Mencetak Generasi Penerus Yang Bertaqwa
Oleh : Sri Widiyati (Peserta Sekolah Tabligh di UNIMMA)

Anak adalah inventasi akhirat yang paling berharga bagi orang tuanya , dengan syarat di didik oleh orang tua yang orientasinya akhirat .
Tapi sebaliknya , jika seorang anak sejak kecil hanya di didik “ PYURR “perkara dunia maka apa yang bisa diharapkan dari kesuksesan dunia .
Oleh karenanya faktor terpenting dalam menyiapkan generasi penerus keturunan berkwalitas adalah keshalihan orang tua . Karena anak itu akan menerima apapun yang diukirkan kepadanya dan menyerap apapun yang ditanamkan kepadanya .
PEPATAH ARAB mengatakan , “Bagaimana mungkin bayangan itu lurus sementara bendanya bengkok “ .
Dalam sebuah hadist
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu diriwayatkanbahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
“Setiap anak dilahirkan dalam fitrahnya. Keduanya orang tuanya yang menjadikannya sebagai Yahudi, Nashrani atau Majusi..” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]
Oleh sebab amanah dan tanggung jawab yang besar itulah , maka sebagai orang tua harus membekali diri dengan ilmu dalam merawat dan mendidik putra putinya sejak kecil . Ibarat membuat bangunan , maka pondasi utamanya harus juga sudah mulai disiapkan lebih dahulu .
Ada banyak hal , baik disadari atau tidak disadari orang tua melakukan perbuatan salah yang menimbulkan dampak negatif bagi anak .
Contoh
Orang tua sering menakut – nakuti anak dengan sesuatu yang horror , sehingga mengakibatkan anak menjadi penakut dan minder yang akan menghambat perkembangannya .
Orang tua selalu memenuhi permintaan anak , meskipun bukan hal urgen .
Orang tua hanya fokus memperhatikan kebutuhan jasmani anak saja , sedangkan kebutuhan rohaninya sering diabaikan , sehingga ketika anak sudah mulai baligh / dewasa dia akan mencari arahan atau panduan terkait rohaninya yang bisa jadi tidak sesuai dengan syariat agama .
Dalam perjalan usia , seorang anak akan mengalami fase ‘ TAMYIZ ‘yaitu usia sebelum baligh [ sekitar usia 7 th ] .
Maka pada usia tamyiz ini mulai diperintah untuk mengerjakan sholat dan ibadah – ibadah lain meskipun belum berstatus wajib [ karena belum baligh maka belum diwajibkan ].
Lantas ketika usia 10 tahun , kok belum bisa rutin dalam melaksanakan sholat maka orang tua boleh dan bahkan disyariatkan untuk memukulnya dengan pukulan yang tidak melukai dalam rangka pendidikan / pembinaan . [ ingat , bukan dalam rangka mewajibkan ]
Anak bisa dianggap sudah tamyiz jika
# Sudah mampu mengetahui atau membedakan mana yang baik dan mana yang benar .
# Sudah mampu mengetahui atau membedakan mana yang bermanfaat dan mana yang berbahaya .
# Sudah mampu mengetahui atau membedakan mana bagian kanan dan mana bagian kiri .
Maka anak yang sudah tamyiz ibadahnya dianggap syah , dan bahkan usia tamyiz ini adalah syarat syah nya ibadah . Sedangkan anak yang belum mencapai usia tamyiz maka semua ibadahnya belum dianngap syah . [ kecuali haji dan umroh , tetap syah jika dilakukan orang yang belum memasuki usia tamyiz ]
Lantas fase berikutnya adalah usia baligh .
Apa yang musti dilakukan ?
A. Hendaklah sebagai orang tua mengajarkan kepadanya tentang tanda – tanda baligh ,diantaranya
– Keluar air mani , baik dalam keadaan terbangun ataupun ketika tidur
– Usia mencapai 15 tahun
– Tumbuhnya bulu kasar disekitar kemaluan
– Jika seorang perempuan sudah mendapati haid .
B. Hendaklah diajarkan macam macam cairan yang keluar dari kemaluanya baik laki – laki atau perempuan
MANI adalah cairan yang berwarna putihyang keluar memancar dan biasanya diiringi dengan rasa nikmat .Keluarnya mani menyebabkan seseorang harus mandi besar / mandi junub .
Para ulama menjelaskan hukum mani adalah suci [ pendapat terkuat ] . Apabila pakaian terkena mani maka disunahkan untuk mencuci pakaian tersebut jika mani masih basah , jika mani sudah kering cukup mengeriknya saja .
WADI adalah air putih kental yang keluar dari kemaluan seseorang setelah kencing . Wadi hukumnya najis , maka bisa membatalkan wudhu .
Cara membersihan wadi adalah dengan mencuci kemaluan kemudian berwudhu jika hendak sholat .
MADZI adalah air yang keluar dari kemaluanyang tidak memancar , air ini bening dan lengket . Keluarnya air ini disebabkan syahwat yang muncul dan dihukumi najis sehungga membatalkan wudhu .
C. Darah haid, Darah putih Dll.
D. Hendaklah diajarkan hukum berwudhu yang benar ,bagaimana cara mandi besar
E. Hendaklah dipisahkan tidurnya dari saudara yang lawan jenis . Hal ini termasuk penting agar tidak timbul cacat pada cara pandang , sifat dan perbuatan kedua jenis tersebut .
F. Hendaknya diajarkan keistimewaan aurat , bahwa dia tidak layak terbuka di depan siapapun , agar menumbuhkan sifat menjaga diri , menjaga malu dan mencegah orang lain bertidak amoral kepadanya .
Upaya lain yang musti dilakukan adalah
– Menjaga mereka dari makanan yang haram
– Mendidik tidak hanya perintah dan larangan saja tapi juga harus disetai uswah hasanah .
– Boleh dan dbenarkan memberi hukuman fisik dengan syarat
1. Tidak membuat patah tulang
2. Tidak mengeluarkan darah
3. Tidak meninggalkan bekas
4. Tidak boleh dilakukan setiap saat
– Shalih kan diri , karena orang tua yang shalih itu keturunnya akan dijaga Allah
– Banyak berdoa kepada Allah