Menyambut Bulan Sya’ban: Waktu untuk Memperbanyak Amal dan Memperbaiki Diri
Oleh : Oktafian Baharudin ( Peserta Sekolah Tabligh PWM Jateng di UNIMMA)

Bulan Sya’ban sering kali dianggap sebagai bulan biasa oleh sebagian besar umat Islam. Padahal, bulan ini memiliki keutamaan yang luar biasa sebagai waktu persiapan menjelang Ramadan. Rasulullah ﷺ bahkan menjadikan Sya’ban sebagai momen istimewa untuk memperbanyak ibadah, terutama puasa. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah, beliau berkata:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ
Dari Aisyah r.a. ia menuturkan, “Rasulullah s.a.w. biasa mengerjakan puasa, sehingga kami berpendapat bahwa beliau tidak pernah tidak berpuasa, dan beliau biasa tidak berpuasa, sehingga kami berpendapat bahwa beliau tidak pernah berpuasa. Akan tetapi aku tidak pernah melihat Rasulullah s.a.w. berpuasa sebulan penuh, kecuali pada bulan Ramadhan, dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa daripada puasa di bulan Sya’ban”. (HR. Bukhari, 1833, Muslim 1956).
Selain itu, bulan Sya’ban juga disebut sebagai bulan di mana amal-amal manusia diangkat kepada Allah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
“Sya’ban adalah bulan yang sering dilupakan oleh manusia, yaitu antara Rajab dan Ramadan. Bulan ini adalah bulan diangkatnya amal-amal kepada Rabb semesta alam, dan aku suka jika amalku diangkat dalam keadaan aku sedang berpuasa.” (HR. An-Nasa’i).
Momentum ini seharusnya menjadi pengingat bagi kita untuk memperbanyak amal kebaikan. Berikut adalah beberapa kiat untuk memaksimalkan potensi amal di bulan Sya’ban:
1. Meningkatkan Ibadah Wajib dan Sunnah
Pastikan kita menjaga kualitas shalat lima waktu dan melengkapinya dengan shalat sunnah, seperti rawatib dan tahajud. Perbanyak juga membaca Al-Qur’an untuk mendekatkan diri kepada Allah.
2. Berpuasa Sunnah
Rasulullah ﷺ sering memperbanyak puasa di bulan Sya’ban. Kita bisa memulainya dengan puasa Senin-Kamis atau puasa Ayyamul Bidh (puasa pada tanggal 13, 14, dan 15 bulan hijriah).
3. Memperbanyak Sedekah
Jadikan Sya’ban sebagai momentum untuk berbagi kepada yang membutuhkan. Bersedekah tidak hanya menolong sesama, tetapi juga melatih keikhlasan hati.
4. Memohon Ampunan dan Memperbaiki Hubungan
Manfaatkan bulan ini untuk memperbanyak istighfar dan taubat. Selain itu, perbaikilah hubungan dengan orang-orang di sekitar kita, baik keluarga maupun teman. Rasulullah ﷺ bersabda:
تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لاَ يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا إِلاَّ رَجُلاً كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ
“Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis, dan setiap hamba yang tidak mempersekutukan Allah akan diampuni, kecuali seseorang yang bermusuhan dengan saudaranya…” (HR. Muslim).
5. Menyiapkan Diri untuk Ramadan
Gunakan bulan Sya’ban sebagai ajang melatih diri secara fisik dan spiritual agar lebih siap menghadapi Ramadan. Mulailah melatih kebiasaan bangun malam, berpuasa, dan meningkatkan kualitas ibadah harian.
Sebagaimana firman Allah:
۞ وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran: 133).
Semoga Allah memberikan kita kesempatan untuk memaksimalkan amal di bulan Sya’ban ini, sehingga kita dapat memasuki Ramadan dengan hati yang bersih, semangat yang penuh, dan amal yang lebih berkualitas. Aamiin.