnya bulan Ramadhan, agar seseorang masuk ke bulan puasa dengan keadaan yang lebih baik.

  1. Keutamaan Malam Nisfu Syakban

Salah satu keistimewaan bulan Syakban adalah adanya malam Nisfu Syakban (pertengahan Syakban). Malam ini diyakini sebagai malam penuh ampunan dan rahmat Allah.

Diriwayatkan dalam hadits:

> “Sesungguhnya Allah melihat makhluk-Nya pada malam Nisfu Syakban, lalu Dia mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.”

(HR. Ibnu Majah No. 1390 dan Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 3550, dishahihkan oleh Al-Albani)

Ulama besar Imam As-Suyuthi dalam Ad-Durr Al-Mantsur (6/28) menyebutkan bahwa banyak ulama yang menyatakan keutamaan malam Nisfu Syakban, meskipun sebagian haditsnya dianggap lemah.

Sementara itu, dalam Latha’if Al-Ma’arif (hal. 261), Imam Ibn Rajab menyatakan bahwa amal-amal yang dianjurkan di malam Nisfu Syakban adalah memperbanyak doa, istighfar, serta membaca Al-Qur’an.

  1. Amalan yang Dianjurkan di Bulan Syakban

Berdasarkan dalil dari Al-Qur’an, Hadits, dan penjelasan ulama dalam kitab-kitab mereka, berikut beberapa amalan yang dianjurkan di bulan Syakban:

  1. Memperbanyak Puasa Sunnah

Rasulullah ﷺ sangat sering berpuasa di bulan Syakban.

> “Bulan yang paling dicintai Rasulullah ﷺ untuk berpuasa selain Ramadhan adalah bulan Syakban.”

(HR. Abu Dawud No. 2437 & An-Nasa’i No. 2358)

Dalam Sunan Abu Dawud dan Sunan An-Nasa’i, disebutkan bahwa Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:

> “Aku tidak pernah melihat Rasulullah ﷺ berpuasa lebih banyak selain di bulan Syakban.”

(HR. Bukhari No. 1969 & Muslim No. 1156)

Imam Ibn Rajab dalam Latha’if Al-Ma’arif (hal. 258) menyatakan bahwa hikmah puasa di bulan Syakban adalah sebagai latihan sebelum memasuki Ramadhan.

  1. Memperbanyak Istighfar dan Taubat

Allah berfirman:

> وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ

“Dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah?” (QS. Ali Imran: 135)

Malam Nisfu Syakban menjadi waktu yang baik untuk memperbanyak istighfar.

  1. Membaca Al-Qur’an dan Memperbanyak Doa

Bulan Syakban juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan interaksi dengan Al-Qur’an, sebagaimana firman Allah:

> إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.” (QS. Fatir: 29)

Imam An-Nawawi dalam Al-Adzkar (hal. 171) menganjurkan memperbanyak doa di bulan Syakban, terutama di malam Nisfu Syakban.

Kesimpulan

Bulan Syakban adalah bulan penuh kemuliaan yang dianjurkan untuk diisi dengan ibadah dan amal kebaikan. Keutamaan bulan ini didukung oleh dalil dari Al-Qur’an, Hadits, dan pendapat para ulama dalam kitab-kitab mereka.

Amalan yang dianjurkan di bulan Syakban meliputi:

  1. Memperbanyak puasa sunnah sebagai persiapan Ramadhan.
  2. Memohon ampunan dan beristighfar, terutama di malam Nisfu Syakban.
  3. Membaca Al-Qur’an dan memperbanyak doa.
  4. Meningkatkan sedekah dan amal kebajikan.

Semoga kita semua bisa memanfaatkan bulan Syakban dengan sebaik-baiknya dan mendapatkan keberkahan serta ampunan dari Allah. Aamiin.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button