Menguatkan Komitmen pada Alquran
Arif Subakir, S.E (Peserta Sekolah Tabligh PWM Jateng di UMKABA)

Kitab (Alquran ) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi orang orang yang bertaqwa. Yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib dan yang menegakkan sholat dan menginfakkan sebagian rezeki yang kami berikan kepada mereka (QS Al Baqarah : 2-3).
Allah SWT telah menurunkan sebaik-baik perkataan, yaitu Alquran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulan-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian kulit dan hati mereka menjadi tenang pada waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikenhendaki-Nya. Barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak seorangpun yang mampu memberikan petunjuk kepadanya (QS Az Zumar :23).
Begitulah Allah menjadikan Alquran sebagai rujukan kaum Muslimin dalam meniti hidup guna mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Selain itu Alquran juga menjadi obat (penawar) bagi penyakit hati, yang terus mewabah di tengah masyarakat modern (QS al Isra :82).
Karena itu, setiap Muslim hendaknya menguatkan kembali komitmen kepada Alquran. Mengimani, membenarkan , mencintai, menghormati dan mengagungkannya. Setiap saat setiap Muslim hendaknya terus berkomitmen mengamalkan Alquran.
Untuk itu diperlukan langkah padu dan kosisten agar komitmen ini terus terjaga. Setidaknya ada lima Langkah yang perlu dilakukan.
Pertama, Meyakini dengan sepenuh hati bahwa Alquran adalah kalamullah yang diturunkan kepada Rasulullah SAW Kita wajib mengimani semua ayat yang dibaca. Baik yang berupa hukum-hukum maupun kisah-kisah. Baik yang menurut kita masuk akal maupun yang belum dapat dipahami,yang nyata maupun yang gaib.
Kedua, Menjadikan Alquran sebagai kawan akrab dalam kehidupan, yakni sebagai bahan bacaan terbaik dalam perjalanan umat manusia. (QS Al Baqarah : 121).
Ketiga, Berupaya memahami setiap kata dan kalimat indah yang tertera dalam kitab mulia ini. Tadabbur Alquran dilakukan dengan mengulangi ayat-ayat yang dibaca meresapinya dalam hati ( QS An Nisa : 82).
Keempat, Mencoba menghafalkan dan menjaga hafalan ayat demi ayat dengan sepenuh hati dalam kehidupan sehari-hari.
Kelima, Mengamalkan dalam hidup keseharian dan berpegang teguh pada hukum hukumnya. Senantiasa berusaha menyelaraskan hidup dan tingkah laku sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW. Karena sesungguhnya akhlak Rasulullah SAW adalah gambaran aplikatif dari Alquran.
Marilah kita menjadikan Alquran sebagai teman sejati, kemana dan dimanapun berada, Alquran selau menjadi tuntunan sebagaimana pesan Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Hakim dari Hudzaifah “ Hendaklah kalian sekalian beredar Bersama kitab Allah, dimana saja dia beredar.”
Bila sudah demikian, tidak ada lagi kekhawatiran menhadapi berbagi himpitan, bahkan saat puncak kesulitan menerpa setiap diri di hari perhitungan kelak, Alquran akan menjadi Syafaat/ penolong kita.
Wallahu A’lam.