KhutbahKhutbah Jum'at

Khutbah Jum’at : Marhaban Ya Dzulhijjah

Oleh : Deni Prasetyo

Khutbah Pertama

  اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ إِلاَّ اللّٰه وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللّٰه. اَللّٰهُـمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ

أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللّٰهَ ، أُوْصِيْنِيِ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللّٰهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وَقَالَ تَعَالَى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

\Hadirin Jamaah jum’at rahimakumulloh

Pertama, marilah kita panjatkan rasa syukur kita kehadirat Allah SWT atas limpahan nikmat, karunia, hidayah, serta inayah-Nya kepada kita semua sehingga pada kesempatan kali ini kita masih bisa berkumpul di tempat yang mulia ini untuk melaksanakan salah satu kewajiban kita yaitu melaksanakan ibadah sholat jumat.

Shalawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita, suri tauladan kita Nabi Agung Muhammad solallahu alaihi wassalam, beserta keluarga dan sahabatnya serta seluruh ummatnya hingga yaumil kiamat nanti. Semoga di hari  kiamat nanti kita dan keluarga besar kita semuanya mendapatkan syafa’at dari beliau SAW. Aamiin Ya Robbal ‘Aalamiin.

Tak lupa, khatib wasiatkan kepada diri khatib pribadi dan semua yang hadir di tempat ini untuk senantiasa bertakwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla dengan menjalankan perintah-perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya. Takwa inilah sebaik-baik bekal kita menghadap Allah SWT di akhirat kelak. Allah SWT berfirman:

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقْوَىٰ  وَٱتَّقُونِ يَٰأُولِى ٱلْأَلْبَٰبِ

“Berbekallah kamu sekalian, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang berakal.” (QS. Al-Baqarah:197)

Dan takwa pulalah syarat mutlak bagi kita untuk meraih keselamatan dan kebahagiaan hidup yang kekal dan abadi setelah kita mati. Karena yang berhasil, beruntung, yang selamat dan bahagia hanyalah orang-orang yang bertakwa. Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan muslim (QS. Ali ‘Imran: 102)

Maasyiral muslimin rahimakumullah

Hari ini kita berada di penghujung bulan Dzulqo’dah, yakni tanggal 30 Dzulqo’dah. Esok hari in sya Allah kita sudah memasuki bulan Dzulhijjah. Bulan Dzulhijjah  adalah salah satu dari empat bulan haram selain bulan Dzulqo’dah, Rajab, dan Muharram. Kita tahu bahwa bulan haram adalah bulan yang memiliki kedudukan yang istimewa dalam islam. Allah SWT berfirman dalam QS. At taubah: 36

إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ

“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram.” (QS. At Taubah:36)

Kemudian mengenai keistimewaan hari-hari dalam bulan Dzulhijjah,  Allah SWT bersumpah dengan firman-Nya:

وَلَيَالٍ عَشْرٍ

“Dan (demi) malam yang sepuluh.” (QS. AL Fajr:2)

Ada tiga pendapat mufasir mengenai makna ayat kedua surat al Fajr ini. pendapat pertama  mengatakan bahwa yang dimaksud malam yang sepuluh tersebut adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Pendapat yang kedua 10 malam terakhir bulan Ramadhan, dan pendapat ketiga 10 malam pertama bulan Muharram. Dan pendapat yang kuat menurut para ulama adalah pendapat pertama yang mengatakan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah .

Jamaah Rahimakumullah,

Bulan Dzulhijjah adalah bulan yang istimewa. Terutama di 10 hari pertamanya. Di dalamnya terdapat banyak sekali keutamaan, yang diantaranya:

  1. Pada bulan Dzulhijjah terdapat 10 hari terbaik untuk beramal shalih

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ

“Tidak ada satu pun amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (10 hari pertama bulan Dzulhijjah).”

Berdasarkan hadis ini, dapat dipahami bahwa dari 365 hari dalam setahun ada hari terbaik untuk beramal yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Amal shalih di hari-hari itu lebih Allah cintai, lebih afdhal, lebih banyak pahalanya dibanding amal sahalih di hari-hari lainnya.

  1. Amalan di 10 hari pertama Dzulhijjah melebihi Jihad fi Sabilillah

Kita tahu bahwa jihad fi sabilillah merupakan amalan yang sangat tinggi kedudukannya dalam islam. bahkan termasuk amalan yang paling afdhal setelah sholat dan berbakti kepada orangtua. Sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Al Bukhari dan Muslim disbutkan bahwa suatu ketika sahabat bertanya kepada Nabi SAW;

“Amalan apakah yang paling utama? Beliau SAW menjawab: “Shalat pada waktunya”, lalu sahabat itu bertanya kembali: Kemudian apa lagi? Beliau SAW mejawab: “berbakti kepada kedua orang tua”, lalu sahabat bertanya kembali: kemudian apa? Beliau SAW mejawab:  “Jihad dijalan Allah”. (Muttafaq ‘alaih).

