Artikel

Hikmah Dan Musibah

Oleh : Dr. Hamdan Maghribi, M.Phil.

Saat musibah menyapa, yang harus kita percaya adalah; bisa jadi itulah lahan nafkah bagi yang lainnya. Jika kita sakit misalnya, lalu pergi ke rumah sakit untuk berobat. Kita bayar biaya pengobatannya, berapa orang yg kita ‘bantu’? Dokternya, perawatnya, penjaga loketnya, penjaga apotiknya, satpam rumah sakitnya, supir yg mengantar obat dari pabrik ke rumah sakit, semua pekerja di pabrik obat itu, semuanya mendapat rizki dari sakit yg kita derita. Jika ada yang kemalingan misalnya, percayalah bahwa kita diminta untuk mengaktifkan peran polisi di masyarakat. Bahkan jika ada yg meninggal sekalipun, bukankah secara tidak langsung telah berbagi rizki dengan penggali kubur dst.?

Maka disinilah makna bahwa sedekah itu bisa menolak bala. Karena kita sudah memberikan hak orang lain yg ada pada kita, sehingga kita tidak perlu “dipaksa” oleh Allah untuk memberikan hak orang lain itu dengan jalan musibah. Maka jangan pernah heran kepada orang yg bersedekah jika dia jauh dari musibah. Dan jika kita terkena musibah, sabarlah. Mungkin Allah memberi jalan kita untuk berbagi Rizki dengan sesama.
Bila kita yakin suka dan duka, derita dan bahagia itu berasal dariNya, pasti semua ada hikmahnya.
Jangan berlebihan dalam menyambutnya.
Mari jalani dengan sempurna agar meraih bahagia paripurna hingga di surgaNya

#PhiloSufi

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button