Artikel

Sebelum Kau Menikah

Oleh : Dr. Hamdan Maghribi, M.Phil.

Ada beberapa hal yang perlu digali dan dalami dari pasangan masing-masing tentang beberapa hal yang paling mendasar terkait dengan pandangan dan kebijaksanaan yang mereka miliki; tentang Agama, Cinta, Harta dan Status Suami-Istri yg kelak akan di sandang ke depan.
Berkomunikasilah secara produktif. Maksudnya dapat menambah wawasan dan kedalaman pemahaman tentang diri sendiri, dia, dan paradigma yang dimiliki bersama. Jadi komunikasi ini tidak hanya sekedar basa basi dan tanya; tentang makan, jalan, dan pernyataan kerinduan serta roman picisan. Jadikanlah komunikasi sebagai ruang diskusi yang sehat, yang dapat menggali isi pikiran, hati, dan emosi. Cobalah berdiskusi tentang apa makna tauhid yang dipahami? apa implikasi dari keyakinan bahwa Allah Maha Kuasa? Sejauh apa pengaruhnya dlm kehidupan kita?

Dalam kesempatan yang lain, tanyakan apa definisinya tentang cinta, bagaimana memaknai kalimat “i love you”? apa konsekwensi ketika kalimat itu diucapkan? bagaimana pertanggungjawaban kalimat tersebut dan relasinya dengan hubungan kita?
Tentang harta, bisa bertanya apa harta yang paling penting baginya? bagaimana sikapnya jika punya banyak atau sedikit harta? seberapa penting kehalalan harta? bagaimana tanggapannya terhadap harta yang haram? seberapa besar cintanya pada Harta?
Pada waktu yang lain, cobalah berdiskusi tentang konsep suami/istri. Bertanyalah tentang hal-hal yang mendasar seperti apa hak dan kewajiban suami/istri, bagaimana adab dan akhlaknya, Kenapa istri harus patuh pada suami? kenapa suami harus menjaga; memberi rasa nyaman dan aman buat istri? dan seterusnya.
Bisa juga menanyakan pendapatnya tentang kasus-kasus tertentu. Bagaimana pendapatnya tentang Suami yang memukul istri? atau Istri yang selalu menekan suami? bagaiman jika pendapatannya sedikit? bagaimana jika nanti kita tidak bisa punya anak?

Diskusi-diskusi tersebut sangat penting untuk mengetahui sejauhmana chemistry lahir batin di antara keduanya. Sehingga keduanya sudah dapat memahami, mengantisipasi, dan menentukan sikap bagaimana kelak mereka akan saling berhadapan dalam suatu kondisi.
Dengan diskusi, bisa diketahui apa kekurangan masing-masing, sehingga ketika menikah dapat saling tambal kekurangan saling sulam kelemahan bersama-sama, bukankah cinta itu tentang saling, bukan siapa yang paling. Bila emosi meletup, tidak gagap dan responsif, karena telah mempersiapkan alternatif sikap sebelumnya.
Akhirnya, salinglah mengetahui, apa sebenarnya yang paling dibutuhkan. Menikah bukan hanya sekedar hidup bersama, tapi juga tentang bagaimana bisa belajar bersama, dan bersama-sama belajar memperbaiki cara mengenal dan menghadap sang Pencipta.
Pasangan yang baik, adalah pasangan yang membuatmu terus penasaran untuk Belajar. Pasangan yang cerdas adalah pasangan yang membuatmu berpikir keras, bukan hanya membuatmu bekerja keras.

#PhiloSufi ok

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button