Artikel

Berkisah, Menyentuh Hati Lewat Pesan Dakwah

Oleh: Ernawati (Peserta Sekolah Tabligh PWM Jateng di UMKABA)

Mengapa Perlu Berdakwah Lewat Kisah?

Berdakwah adalah aktivitas menyampaikan pesan-pesan Islam kepada umat manusia dengan tujuan untuk mengajak kepada jalan yang benar, sesuai dengan ajaran Allah dan Rasul-Nya. Salah satu metode yang sangat efektif dalam berdakwah adalah melalui kisah atau shiroh, yaitu cerita-cerita yang sarat dengan pelajaran dan hikmah. Kisah memiliki daya tarik tersendiri, karena bisa menggerakkan emosi, membangkitkan kesadaran, dan membuat seseorang lebih mudah menerima pesan yang disampaikan. Selain itu, kisah juga mempermudah pemahaman tentang nilai-nilai agama yang terkadang abstrak menjadi lebih konkret dan aplikatif.

Manusia pada dasarnya lebih mudah mengingat dan terhubung dengan cerita daripada informasi yang disampaikan secara teoritis atau fakta-fakta yang kering. Melalui kisah, pesan dakwah menjadi lebih hidup, relatable, dan mudah dipahami. Kisah juga bisa melampaui batasan waktu dan tempat, serta menjangkau berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, dengan cara yang lebih menghibur dan menggugah.

Ustadz Hanan Attaki memiliki pandangan bahwa berkisah shiroh atau menceritakan kisah-kisah Nabi Muhammad SAW sangat penting karena dapat mempertajam nalar berpikir, memupuk kebijaksanaan, serta memberikan pelajaran berharga tentang kehidupan. Menurutnya, mempelajari sejarah dan kisah Nabi dapat membantu umat Islam memahami bagaimana cara memperbaiki diri dan akhlak.

Beliau juga menekankan bahwa kisah-kisah Nabi dalam Al-Qur’an sebagian besar disampaikan melalui bahasa story telling, sehingga penting untuk memahami konteks dan hikmah di balik setiap kisah tersebut. Dengan mempelajari kisah-kisah Nabi, umat Islam dapat memperoleh beberapa manfaat, seperti:

– Mempertajam nalar berpikir dan memupuk kebijaksanaan

– Memperbaiki akhlak dan memperdalam pemahaman agama

– Memperoleh pelajaran berharga tentang kehidupan dan bagaimana menghadapi tantangan

– Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT

pesan dakwah melalui berkisah dapat lebih menyentuh hati karena beberapa alasan:

# Alasan Psikologis

Kisah-kisah dapat membangun koneksi emosional dengan pendengar. Mendengar kisah membuat orang merasakan pengalaman orang lain. Selain itu kisah bisa membangun empati dan memperdalam pemahaman.

# Alasan Teologis

Selain Nabi Muhammad SAW sering menggunakan kisah-kisah untuk menyampaikan pesan, banyak ayat Al-Qur’an berupa kisah-kisah Nabi dan orang-orang shaleh yang mengandung hikmah dan pelajaran berharga.

# Alasan Komunikatif

Kisah yang menggunakan bahasa yang sederhana mudah dipahami semua kalangan, memberikan konteks nyata untuk memahami ajaran agama juga lebih mudah diingat.

# Alasan Spiritual

Kisah Nabi dan orang-orang shaleh menginspirasi perubahan, memperkuat iman dan ketakwaan dan bisa membentuk akhlak mulia.

Relevansi “Dakwah Lewat Kisah” menurut  Al-Qur’an

Al-Qur’an, kitab suci umat Islam, sangat sering menggunakan metode kisah dalam menyampaikan wahyu dan petunjuk Allah. Sekitar sepertiga dari isi Al-Qur’an berisi kisah-kisah, baik itu mengenai para nabi, rasul, umat terdahulu, dan berbagai peristiwa yang terjadi dalam sejarah umat manusia. Kisah-kisah tersebut memiliki tujuan yang sangat penting dalam dakwah Islam, yaitu untuk memberikan pelajaran moral, spiritual, dan kehidupan yang bisa diambil hikmahnya oleh umat manusia.

Menurut sebagian ulama, memang ada pandangan yang mengatakan bahwa sekitar sepertiga dari Al-Qur’an berisi kisah-kisah. Ini disebabkan oleh banyaknya ayat yang menyebutkan kisah-kisah nabi dan umat terdahulu sebagai sarana untuk mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan peringatan bagi umat Islam. Kisah-kisah tersebut tersebar dalam berbagai surat, baik dalam bentuk cerita langsung, peringatan, maupun analogi.

Namun, tidak semua bagian Al-Qur’an berisi kisah secara eksplisit. Selain kisah, Al-Qur’an juga memuat banyak ayat yang berisi hukum-hukum (ahkam), peringatan, petunjuk hidup, dan ajaran tauhid yang menjadi inti ajaran Islam. Oleh karena itu, meskipun sepertiga Al-Qur’an berisi kisah, keseluruhan Al-Qur’an memiliki fungsi yang saling melengkapi dalam membimbing umat Islam menuju kehidupan yang lebih baik.