Namun, dalam kasus ini, ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyampaikan hadis mengenai keutamaan 10 hari pertama Dzulhijjah  tadi, para sahabatpun bertanya:

يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ

“Tidak pula jihad di jalan Allah? Nabi SAW menjawab: Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun (mati syahid). (HR. Al Bukhari)

  1. Terdapat amalan yang dapat menghapus dosa 2 tahun

Diantara tanggal 1-10 bulan Dzulhijjah  terdapat satu hari yang terbaik (terbaik dari yang terbaik) yaitu tanggal 9 Dzulhijjah . Hari ini dikenal sebagai hari Arafah. Di hari Arafah ini jamaah haji melakukan puncak rangkaian ibadah haji, yaitu wukuf di padang Arafah. Bagi jamaah haji, meraka tidak boleh berpuasa. Tapi bagi kita yang bukan jamaah haji disunnahkan untuk berpuasa di hari Arafah. Yang mana keutamaan puasa arafah ini dapat menghapus dosa selama dua tahun yaitu setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.  Rasulullah SAW bersabda:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ

“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah ) itu dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang.” (HR Muslim).

4. Simbol persatuan umat islam di seluruh dunia

Di Bulan Dzulhijah ini, kaum muslimin dari berbagai belahan dunia berbondong-bondong berkumpul di tempat yang sama untuk melaksanakan rukun islam yang kelima. Di tanggal 9 Dzulhijjah  nanti ratusan ribu bahkan jutaan jamaah haji berkumpul di suatu tempat untuk melaksanakan wukuf di Arafah. Hari itu adalah hari berkumpul dan bersatunya umat islam dari seluruh dunia dan menjadi simbol persatuan umat islam.

Jamaah Rahimakumullah.

Bulan Dzulhijjah  yang esok akan tiba ini dikenal sebagai bulan haji. Karena di bulan ini sebagian kaum muslimin melaksanakan ibadah haji. Di bulan Dzulhijjah ini ratusan ribu bahkan jutaan muslim dari seluruh dunia berbondong-bondong melaksanakan rukun islam yang ke-5 yaitu haji. Indonesia, menurut dirjen penyelenggara ibadah haji dan umrah Kemenag, tahun ini mendapatkan kuota lebih dari 200 ribu jamaah yang mana angka ini adalah tertinggi dalam sejarah. Di tahun 1445 H ini, diperkirakan lebih dari 2 juta muslim akan berkumpul di baitullah untuk melaksanakan rangkaian ibadah tahunan ini. Namun keutamaan bulan Dzulhijjah  ini tidak hanya untuk mereka yang berhaji. Melainkan untuk seluruh kaum muslimin. Kita yang bukan jamaah haji punya peluang untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dengan jamaah haji. Ada beberapa amalan yang dianjurkan dilakukan di bulan Dzulhijjah  ini, diantaranya:

  1. Bertaubat

Mengapa dimulai dengan taubat? Karena Orang-orang yang tidak bisa melaksankan ibadah dengan baik seperti memperbanyak dzikir, membaca Al-Quran, puasa, sedekah, amal shalih lainnya, boleh jadi hal tersebut disebabkan oleh dosa-dosa yang ia lakukan. Maka untuk menghadapi 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, agar kita mampu beribadah dengan baik di dalamnya, maka kita gharus beristighfar dan bertaubat kepada Allah ‘Azza wa Jalla.

  1. Menjauhi maksiat

Setelah kita bertaubat, memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa yang kita lakukan, maka kita juga harus berusaha semaksimal mungkin untuk menjauhi maksiat. Apalagi, kita tahu bahwa di bulan-bulan haram, selain pahala amal sahalih lebih besar dibandingkan dengan ibadah di bulan-bulan selainnya. Dosa maksiat di bulan haram juga akan lebih besar daripada maksiat di bulan-bulan lainnya. Oleh karena itu, di bulan Dzulhijjah ini kita dianjurkan untuk memperbanyak dan meningkatkan kualitas ibadah kita sekaligus menjauhi maksiat.

  1. Menuntut ilmu

Salah satu ibadah yang utama adalah menuntut ilmu, di mana orang-orang yang menuntut ilmu itu sejak berangkat sampai kembali pulang selalu mendapatkan penghormatan dari para malaikat. Dan apabila ia meninggal dunia dalam masa menuntut ilmu itu ia dihitung sebagai mati syahid.

