Memaknai Peristiwa Isra’ Mi’raj dalam Bermuhammadiyah
Oleh: Dwi Kusumaningtyas, S.Pd., M.Pd. (Peserta Sekolah Tabligh PWM Jateng di UMKABA)

Isra’ Mi’raj adalah salah satu peristiwa besar dalam sejarah Islam yang mengandung banyak hikmah dan pelajaran. Perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa (Isra’) dan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha (Mi’raj) menjadi simbol ketaatan, perjuangan, dan visi yang jelas dalam menjalankan tugas mulia sebagai utusan Allah. Allah berfirman dalam surat Al Isra’ ayat 1:
سُبۡحٰنَ الَّذِىۡۤ اَسۡرٰى بِعَبۡدِهٖ لَيۡلًا مِّنَ الۡمَسۡجِدِ الۡحَـرَامِ اِلَى الۡمَسۡجِدِ الۡاَقۡصَا الَّذِىۡ بٰرَكۡنَا حَوۡلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنۡ اٰيٰتِنَا ؕ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيۡعُ الۡبَصِيۡرُ حَوۡلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنۡ اٰيٰتِنَا ؕ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيۡعُ الۡبَصِيۡرُ
Artinya:
Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S. Al-Isra’ :1)
Jika kita selaraskan dengan perjuangan warga Muhammadiyah dalam berorganisasi, peristiwa ini dapat dimaknai sebagai pedoman untuk membangun organisasi yang berlandaskan nilai-nilai Islam dan semangat perjuangan.
- Ketaatan dan Kedekatan kepada Allah
Isra’ Mi’raj mengajarkan bahwa keberhasilan seorang pemimpin atau anggota organisasi harus dimulai dari ketaatan dan kedekatan kepada Allah SWT. Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang berorientasi pada amar ma’ruf nahi munkar perlu memastikan bahwa setiap program, keputusan, dan aktivitasnya sesuai dengan nilai-nilai Al-Qur’an dan Sunnah. Seperti halnya Nabi Muhammad SAW yang selalu mengutamakan hubungan dengan Allah dalam setiap langkah, anggota Muhammadiyah perlu menjadikan spiritualitas sebagai dasar setiap tindakan dalam berorganisasi.
- Visi yang Jelas dalam Perjuangan
Mi’raj mengajarkan pentingnya memiliki visi yang tinggi dan jelas. Dalam perjalanan ke Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah shalat sebagai pondasi utama ibadah umat Islam. Muhammadiyah dapat memaknai hal ini sebagai pentingnya memiliki visi yang terarah dalam membangun umat. Sebagai organisasi, visi Muhammadiyah untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya harus terus menjadi acuan dalam setiap program yang dirancang, baik di bidang pendidikan, kesehatan, maupun sosial.
- Kerja Kolektif dan Kebersamaan
Isra’ menunjukkan pentingnya kolaborasi dan sinergi. Nabi Muhammad SAW bertemu dengan para nabi terdahulu di Masjidil Aqsa sebagai bentuk simbol kebersamaan dalam risalah kenabian. Dalam konteks Muhammadiyah, ini dapat diartikan sebagai pentingnya kerja kolektif dalam menjalankan misi organisasi. Anggota Muhammadiyah, baik di tingkat ranting, cabang, maupun pusat, harus saling mendukung, bekerja sama, dan mengutamakan kepentingan bersama untuk mencapai tujuan organisasi.
- Keteguhan dan Ketabahan
Isra’ Mi’raj terjadi pada masa-masa sulit dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW, setelah peristiwa Tahun Kesedihan (Amul Huzni). Namun, beliau tetap tegar dan mendapatkan penghiburan serta arahan dari Allah SWT. Dalam perjuangan berorganisasi, Muhammadiyah sering menghadapi tantangan, baik dari segi internal maupun eksternal. Keteguhan dan ketabahan menjadi kunci untuk terus maju, sebagaimana diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa ini.
- Pentingnya Ibadah dan Kepedulian Sosial
Salah satu hasil Mi’raj adalah perintah shalat lima waktu, yang menegaskan hubungan vertikal dengan Allah. Namun, ibadah ini juga harus tercermin dalam hubungan horizontal dengan sesama manusia. Muhammadiyah, sebagai gerakan Islam, tidak hanya menekankan pentingnya ibadah ritual tetapi juga melaksanakan amal usaha yang berdampak langsung pada masyarakat, seperti mendirikan sekolah, rumah sakit, dan panti asuhan.
Peristiwa Isra’ Mi’raj mengandung banyak pelajaran berharga yang relevan dalam konteks berorganisasi di Muhammadiyah. Semangat spiritualitas, visi yang jelas, kerja kolektif, keteguhan, dan kepedulian sosial adalah nilai-nilai yang dapat diimplementasikan untuk memperkuat organisasi dan memperjuangkan misi mulia Muhammadiyah. Dengan menjadikan Isra’ Mi’raj sebagai inspirasi, Muhammadiyah dapat terus berkembang menjadi organisasi yang tidak hanya membawa kemajuan, tetapi juga keberkahan bagi umat dan bangsa.