Dalam banyak surat, kita menemukan kisah-kisah para nabi, rasul, dan umat terdahulu yang disampaikan sebagai pelajaran bagi umat Islam. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

“Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah-kisah mereka yang penuh hikmah.”

(An-Nisa: 122)

Ayat ini menunjukkan bahwa kisah-kisah dalam Al-Qur’an bukan hanya sebagai cerita belaka, tetapi mengandung banyak pelajaran yang dapat diterapkan dalam kehidupan umat manusia. Kisah-kisah tersebut berfungsi sebagai pembelajaran moral dan spiritual yang relevan dengan kehidupan umat manusia di segala zaman.

Beberapa contoh kisah dalam Al-Qur’an yang mengandung pesan dakwah antara lain kisah Nabi Adam, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Yunus, dan Nabi Muhammad SAW. Kisah-kisah ini sering kali mengandung unsur perjuangan, ujian, kesabaran, dan keteguhan iman. Dengan mengisahkan perjuangan mereka dalam menyampaikan wahyu Allah kepada umat manusia, Al-Qur’an memberi teladan bagi kita untuk tetap teguh di jalan dakwah, meskipun banyak tantangan dan rintangan.

Apa yang Bisa Kita Lakukan sebagai Contoh Nyata Berdakwah Lewat Shiroh atau Kisah?

Sebagai umat Islam yang ingin berdakwah, kita dapat mengambil beberapa langkah nyata untuk menyampaikan pesan dakwah melalui kisah atau shiroh. Berikut adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan:

  1. Menceritakan Kisah Para Nabi dan Rasul

Menyampaikan kisah-kisah nabi dan rasul dalam konteks yang relevan dengan kehidupan sekarang adalah salah satu cara berdakwah yang sangat efektif. Misalnya, kita bisa mengangkat kisah Nabi Musa dengan perjuangannya melawan Firaun sebagai pelajaran tentang keberanian dan keimanan. Atau kisah Nabi Muhammad SAW yang sabar menghadapi berbagai ujian dalam menyebarkan wahyu.

  1. Menggunakan Kisah Kehidupan Sehari-hari

Selain kisah-kisah besar dalam sejarah Islam, kita juga bisa menyampaikan dakwah melalui kisah kehidupan sehari-hari yang bisa diambil pelajarannya. Kisah sederhana tentang seseorang yang berubah menjadi lebih baik setelah mengenal Islam, atau kisah tentang tolong-menolong dan ukhuwah Islamiyah, dapat menjadi sarana dakwah yang sangat efektif.

  1. Mengadakan Kegiatan Ceramah atau Kajian Berbasis Kisah

Dalam kegiatan kajian Islam, kita bisa memfokuskan pembahasan pada kisah-kisah inspiratif dari Al-Qur’an dan Hadis. Dengan memberikan penjelasan tentang hikmah dan pelajaran yang terkandung dalam kisah-kisah tersebut, dakwah kita akan lebih mudah diterima dan dipahami oleh berbagai kalangan.

  1. Menggunakan Media Sosial dan Teknologi

Di era digital ini, kita bisa memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan kisah-kisah dakwah. Melalui platform seperti Instagram, YouTube, atau TikTok, kita dapat berbagi kisah-kisah islami dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh anak muda. Dengan pendekatan yang kreatif dan inovatif, dakwah lewat kisah bisa menjangkau audiens yang lebih luas.

  1. Menulis Buku atau Artikel

Menulis kisah-kisah dakwah dalam bentuk buku atau artikel juga merupakan cara efektif dalam menyampaikan pesan-pesan agama. Buku-buku yang mengangkat kisah inspiratif dari sejarah Islam atau bahkan kisah-kisah kehidupan nyata umat Islam saat ini, dapat memberi pencerahan kepada pembaca untuk lebih mendalami ajaran agama.

  1. Berinteraksi Langsung dengan Masyarakat

Kita bisa berdakwah langsung dengan masyarakat melalui dialog atau diskusi informal, di mana kita bisa berbagi kisah-kisah Islami yang relevan dengan situasi mereka. Misalnya, dalam mengatasi persoalan sosial atau pribadi, kita bisa mengaitkan dengan kisah-kisah para sahabat atau umat terdahulu yang menghadapi masalah serupa.

Berdakwah lewat kisah atau shiroh adalah pendekatan yang sangat efektif dan relevan dengan ajaran Islam. Kisah-kisah dalam Al-Qur’an memberikan teladan yang dapat memotivasi dan menginspirasi umat untuk menjalani kehidupan yang sesuai dengan petunjuk Allah. Sebagai umat Islam, kita perlu memanfaatkan kisah-kisah tersebut sebagai alat dakwah yang menarik, penuh hikmah, dan mampu menyentuh hati orang lain. Dengan cara ini, dakwah dapat lebih mudah diterima dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button