Ahad, 14 Juli 2024 bertepatan dengan 08 Muharram 1446 H. Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Dr. H. Tafsir, M.Ag. hadir dalam pembukaan sekolah tabligh Angkatan ke – 4 di Universitas Muhammadiyah Kendal Batang (UMKABA).
Hadir pula Ketua Majelis Tabligh PWM Jateng Dr. Ali Trigiyatno, M.Ag, Pimpinan Daerah Muhamam Kendal, Rektor UMKABA Dr. Sri Rejeki SKP M. Kep. dan Jajaran Majelis Tabligh PWM Jateng.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kendal H. Moch Agus Nur H, ST. Menyambut baik dengan diadakannya sekolah Tabligh PWM Jateng di Kendal . Beliau berharap bahwa nantinya lulusan sekolah tabligh bisa masuk ke segala lini kehidupan dalam berdakwah. Karena tantangan ke depan dalam dakwah akan lebih besar beliau berharap kedepan ada pola yang terencana dalam langkah- langkah berdakwah.
Ketua Majelis Tabligh PWM Jateng menyampaikan bahwa sekolah tabligh yang diselengarakan di UMKABA merupakan sekolah Tabligh angkatan ke 4 setelah sebelumnya sudah dibuka Sekolah Tabligh membuka angkatan pertama di UMPP Pekalongan, angkatan kedua di Wonosobo. Dan Angkatan ke 3 di UNIMMA Magelang.
Beliau juga menyampaikan bahwa Sekolah tabligh angkatan ke – 4 di Kendal ini diikuti oleh 59 peserta yang sudah mendaftar dan mengikuti pretest dan kemungkinan. Masih bisa bertambah karena Mash membuka kesempatan untuk 2 Minggu ke depan.
Target diadakannya sekolah tabligh adalah membekali da’i da’i muhammadiyah bukan hanya pandai dalam retorika, tetapi juga dalam kepiawaian dalam menulis dan bermedsos.
Beliau juga menyampaikan terimakasih kepada PWM Jateng, Lazismu Jateng , PDM Kendal, UMKABA, dan majelis tabligh PDM Kendal yang sudah mensuport sekolah tabligh angkatan ke 4.
Dalam sambutannya, Ketua PWM Jateng Dr. H. Tafsir, M.Ag. menyampaikan apresiasi kepada Majelis Tabligh PWM Jateng yang sudah melaksanakan salah satu program andalannya yaitu mencetak mubaligh muhammadiyah.
Dr. H Tafsir secara resmi membuka Sekolah Tabligh PWM Jateng Angkatan ke – 4 di UMKABA sekaligus mengisi Kuliah Umum dengan tema “metode dan strategi Dakwah Kultural di Muhammadiyah”.
Baliau menyampaikan bahwa dakwah butuh banyak dukungan. Selain SDM, materi dan koneksi serta dukungan dari penguasa juga penguasaan kultur dan kearifan lokal dalam berdakwah. (ADH)
