Bersyukur Hidup di Tengah Kaum: Nikmat yang Harus Dijaga dan Direnungi
Yoeny Wahyu Hidayatie, S.E (Ketua MTK PDA Batang, Peserta Sekolah Tabligh PWM Jateng di UMKABA)

Bersyukur Hidup di Tengah Kaum: Nikmat yang Harus Dijaga dan Direnungi
Hidup di tengah kaum adalah nikmat besar yang sering kali tidak kita sadari. Keberadaan keluarga, tetangga, dan teman-teman di sekitar kita adalah rahmat Allah SWT yang memudahkan hidup kita. Allah SWT berfirman:
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa jahiliah) kamu bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara.”
(QS. Ali Imran: 103)
Ayat ini menegaskan bahwa persaudaraan dan kebersamaan adalah wujud nikmat Allah yang harus kita syukuri dan jaga. Rasulullah SAW juga mengingatkan bahwa kebersamaan membawa keberkahan. Beliau bersabda:
إِنَّ الْبَرَكَةَ فِي الْجَمَاعَةِ
“Berkah itu ada pada kebersamaan.”
(HR. Bukhari)
Namun, bagaimana dengan mereka yang hidup jauh dari kaum, baik karena keadaan seperti merantau, tinggal di tempat terpencil, atau bahkan memilih hidup sendiri?
Orang yang Hidup Jauh dari Kaum: Pelajaran yang Bisa Kita Ambil
Orang yang hidup jauh dari kaum sering kali menghadapi berbagai tantangan, seperti:
1. Kehilangan Dukungan Sosial
Hidup jauh dari kaum membuat seseorang kehilangan tempat berbagi, baik dalam suka maupun duka. Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّمَا يَأْكُلُ الذِّئْبُ مِنَ الْغَنَمِ الْقَاصِيَةَ
“Serigala hanya akan memangsa domba yang jauh dari kelompoknya.”
(HR. Ahmad)
Hadis ini mengibaratkan bahwa hidup menyendiri membuat seseorang lebih rentan terhadap godaan, ujian, bahkan rasa putus asa, karena tidak ada lingkungan yang saling menguatkan dalam kebaikan.
2. Rasa Kesepian
Kesepian adalah ujian yang berat. Kehilangan interaksi sosial dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan spiritual seseorang. Berbeda dengan orang yang hidup di tengah kaum, yang selalu memiliki teman untuk berbagi, berdiskusi, atau sekadar saling menguatkan.
3. Kesulitan Mendapatkan Bantuan
Ketika menghadapi kesulitan, mereka yang jauh dari kaum harus menyelesaikan semuanya sendiri. Padahal, dalam Islam, kaum itu bagaikan keluarga besar yang siap membantu. Rasulullah SAW bersabda:
وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ
“Allah akan menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya.”
(HR. Muslim)
Namun, mereka yang hidup jauh dari kaum sering kali memiliki keteguhan iman yang luar biasa. Mereka belajar mengandalkan Allah sepenuhnya dan tetap istiqamah meski tanpa dukungan langsung dari lingkungan.
Keutamaan Hidup di Tengah Kaum
1. Mendapat Dukungan dan Doa
Hidup di tengah kaum memungkinkan kita untuk saling mendoakan. Rasulullah SAW bersabda:
دَعْوَةُ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ
“Doa seorang muslim untuk saudaranya tanpa sepengetahuannya adalah doa yang mustajab.”
(HR. Muslim)
2. Menjadi Ladang Amal
Dalam kebersamaan, kita memiliki lebih banyak peluang untuk berbuat baik. Rasulullah SAW bersabda:
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”
(HR. Ahmad)
3. Menghindarkan Diri dari Kesendirian
Kesendirian dapat melemahkan iman, karena manusia adalah makhluk sosial. Dalam kebersamaan, kita saling mengingatkan dalam kebaikan dan menguatkan iman satu sama lain. Allah SWT berfirman:
وَالْعَصْرِ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran.”
(QS. Al-Asr: 1-3)
Motivasi untuk Mensyukuri Hidup di Tengah Kaum
Jadikan kebersamaan ini sebagai ladang amal. Mulai dari hal kecil seperti senyum dan salam, hingga membantu mereka yang membutuhkan.
Ingatlah bahwa keberadaan kaum di sekitar kita adalah perpanjangan rahmat Allah SWT.
Bersyukurlah atas lingkungan yang mempermudah kita untuk saling mendukung dalam kebaikan.
Kesimpulan
Hidup di tengah kaum adalah nikmat yang tidak semua orang miliki. Belajarlah dari mereka yang hidup jauh dari kaum; betapa besar ujian yang mereka hadapi tanpa kehadiran orang-orang di sekitar. Jika hari ini kita masih dikelilingi oleh keluarga, tetangga, dan teman-teman, maka manfaatkanlah kesempatan ini untuk menjaga ukhuwah, saling mendukung, dan menebarkan kebaikan.
✨ Jaga ukhuwah, tebarkan manfaat, dan syukurilah nikmat kebersamaan. Hidup bersama kaum adalah cara Allah mempermudah jalan kita menuju surga.