  1. Memperbanyak dzikir

Allah SWT berfirman:

وَٱذۡكُرُواْ ٱللَّهَ فِيٓ أَيَّامٖ مَّعۡدُودَٰتٖۚ

“Berdzikirlah kepada Allah pada hari yang telah ditentukan jumlahnya (hari-hari pelaksanaan ibadah haji)”  (QS. Al-Baqarah Ayat 203)

5. Puasa terutama puasa Arafah

Kita bisa berpuasa mulai dari tanggal 1-9 Dzulhijjah. Terutama puasa Arafah tanggal 9 Dzulhijjah sebagaimana keutamaannya sudah khatib sebutkan sebelumnya.

  1. Ber-Qurban

Salah satu ibadah yang agung di bulan Dzulhijjah selain Haji adalah Qurban. Umat islam melaksanakan syariat nabi Ibrahim ini mulai tanggal 10,11,12,13 Dzulhijjah. Perintah Qurban ini sebagaimana firman Allah SWT:

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.” (QS. Al-Kautsar: 2)

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا إِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم

 

اKhutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا   أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

Jamaah Rahimakumullah.

Seandainya pak lurah mengumumkan kepada warganya: pada tanggal 1-10 Juni 2024, ada pasar sembako murah di Balai Desa. Dengan ketentuan harga diskon 50 %. Kira-kira apa yang akan terjadi? Masyarakat pasti akan berbondong-bondong  menghadiri pasar itu dengan antuasias untuk membeli kebutuhan pokok mereka.

Seumpama ada seorang bos atau pimpinan perusahaan mengumumkan bahwa ia akan menaikkan gaji 2 kali lipat bagi karyawannya yang rajin bekerja. Maka sudah barang tentu karyawannya itu akan semakin semangat dan giat bekerja agar gajinya bertambah.

Atau misalkan ketika ada pembagian sembako gratis, sedekah, THR, BLT, dan lain sebagainya, kita akan melihat antrian mengular panjang, berdesak-desakan bahkan tak jarang saling berebut hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Lalu bagaimana ketika Allah SWT melalui lisan Nabi-Nya yang mulia mengatakan bahwa ada 10 hari terbaik untuk beramal shalih. Dimana amal shalih di hari-hari itu lebih Allah cintai daripada beramal shalih di hari-hari yang lain? Ada hari dimana puasa satu hari dapat menghapus dosa dua tahun lamanya, dan keutamaan-keutamaan lain yang banyak jumlahnya. Apa yang akan terjadi? Apakah orang-orang akan tertarik dan berbondong-bondong untuk beribadah di hari-hari itu? Apakah kita akan lebih bersemangat dalam ibadah di hari-hari itu?

Jamaah aazzaniyallah waiyyakum.

Kebanyakan manusia lebih memilih dan menyukai keuntungan dunia daripada keuntungan akhirat. Manusia akan berbondong-bondong dan rela berdesak-desakan demi mendapatkan kesenangan yang hanya sementara. Tapi kebanyakan manusia lalai dan abai ketika ada kesempatan mendapatkan keuntungan dan kebahagiaan akhirat yang abadi selama-lamanya.
Allah menggambarkan keadaan manusia yang demikian itu dengan Firman-Nya:

بَلْ تُؤْثِرُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا

Adapun kamu (orang-orang kafir) mengutamakan kehidupan dunia

وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ

Padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal. (QS. Al A’la : 16-17)

 

Jamaah, semoga kita semua tidak termasuk kedalam orang-orang yang Allah sebutkan  dalam ayat tersebut. Semoga kita lebih memilih dan menyukai keuntungan akhirat yang abadi daripada keuntungan dunia yang sementara. Dan semoga kita semua termasuk orang yang antusias menyambut datangnya bulan Dzulhijjah  yang mulia dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas amal ibadah kita. Aammin Ya Rabbal ‘Alamin..

انَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ ا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

للّٰهُمَّ انْصُرِ الْمُسْلِمِيْنَ الْمُسْتَضْعَفِيْنَ فِي كُلِّ مَكَانٍ

اَللّٰهُمَّ ثَبِّتْ إِخْوَانَنَا اْلمُجَاهِدِيْنَ فِي فِلِسْطِيْنَ، خُصُوْصًا فِيْ غَزَّةَ

. اَللّٰهُمَّ انْصُرْ دِيْنَكَ وكِتَابَكَ وَسُنَّةَ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ اَللّٰهُمَّ
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button