Tokoh

Perjuangan Kiai Modjo: Ulama Pejuang Perang Jawa

Oleh :Muhammad (Peserta Sekolah Tabligh PWM Jateng di UNIMMA)

Perjuangan Kiai Modjo: Ulama Pejuang Perang Jawa

Kiai Modjo, atau yang memiliki nama asli Syekh Abdul Fattah, adalah seorang ulama dan pemimpin spiritual dalam Perang Jawa (1825–1830). Beliau dikenal sebagai penasihat utama Pangeran Diponegoro dan memiliki peran besar dalam mengobarkan semangat perjuangan Islam melawan penjajah Belanda.

Kiai Mojo lahir di daerah Mojo, dekat Surakarta, dari keluarga ulama terpandang. Sejak muda, beliau mendalami ilmu agama Islam dan tasawuf, serta berguru kepada beberapa ulama terkemuka di Nusantara. Kecerdasannya dalam memahami ajaran Islam dan semangatnya dalam berdakwah menjadikannya seorang pemimpin yang disegani

Ketika Perang Jawa pecah pada tahun 1825, Kiai Mojo bergabung dengan Pangeran Diponegoro sebagai penasihat spiritual. Ia meyakini bahwa perang ini bukan sekadar perlawanan politik, tetapi juga jihad fi sabilillah melawan penjajahan. Dalam berbagai pertempuran, Kiai Mojo memberikan semangat dan bimbingan keagamaan kepada para pejuang.

Sayangnya, karena pengkhianatan di dalam pasukan Diponegoro, Kiai Mojo akhirnya tertangkap oleh Belanda pada tahun 1828. Ia kemudian diasingkan ke Minahasa, Sulawesi Utara, di mana beliau menghabiskan sisa hidupnya hingga wafat pada tahun 1849.

Meskipun berada di pengasingan, Kiai Mojo tetap aktif dalam menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat sekitar. Beliau dikenal sebagai ulama yang teguh dalam keyakinannya dan tetap mengajarkan Islam di tempat pembuangannya.

Hikmah yang dapat diambil:

  1. Keimanan yang kuat dapat menjadi kekuatan utama dalam perjuangan melawan ketidakadilan.
  2. Ulama memiliki peran penting dalam membimbing umat dalam perjuangan melawan penjajahan.
  3. Kesabaran dan keteguhan dalam menghadapi ujian adalah bagian dari jihad.

Perjuangan Kiai Mojo memberikan inspirasi bagi generasi berikutnya tentang pentingnya peran ulama dalam mempertahankan kemerdekaan dan keadilan bagi umat Islam.

Referensi

Ricklefs, M.C. (2001). A History of Modern Indonesia Since c. 1200. Palgrave.

Carey, Peter. (2007). The Power of Prophecy: Prince Dipanagara and the End of an Old Order in Java, 1785-1855. KITLV Press.

Kartodirdjo, Sartono. (1973). The Peasants’ Revolt of Banten in 1888: Its Conditions, Course and Sequel. Springer.

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button