Keutamaan Ilmu Dan Pemiliknya
Oleh : Mutiatun, S.Pd.I (Peserta Sekolah Tabligh PWM Jateng di UMKABA)

Innalhamda lillahi nahmaduhu wa nasta’inuhu wanastaghfiruh, wanastahdiihi wana’uudzu billlaahi min syuruuri anfusinaa wamin sayyiaati a’maalinaa, mayyahdihillaahu falaa mudillalah, wa manyudlil falaa haadiyalah. Asyhadu an laa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu wa rosuuluh. Allaahumma sholli wa sallim wabarik ‘alaa sayyidina muhammadin wa’ala aalihi washohbihi wamanihtada bihudaahu ila yaumil qiyaamah. Ammaa ba’du. Fayaa i’baadallah, uushiinii nafsii wa iyyaakum bitaqwaallah, faqod fazal muttaquun. Wa qoola ta’alaa yaa ayyuhal ladziina aamaanuut taqullaha haqqo tuqootihi walaa tamuutunna illa wa antum muslimuun. Shodaqollahul adziim.
Segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya dan memohon pertolongan-Nya serta memohon ampunan-Nya dan memohon petunjuk dari-Nya, dan kami berlindung kepada Segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya, kami memohon pertolongan-Nya, kami mohon ampun kepada-Nya, kami memohon petunjuk kepada-Nya, dan kami berlindung kepada Allah dari keburukan diri kami dan dari keburukan amal kami. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada seorang pun yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang disesatkan-Nya, maka tidak ada petunjuk baginya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, berkahilah dan berkahi junjungan kami Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya serta orang-orang yang mengikuti petunjuknya hingga hari kiamat.
Islam sangat menjunjung tinggi ilmu yang termaktub dalam Al-Qur`an dan hadits. Semangat menuntut ilmu jangan sampai pudar ketika menghadapi hambatan seperti hujan, jalan becek, ejekan dan cemoohan orang lain. Ayat yang pertama kali turun yakni surat al-Alaq ayat 1-5 menggambarkan betapa pentingnya ilmu dan pemiliknya. Orang yang mencari jalan menuju ilmu maka Allah akan memudahkan jalannya menuju surga. Perumpamaan orang yang berilmu dengan ahli ibadah laksana keutamaan bulan purnama dengan bintang-bintang. Pada masa Rasulullah SAW ada sahabat yang bertanya ketika ada dua pilihan majelis dzikir dan majelis ilmu maka majelis ilmu lebih utama. Guru yang profesional mendapat jaminan surga. Orang-orang yang berilmu akan mampu menyatukan perbedaan pendapat termasuk dalam hal-hal yang terkadang sudah sekian lama tidak terurai seperti masalah qunut subuh dan lain-lain.
Firman Allah menyebutkan:
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ
Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan!
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu padanya, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim).
Keutamaan orang-orang yang berilmu adalah mendapatkan dunia dan akhirat.
مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَهَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ
Artinya: “Barangsiapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat hendaklah ia menguasai ilmu, dan barangsiapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat) hendaklah ia menguasai ilmu,” (HR Ahmad).
Pentingnya ilmu menjadikan kita semakin semangat untuk menggapainya dengan berbagai cara yang ditempuhnya. Pada abad 6-13 yang lalu saat Islam mengalami masa kejayaan karena sangat menjujung tinggi ilmu. Tokoh ilmuan yang dapat membawa perubahan besar seperti Ibnu Sina (kedokteran), Ar-Rozi (kedokteran-operasi bedah), Al-Kindi (filsafat), Al-Faraghi (filsafat), Al-Khawarizmi (matematika) adalah ilmuan yang mendasari ilmunya dengan memahami dan mengimplementasikan al-Qur`an dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana kondisi hari ini?
