Artikel

Al-Ghazali: Menyatukan Ilmu dan Hidayah dalam Perjalanan Ruhani

Dalam memahami warisan intelektual dan spiritualitas, kita tak dapat mengabaikan kapasitas ganda yang dimiliki oleh al-Ghazali. Sebagai seorang intelektual sekaligus Sufi, pandangannya membentuk landasan fundamental tentang urgensi pengetahuan dan spiritualitas. Dalam karya monumentalnya, Bidayah al-Hidayah, al-Ghazali menggambarkan paradigma dasar yang ingin ditekankan: ilmu dan hidayah adalah dua aspek yang tak terpisahkan. Hidayah, menurutnya, tak dapat dicapai tanpa pengetahuan, dan pengetahuan, pada gilirannya, menjadi sarana untuk mencapai hidayah.

Salah satu karyanya yang sangat populer, Raudah at-Talibin wa ‘Umdah as-Salikin, merupakan terjemahan dari karya tersebut dan memberikan panduan lengkap serta sistematis bagi kaum intelektual dan spiritualis dalam meniti jalan ruhani mereka. Hidayah, yang diartikulasikan oleh al-Ghazali, adalah lawan dari kesesatan yang disebutnya sebagai ‘keterputusan’ dari Tuhan. Ini terjadi ketika hamba terpaku pada sesama makhluk, teralih dari akidah yang benar, dan terus-menerus mencari kebenaran di luar batas kebenaran yang ditentukan oleh Tuhan.

Dalam upaya mengembalikan posisi ruhaniahnya yang terpinggirkan, al-Ghazali menegaskan bahwa seorang hamba harus berkhidmat di jalan sufistik dengan teguh dan sungguh-sungguh. Hanya dengan tekad dan keseriusan ini, seorang hamba dapat kembali kepada jalan petunjuk dan mencapai hidayah yang diinginkan. Kitab ini, Raudah at-Talibin wa ‘Umdah as-Salikin, menjadi jembatan yang menghubungkan intelektualitas dan spiritualitas, menawarkan pandangan mendalam tentang perjalanan ruhani dan tata cara mencapai pencerahan batin.

Dalam karya ini, al-Ghazali membahas berbagai wacana, doktrin, dan ajaran dalam tradisi Sufisme secara mendalam. Meskipun bukan seorang pemimpin tarekat atau Syekh Sufi, pengetahuan al-Ghazali tentang Sufisme luar biasa. Kitab ini, yang dihasilkan bukan sebagai panduan tarekat tertentu, melainkan sebagai kompilasi pengetahuannya yang mendalam tentang Sufisme, telah menjadi salah satu rujukan utama bagi banyak praktik dan kajian di dalam tradisi Sufi.

Dengan demikian, al-Ghazali menghadirkan pemahaman yang kokoh tentang bagaimana ilmu dan spiritualitas bersatu dalam mencapai tujuan akhir, yakni hidayah. Kitabnya tidak hanya menjadi petunjuk bagi para intelektual, tetapi juga bagi mereka yang berada dalam pencarian kebenaran sejati. Sebagai penjelasan tentang kompleksitas perjalanan rohaniah, karya-karya al-Ghazali tetap relevan dan inspiratif dalam meresapi kebijaksanaan Islam dan mendalami makna sejati dari hidayah.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Check Also
Close
Back to top button