“Risalah Islam Berkemajuan” merujuk pada gagasan atau visi yang mengintegrasikan nilai-nilai ajaran Islam dengan kemajuan dan perkembangan zaman. Ini adalah konsep yang mengedepankan penerapan prinsip-prinsip Islam dalam berbagai aspek kehidupan, seperti ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, pendidikan, dan sosial, dengan tujuan untuk menciptakan masyarakat yang maju, adil, dan sejahtera sesuai dengan tuntunan syariat Islam.
Pada dasarnya, Risalah Islam Berkemajuan menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kemajuan duniawi dan kepatuhan terhadap ajaran agama. Ini berarti umat Islam diharapkan tidak hanya mengembangkan ilmu dan teknologi, tetapi juga menjaga etika, moralitas, dan nilai-nilai Islam dalam setiap langkah pembangunan tersebut.
Di Indonesia, istilah “Risalah Islam Berkemajuan” sering dikaitkan dengan visi pembangunan yang disuarakan oleh tokoh-tokoh Islam yang ingin memadukan nilai-nilai keagamaan dengan kebutuhan masyarakat modern. Dengan demikian, konsep ini berupaya menunjukkan bahwa Islam bukanlah penghalang bagi kemajuan, tetapi justru dapat menjadi landasan untuk mencapai kemajuan tersebut dengan cara yang beretika dan berlandaskan pada keadilan sosial.
Menurut Muhammadiyah, Risalah Islam Berkemajuan memiliki lima ciri utama yang mendasari visi dan misinya dalam menjalankan ajaran Islam secara progresif, yaitu: aqidah yang lurus, kembali kepada al-Qur`an dan sunah, memperkuat tajdid, Islam washatiyah dan Islam rahmatan lil alamin. Kesatuan konsep iman membenarkan dalam hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan secara komprehensif dan dijaga hinggal ajal menjemput (husnul khatimah).
Islam yang Berkemajuan: Muhammadiyah menekankan pentingnya Islam yang tidak hanya relevan dengan perkembangan zaman, tetapi juga mendorong umat Islam untuk terus berkembang dan berinovasi dalam ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, dan kehidupan sosial. Islam yang berkemajuan adalah Islam yang memajukan umat manusia, membawa kesejahteraan, dan memajukan peradaban.
Memahami Islam secara Universal: Risalah Islam Berkemajuan menekankan bahwa ajaran Islam bukan hanya untuk umat Islam, tetapi juga berlaku untuk seluruh umat manusia. Islam mengajarkan tentang keadilan, persaudaraan, dan perdamaian yang dapat diterapkan dalam kehidupan bersama tanpa melihat latar belakang agama, budaya, atau suku.
Teguh pada Pokok-Pokok Ajaran Islam: Meskipun mendorong kemajuan, Muhammadiyah tetap berpegang teguh pada prinsip dasar ajaran Islam, yakni tauhid (keesaan Tuhan), syariat, dan akhlak yang mulia. Prinsip-prinsip ini menjadi landasan dalam setiap langkah pembangunan masyarakat yang maju.
Menegakkan Keadilan Sosial: Risalah Islam Berkemajuan juga bertujuan untuk menegakkan keadilan sosial. Muhammadiyah berusaha mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera dengan mengedepankan nilai-nilai kesetaraan, hak asasi manusia, dan pengentasan kemiskinan melalui berbagai program sosial, pendidikan, dan ekonomi.
Menghargai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi: Islam yang berkemajuan menurut Muhammadiyah juga mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai alat untuk mencapai kebaikan dan kemajuan umat manusia. Oleh karena itu, Muhammadiyah mendukung pendidikan, riset, dan pengembangan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi umat, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan agama dalam penerapannya.
Kelima ciri ini menjadi dasar bagi Muhammadiyah untuk terus berkontribusi dalam membangun umat yang berilmu, berakhlak, dan berkemajuan sesuai dengan ajaran Islam.
Disarikan dari Pengajian Ahad Pagi Majelis Taklim Ulul Albab PCM Limpung Hari Ahad Wage 12 Rajab 1446 H/ 12 Januari 2025 M pemateri Prof. Dr. H. Sofyan Anis, M.Si (Rektor UMS/ Bendahara PWM Jawa Tengah)